Nubuat Zakharia 9:1-8 menyampaikan pesan bahwa semua bangsa adalah milik Allah dengan penuh kuasa dan kedaulatan-Nya (1). Walaupun pada zamannya bangsa-bangsa memiliki dewa-dewa mereka sendiri, pada hakikatnya, semuanya adalah milik Allah. Ini berarti Allah memiliki hak penuh untuk bertindak sesuai dengan kehendak-Nya.
Allah akan menyentuh Tirus dengan hukuman, bahkan dengan membakarnya (4). Kota-kota Filistin seperti Askelon, Ekron, Gaza, Askelon, dan Asdod juga tidak luput dari hukuman Allah. Persembahan korban orang Filistin akan dihapuskan oleh Allah (7).
Meskipun mereka mungkin tidak mengakui Allah, akhirnya mereka akan menjadi milik-Nya. Mereka akan dianggap seperti kaum Yehuda, dan orang Ekron akan dianggap seperti orang Yebus (7).
Pesan baiknya adalah bahwa semua bangsa akan menjadi milik Allah. Ungkapan “seperti suatu kaum di Yehuda” dan “orang Ekron seperti orang Yebus” menunjukkan bahwa Allah mengasihi semua bangsa. Meskipun ada hukuman sebagai konsekuensi atas tindakan melawan Allah, di balik itu, ada anugerah yang disediakan Allah.
JUGA: Kupas Tuntas! Bacaan Injil Katolik Terbaru, Minggu 10 Desember 2023, Renungan, Doa Penutup
Sebagai contoh, pada masa Yosua, orang Yebus diizinkan hidup bersama kaum Yehuda di Yerusalem sebagai rekan setara (Yos. 15:63). Dengan nubuat ini, terlihat bahwa Allah tidak sewenang-wenang; Dia murah hati dan memberikan kesempatan bagi bangsa lain untuk menjadi umat-Nya.
Apa yang bisa diambil dari ini adalah bahwa jika Allah menginginkan setiap orang sebagai milik-Nya, demikian pula orang Kristen harus bersikap demikian. Pemberitaan Injil harus dilakukan dengan tulus, sehingga cara kita menyampaikan pesan tidak membuat orang merasa terpinggirkan. Semoga kita dapat bersikap tulus dalam menyampaikan Injil Tuhan. Amin.