Anak-anak Jepang sering terlihat tenang dan disiplin di kendaraan umum atau tempat umum lainnya.
Mereka jarang melakukan tantrum, berisik, atau berlarian sembarangan. Mereka duduk dengan sopan dan tertib, menunjukkan kedisiplinan yang luar biasa.
Kita mungkin penasaran, apa yang diajarkan oleh orang tua di Jepang sehingga anak-anak mereka bisa menjadi begitu disiplin?
Disiplin merupakan nilai yang sangat penting bagi masyarakat Jepang, dan hal ini diajarkan sejak dini kepada anak-anak mereka.
Tidak heran ketika mereka dewasa, mereka tumbuh menjadi individu yang gigih, tahan banting, dan disiplin.
Semua ini dimulai dari tiga kunci utama pola asuh orang tua di Jepang.
- Keteraturan
Orang Jepang sangat menjaga ketertiban dan menghargai waktu, dan mereka mulai mengajarkan nilai ini kepada anak-anak sejak usia dini.
Ketika anak berusia tiga atau empat tahun, mereka diajarkan untuk melakukan rutinitas seperti duduk di meja makan, pergi ke toilet sendiri, menyikat gigi sendiri, dan membersihkan diri.
Mereka juga diajarkan untuk tidur di tempat tidur mereka sendiri.
Ketika mereka tumbuh sedikit lebih besar, mereka membantu ibu mereka dengan pekerjaan rumah, seperti menyiapkan makanan dan mencuci piring mereka sendiri.
Pada usia lima tahun, anak-anak di Jepang bahkan bisa mengurus adik-adik mereka sendiri dan membantu ibu mereka dalam membeli barang keperluan rumah tangga.
Tidak heran jika pada usia ini, mereka sudah bisa pergi ke sekolah sendiri dengan menggunakan kendaraan umum!
2. Kebersihan
Di budaya Jepang, kebersihan tidak hanya berarti membersihkan kotoran, tetapi juga menciptakan keseimbangan dalam hidup.
Metode penyimpanan dan penataan barang yang diterapkan oleh Marie Kondo adalah contoh dari budaya Jepang yang umum dilakukan.
Bagi mereka, segala sesuatu yang berantakan dan tidak teratur dapat memengaruhi pikiran dan keseharian mereka. Di Jepang, terdapat metode yang dikenal sebagai 5S:
- Seiri: Membuang semua hal yang tidak lagi diperlukan atau diinginkan.
- Seiton: Menyediakan tempat yang tepat untuk setiap barang.
- Seiso: Setiap orang di rumah (termasuk anak-anak) bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan.
- Seiketsu: Memiliki standar kebersihan dan aturan yang dimengerti dan dijalankan oleh seluruh anggota keluarga.
- Shitsuke: Disiplin!
3. Kedispilinan
Kunci utama ketiga untuk mengajarkan kedisiplinan kepada anak adalah tepat waktu.
Ini tidak hanya berarti menghargai waktu, baik dalam janjian maupun melakukan kegiatan sehari-hari, tetapi juga memiliki tujuan, target, dan kemampuan untuk mencapainya sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Pemenuhan asupan makanan yang baik juga merupakan salah satu faktor utama yang menjadikan anak-anak di Jepang tumbuh sehat dan cerdas, serta memudahkan mereka dalam menyerap informasi dan menjalankan kedisiplinan sehari-hari.
Orang tua di Jepang sangat memperhatikan dengan detail pertumbuhan dan tingkah laku anak-anak mereka, termasuk asupan makanan sehari-hari mereka.
Anak-anak di Jepang dipastikan mendapatkan nutrisi terbaik dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Tidak mengherankan jika para ibu di Jepang rela bangun sangat pagi untuk membuatkan sarapan dan bekal yang mengandung nutrisi lengkap bagi anak-anak mereka.
Bento, sebutan untuk bekal makanan ini, berisi beragam jenis makanan seperti karbohidrat, sayuran, dan protein dengan variasi warna dan bentuk yang menarik untuk disantap.
Semua ini dilakukan oleh orang tua dengan tujuan memastikan bahwa anak-anak mereka tumbuh sehat dan memiliki kemampuan berpikir yang cerdas.
Jadi, ternyata disiplin yang diajarkan oleh orang tua di Jepang tidak terjadi dengan instan.
Konsistensi dalam mengajarkan nilai-nilai tersebut kepada anak sejak dini sangat penting, dan kita harus menikmati prosesnya. Mari kita coba menerapkannya!
