Guys, inget kan janji Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer alias Noel yang katanya bakal selamatin 12 ribu karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex)? Well, ternyata semua itu cuma wacana doang! Sritex resmi tutup total, dan para pekerja harus gigit jari karena di-PHK massal.
Sritex Bangkrut, Nggak Bisa Bayar Utang!
Keputusan pahit ini diumumkan dalam rapat kreditur di Pengadilan Negeri (PN) Semarang. Hasilnya? Sritex udah nggak bisa jalan lagi karena biaya operasionalnya gede banget sementara pemasukan makin seret. Alias, mereka dinyatakan insolvensi – nggak mampu bayar utang!
Sekarang, kurator bakal jualin semua aset Sritex buat bayar utang-utang perusahaan. Properti, mesin, pokoknya semua yang bisa diuangkan bakal dilelang.
Warganet Gercep, Noel Kena Semprot!
Kabar ini bikin netizen langsung ngamuk dan ngegas di medsos. Banyak yang kecewa sama omongan Noel yang katanya bakal nyelamatin karyawan dari PHK. Janji manis itu ternyata cuma sekadar angin lalu.
Seperti yang ditulis akun @AntoniusCDN di Twitter (eh, X):
“Hai Noel… Mungkin kamu bisa membohongi para buruh Sritex. Ingat, God Never Sleep… Berharap saja 10.000 karyawan dan keluarganya gak menggunakan jalur langit untuk mendoakan yang aneh-aneh ke dirimu… Tapi lepas dari itu, karma cepat atau lambat pasti hadir.”
Nggak cuma itu, akun @yusuf_dumdum juga ikut nyindir:
“Pada 8 Januari 2025, Wamenaker Noel berkunjung ke PT Sritex dan menegaskan di depan karyawan tidak akan ada PHK. Faktanya? Karyawan PT Sritex sudah diputuskan PHK per 26 Februari, dan terakhir kerja 28 Februari. Perusahaan tutup permanen 1 Maret 2025. Halo Noel! Mana janjimu? Jangan cuma omon-omong.”
Dirut Sritex Ikutan Sedih, 12 Ribu Karyawan Kehilangan Pekerjaan
Sementara itu, Direktur Utama Sritex, Iwan Kurniawan Lukminto, juga cuma bisa pasrah. Dalam pernyataannya, dia berterima kasih sama seluruh karyawan yang udah setia membangun Sritex selama puluhan tahun. Tapi ya, dia juga sedih banget karena perusahaan ini nggak bisa diselamatin.
“Kalau dihitung, para karyawan ini sudah bersama selama 21.382 hari sejak Sritex berdiri pada 16 Agustus 1966,” ujar Iwan.
Dampak dari pailit ini? 12 ribu karyawan Sritex dan anak perusahaannya resmi kehilangan pekerjaan. Khusus di Kabupaten Sukoharjo, ada sekitar 8 ribu karyawan yang sekarang harus cari kerja baru buat bertahan hidup.
Setelah berita ini viral, banyak yang berharap pemerintah bisa turun tangan dan nggak sekadar janji doang. Apakah bakal ada solusi buat ribuan eks-karyawan Sritex? Atau ini bakal jadi contoh klasik bagaimana janji pejabat nggak lebih dari sekadar omongan belaka? Kita tunggu aja kelanjutannya!