Demo gede-gedean bertajuk ‘Indonesia Gelap’ mengguncang kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2025). Meski hujan gerimis turun, semangat mahasiswa buat nyuarain keresahan mereka nggak luntur sedikit pun! ☔🔥
Dari pantauan di lapangan, mahasiswa dari BEM Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah se-Indonesia (PTMAI) mulai merapat sekitar jam 14.41 WIB. Ratusan mahasiswa ini datang dengan mobil komando plus spanduk gede bertuliskan tuntutan yang bikin pemerintah harus angkat alis.
“Will Prabowo come back to save us?,” tulis salah satu spanduk mereka.
Para mahasiswa ini nggak cuma sekadar hadir, tapi juga melayangkan kritik pedas buat kebijakan pemerintah yang dianggap makin ngawur, terutama di bidang pendidikan, ekonomi, dan pembangunan.
“Program ambisius Prabowo merusak semua tatanan, #pendidikan #ekonomi #pembangunan,” bunyi spanduk lainnya.
Sekitar pukul 16.25 WIB, rombongan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) berbalut almamater kuning juga ikutan meramaikan aksi. Mereka membawa spanduk dan poster tuntutan yang satir abis. Salah satunya ngegas soal kelangkaan Gas LPG 3 Kg.
“Oke gas oke gas, mana gasnya?” tulis mahasiswa UI di posternya.
Tema ‘Indonesia Gelap’, Pemerintah Dikritik Habis-habisan!
Koordinator BEM SI, Herianto, ngejelasin bahwa tema ‘Indonesia Gelap’ ini lahir dari kekecewaan mahasiswa terhadap kebijakan pemerintah yang katanya serba nggak transparan.
“Kita memaknai ‘Indonesia Gelap’ sebagai bentuk kritik atas kebijakan yang selalu diumbar, tapi nggak ada realisasinya. Semua gelap, nggak ada terangnya,” ucapnya tajam.
Dia juga nyentil rencana pemerintah buat mewujudkan ‘Indonesia Emas 2045’. Menurutnya, gimana mau emas kalau kebijakan aja nggak pro sama anak muda?
“Mau bikin Indonesia emas, tapi nasib generasi mudanya malah digerus. Lapangan kerja susah, pendidikan berantakan, mana mungkin bisa emas?” tegasnya.
5 Tuntutan Mahasiswa: Wajib Dipenuhi!
Para mahasiswa nggak cuma teriak-teriak, tapi juga bawa tuntutan konkret yang harus dipenuhi pemerintah. Ini dia daftarnya:
- Cabut Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 yang isinya tentang pemangkasan anggaran yang merugikan rakyat.
- Hapus pasal dalam RUU Minerba yang kasih izin perguruan tinggi buat ngelola tambang demi menjaga independensi akademik.
- Cairkan tunjangan kinerja dosen dan tenaga kependidikan tanpa ribet dan tanpa potongan yang merugikan.
- Evaluasi total program MBG dan hapus dari anggaran pendidikan.
- Stop bikin kebijakan publik yang nggak berbasis riset ilmiah dan nggak ngarah ke kesejahteraan masyarakat.
Aksi ini jadi bukti kalau mahasiswa masih jadi suara rakyat yang berani ngelawan ketidakadilan. Gimana nih tanggapan pemerintah? Apakah bakal responsif atau cuma pura-pura nggak denger? Kita tunggu aja! 🚀🔥