Yak, lagi rame nih omongan soal kata tendensius setelah debat Capres 2024 yang digelar KPU kemarin, tanggal 12 Desember 2023.
Kalo kita liat dari KBBI, tendensius tuh artinya kaya berpihak gitu, loh.
Jadi, kalo ada yang bilang ‘tendensius’, berarti dia punya kecenderungan atau kecondongan pada suatu pihak atau golongan.
Makanya, kalo lagi ngomongin sesuatu, mesti hati-hati biar gak terkesan pilih kasih.
Gak cuma KBBI aja, di buku kata-kata serapan asing juga dijelasin kalo tendensius tuh bisa maksud atau tujuan tertentu.
Ada juga yang bilang tendensius itu suka bikin ribet atau rewel. Intinya, kalo ada yang main tendensius, bisa jadi dia gak netral, milih-milih pihak gitu, dan kurang objektif.
Jadi, bisa berdampak nih, bisa bikin informasi jadi gak seimbang dan pandangan orang jadi gak objektif.
Nah, kalo kita liat sehari-hari, kata tendensius seringnya dipake kalo ada yang pake info atau argumen buat mempengaruhi pandangan orang tapi gak objektif.
Misalnya, kaya waktu Prabowo nuduh Ganjar tendensius dalam komennya soal pelanggaran HAM.
Artinya, Prabowo merasa Ganjar ngomongnya gak objektif atau adil gitu.
Jadi, tendensius ini lebih ngejelasin sikap atau tindakan yang gak netral dan lebih milih-milih pihak, bikin gak objektif lah.
Dalam pembicaraan sehari-hari, tendensius juga sering dipake kalo ada yang liat atau tanggepin sesuatu dengan sikap yang gak netral, lebih milih-milih pihak gitu.
Jadi jurnalis atau media pun jangan bersikap tendensius, harusnya ngasih berita secara seimbang dan objektif biar semua orang bisa nerima informasi dengan baik.
BACA JUGA: Bongkar Isi Tas: Yuk Belanja Hemat! Cek Katalog Promo Indomaret Terbaru 16-31 Desember 2023 VIRAL!
Intinya, sikap tendensius bisa bikin informasi jadi gak objektif dan bisa memengaruhi pandangan orang terhadap suatu isu atau peristiwa. Gitu deh penjelasan tentang istilah tendensius guys.
Nih beberapa contoh penggunaan kata tendensius yang bantu lu pahamin arti katanya:
- Kapolres ngeluarin pernyataan, tapi dianggep banyak orang sebagai pernyataan yang tendensius dan emosional banget.
- Bacaan teks yang dianggep punya ideologi dan tendensius tuh kayak bacaan yang berdasar atas kepentingan politik, gitu loh.
- Ada orang yang jawab, katanya sih kualifikasi tendensius dalam kesusastraan tuh gak seberapa, jauh banget bedanya sama pemahaman umum di Indo.
- Nanya-nanya nih, karangan “Perang dan Damai” buatan Tolstoi itu boleh disebut tendensius apa enggak, ya? Seru tuh debatnya.
- Akibatnya? Nah, hasil interpretasi dan penilaian jadi lemah, gara-gara gak ada pijakan yang faktual dan obyektif.
- Wartawan diingetin, harusnya ngasih berita secara seimbang, gak boleh tendensius, biar beritanya diterima semua orang.
- Meski sifat tendensius tuh berasa asing, tapi tetep harus diwaspadai, bro.
- Eh, soal tuduhan Mira dan kawan-kawannya, dijamin palsu dan super tendensius, bawaan kebencian semua!
Jadi, gitu deh penjelasan tentang tendensius dan contoh-contohnya. Dah paham kan guys!