Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Kamis 6 Februari 2025.
Kalender Liturgi hari buat Kamis 6 Februari 2025 merupakan Hari Kamis Biasa IV, Peringatan Wajib Santo Paulus Miki, dkk; Martir, Santa Dorothea dan Theopilus, Martir, dengan Warna Liturgi Merah.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Kamis 6 Februari 2025:
Bacaan Pertama Ibr 12:18-19.21-24
Kalian telah datang ke bukit Sion dan kota Allah yang hidup.
Saudara-saudara, kalian tidak datang ke gunung yang dapat disentuh, dan tidak menghadapi api yang menyala-nyala. Kalian tidak mengalami kekelaman, kegelapan atau angin badai;
kalian tidak mendengar bunyi sangkakala dan suara yang dahsyat yang membuat mereka yang mendengarnya memohon, supaya suara itu jangan lagi berbicara kepada mereka. Sungguh, mereka tidak tahan mendengar sabda itu, sehingga Musa berkata, “Aku sangat ketakutan dan sangat gemetar.”
Sebaliknya kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem surgawi. Kalian telah datang kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan meriah, dan kepada jemaat anak-anak sulung,
yang namanya terdaftar di surga; kalian telah sampai di hadapan Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna. Dan kalian telah datang kepada Yesus, Pengantara Perjanjian Baru, dan kepada darah pemercikan, yang berbicara lebih kuat dari pada darah Habel.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 48:2-3a.3b-4.9.10-11
Ref: Dalam bait-Mu, ya Allah, Kami mengenangkan kasih setia-Mu.
Agunglah Tuhan dan sangat terpuji di kota Allah kita! Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi.
Gunung Sion, pusat kawasan utara, itulah kota Raja Agung. Dalam puri-purinya Allah memperkenalkan diri sebagai benteng.
Apa yang kita dengar, sungguh kita lihat, di kota Tuhan semesta alam, di kota Allah kita; Allah menegakkannya untuk selama-lamanya.
Dalam bait-Mu, ya Allah, kami renungkan kasih setia-Mu. Nama-Mu, ya Allah, sampai ke ujung bumi; demikian pulalah kemasyhuran-Mu; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.
Bait Pengantar Injil Mrk 1:15
Kerajaan Allah sudah dekat. Percayalah kepada Injil.
Bacaan Injil Mrk 6:7-13
Yesus mengutus murid-murid-Nya.
Sekali peristiwa, Yesus memanggil kedua belas murid dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan,
kecuali tongkat; roti pun tidak boleh dibawa, demikian pula bekal dan uang dalam ikat pinggang; mereka boleh memakai alas kaki, tetapi tidak boleh memakai dua baju.
Kata Yesus selanjutnya kepada murid-murid itu, “Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu. Kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu,
dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan bebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka.” Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat. Mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak, dan menyembuhkan mereka.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Kamis 6 Februari 2025
Renungan Homili
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,
Hari ini kita mendengar bagaimana Yesus mengutus para murid-Nya untuk pergi memberitakan kabar baik. Mereka diutus berdua-dua, bukan sendirian, agar bisa saling menguatkan dan mendukung. Yesus juga memberi mereka kuasa atas roh jahat dan meminta mereka untuk pergi dengan sederhana—tanpa bekal berlebih, hanya mengandalkan Tuhan.
Pesan ini juga berlaku bagi kita. Kita semua adalah murid Kristus yang diutus untuk menjadi saksi kasih dan kebaikan Tuhan dalam hidup sehari-hari. Tetapi sering kali kita takut melangkah, merasa tidak cukup bekal, tidak cukup pintar, atau tidak cukup layak. Namun, Yesus justru meminta kita untuk bersandar pada-Nya, bukan pada kemampuan kita sendiri.
Yesus juga mengatakan bahwa jika ada yang menolak, murid-murid harus melanjutkan perjalanan dan melepaskan debu dari kaki mereka. Ini mengajarkan kita untuk tidak terikat pada penolakan atau kegagalan. Dalam kehidupan, kita bisa saja ditolak, dikecewakan, atau tidak dihargai. Namun, itu bukan alasan untuk berhenti berbuat baik atau bersaksi tentang Kristus. Tugas kita adalah tetap melangkah dan percaya bahwa Tuhan yang bekerja dalam segala hal.
Bacaan pertama mengingatkan kita bahwa kita tidak lagi hidup dalam ketakutan seperti bangsa Israel di Gunung Sinai, tetapi dalam kasih dan janji keselamatan melalui Yesus. Kita adalah bagian dari keluarga Allah, dipanggil untuk hidup dalam damai dan sukacita di tengah tantangan dunia.
Saudara-saudari, marilah kita menerima panggilan Tuhan dengan hati yang terbuka. Jangan takut untuk menjadi saksi Kristus, baik dalam perkataan maupun perbuatan. Jangan khawatir dengan keterbatasan kita, karena Tuhan sendiri yang akan mencukupi. Melangkahlah dengan iman, sebab Tuhan selalu menyertai kita. Amin.
Doa Penutup
Tuhan yang penuh kasih, tuntunlah aku untuk menjadi saksi-Mu dalam hidup sehari-hari. Beri aku keberanian melangkah, ketulusan melayani, dan hati yang tetap percaya saat menghadapi penolakan. Semoga aku selalu mengandalkan-Mu dalam setiap langkahku. Amin.