Nah, bro! Jadi, gue mau cerita nih tentang yang lagi hits di debat cawapres, yakni carbon capture and storage (CCS). Gibran, cawapres nomor dua, nanya nih ke Mahfud, cawapres nomor tiga, soal regulasi carbon capture storage. Kita pada kepo, nih, apaan sih carbon capture storage itu?
Jadi, carbon capture and storage (CCS) itu adalah teknologi keren buat ngurangin emisi CO2, yang katanya bisa ngebuat bumi kita makin panas. Gue intip dari situs resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), CCS ini kayaknya keren banget, bro!
TERKAIT: Lagi! Prabowo-Gibran Resmi Jadi Capres-Cawapres, Kekayaan Mereka Bikin Melongo! Prabowo Terkaya
Jadi, CCS ini kayak serangkaian teknologi yang saling terkait. Mulai dari nangkep dan nyimpen CO2, gak sembarangan, tapi dari sumber emisi gas buang, kayak dari pembangkit listrik atau industri besar gitu. Nah, prosesnya ada yang namanya pemisahan dan penangkapan CO2, terus diangkut pake pipa atau tanker, dan disimpen di tempat yang aman.
Gue baca juga, menurut International Energy Agency (IEA), CO2 dari pembakaran bahan bakar fosil itu menghasilkan sekitar 56% dari total emisi global. Gede banget, kan?! Dan yang paling banyak ngeluarin CO2 itu pembangkit listrik batubara, 60% loh! Terus, ada PLTG 11% dan PLTD 7%. Sisanya dari industri sekitar 3-7%.
Jadi, ide utamanya sih biar bisa ngurangin emisi CO2 ini, kita harus kontrolin gas buang dari pembangkit listrik. Tapi, emang nggak semudah itu, bro. Gas buangnya biasanya rendah tekanan dan konsentrasi CO2-nya juga rendah. Makanya, prosesnya agak rumit, butuh energi yang gede buat nangkepnya.
Gue rasa, ini tantangan buat kita di masa depan, ya. Kita harus cari solusi yang efektif dan efisien buat nangkep CO2. Walaupun CCS ini menjanjikan buat ngurangin emisi CO2 dari pembangkit listrik atau industri gede, tapi masih banyak banget yang harus diselesain, kayak perbaikan teknologi, legalisasi, dan dana. Jadi, semoga aja bisa segera ketemu solusinya, bro!