Hey gengs, kalian pasti udah denger kan soal drama mobil dinas RI 36 yang bikin geger netizen? Yups, mobil dinas ini viral gara-gara aksinya yang terobos macet dengan bantuan petugas patwal. Nah, di sini gue bakal ceritain lengkap apa aja yang terjadi dan kenapa penyebar video sampai minta maaf. Yuk, simak kisahnya!
Awal Mula Kehebohan: Video Viral di TikTok
Jadi ceritanya, ada akun TikTok bernama whatareudoingbruhhh yang pertama kali nge-share video ini. Videonya nunjukin mobil dinas RI 36 lagi menerobos kemacetan bareng patwal yang kelihatan cukup “tegas.” Akun itu nge-upload video sambil ngekritik gaya pengawalan yang dianggap arogan.
Ternyata, video ini langsung rame banget, gengs! Banyak yang komen negatif sampai menyudutkan petugas patwal dan instansi POLRI.
Saking viralnya, video ini bahkan menyeret beberapa nama pejabat yang sebenarnya nggak ada hubungannya sama kejadian ini.
Penyebar Video Minta Maaf
Setelah jadi pembicaraan panas, si penyebar video akhirnya muncul buat minta maaf. Dia nge-post permintaan maafnya di platform X (dulu Twitter).
Gini katanya:
- Dia minta maaf karena video itu bikin nama beberapa pejabat kayak Meutya Hafid, Nusron Wahid, dan Budi Arie ikut terseret.
- Dia juga nyesel karena videonya bikin Bripka DK, anggota Ditlantas Polda Metro Jaya yang terlihat di video, kena teguran.
- Yang paling penting, dia minta maaf ke Korlantas Polri karena videonya bikin citra Polri jadi buruk di mata publik.
“Sebelumnya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas apa yang terjadi belakangan ini terkait video yang saya rekam mobil Patwal RI 36.4 viral,” katanya.
“Saya juga minta maaf kepada Ibu Meutya Hafid (Menkomdigi), Pak Nusron Wahid (Men ATR/BPN), Pak Budi Arie Setiadi (Menteri Koperasi) karena ikut terbawa-bawa terkait video ini padahal mereka bertiga bukan yang ada di video ini,” sambungnya.
“Saya juga meminta maaf kepada Korlantas Polri & Polri Indonesia. Karena ulah saya citra Polri menjadi tidak baik & membuat asumsi2 negatif terhadap Polri,” pungkas dia.
Wah, berat juga ya dampaknya cuma gara-gara satu video viral!
Raffi Ahmad Angkat Bicara
Nah, setelah semuanya makin heboh, Raffi Ahmad akhirnya buka suara. Dia bilang kalau mobil RI 36 itu emang mobil dinas yang dia pakai sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni. Tapi waktu kejadian, Raffi ngeklaim dia nggak ada di mobil itu, gengs!
Menurut Raffi, mobilnya waktu itu lagi jalan buat jemput dia ke agenda rapat berikutnya. Dia juga ngejelasin kronologi kejadian yang bikin heboh ini:
- Ada taksi Alphard hitam yang mau pindah jalur karena truk di depannya berhenti mendadak.
- Pas pindah jalur, si taksi hampir nyerempet mobil lain. Akhirnya, sopir taksi dan mobil itu saling adu argumen lewat jendela.
- Petugas patwal yang ngeliat ini langsung turun tangan buat ngatur jalan biar nggak tambah macet.
“Petugas patwal yang melihat hal tersebut, khawatir akan menimbulkan kemacetan karena lalu lintas yang sedang lumayan padat, langsung menegur pengemudi taksi dengan mengatakan ‘Sudah, Maju pak’ dengan gestur yang terlihat di video,” kata Raffi Ahmad.
Raffi juga bilang, petugas cuma ngomong dengan nada tegas sambil gestur tangan, nggak ada maksud lain. Hmm, kira-kira kalian percaya klarifikasinya nggak, nih?
Reaksi Netizen: Pro dan Kontra
Seperti biasa, netizen langsung rame kasih pendapat. Ada yang nyalahin Raffi dan ngerasa mobil dinas RI 36 ini nggak sepantasnya terobos macet. Tapi ada juga yang bela Raffi, apalagi setelah dia bilang nggak ada di mobil saat kejadian.
Di sisi lain, ada yang fokus ke tindakan petugas patwal yang dianggap kurang sopan. Tapi ada juga yang ngerti karena situasi lalu lintas memang lagi ribet.
Pelajaran dari Drama Ini
Buat kalian yang kepo banget sama drama ini, ada beberapa hal yang bisa dipelajari, gengs:
- Jangan asal upload video tanpa tahu konteks lengkapnya. Dampaknya bisa besar banget, lho!
- Etika di jalan itu penting, baik untuk pengemudi, penumpang, maupun petugas. Semua pihak harus kerja sama biar lalu lintas lancar.
- Kalau salah, berani minta maaf seperti si penyebar video. Itu langkah yang patut diapresiasi.
Jadi gimana menurut kalian, gengs? Drama ini memang nunjukin kalau teknologi dan sosial media bisa banget jadi pedang bermata dua. Yuk, kita lebih bijak lagi dalam bermedia sosial biar nggak salah langkah!