Nih, Kabar Terkini! Kementerian PANRB lagi pada ngerjain dua aturan baru dari UU ASN 2023, loh. Nah, salah satunya bakal ngatur soal gaji PNS, guys!
Menurut si bos besar di Biro Data, Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik Kementerian PANRB, si Mohammad Averrouce, gaji PNS bakal diatur mirip-mirip kayak di perusahaan swasta dan BUMN, yang artinya kaitannya sama kinerja, dong.
“Semua harus nyambung sama kinerja. Jadi, konsepnya mirip kayak manajemen kesejahteraan di sektor privat,” katanya Averrouce serius di Jakarta, Selasa (14/11/2023).
Dia ngebahas juga kalau pemerintah mau ikut gaya negara tetangga, kayak Singapura dan Australia, nih. Biar instansi pemerintah kita enggak ketinggalan jaman sama sektor swasta.
“Eh, di luar negeri, misalnya di Singapura, di Australia, udah pada kompetitif, loh. Gajinya PNS sama kayak swasta, jadi sekarang kita ikutan kompetitif,” tambahnya.
Averrouce juga cerita pengalaman temennya yang jadi ASN di Korea Selatan. Dia dulunya direktur di Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan, lalu pindah jadi direktur di salah satu BUMN Korea.
“Walaupun pindah jadi BUMN, gajinya tetep oke, karena kompetitif. Ya pokoknya kita pengen yang proporsional dan adil, biar kalo lagi off, tetep dapet gaji se-enak ini,” ceritanya sambil ketawa. Seru, kan?
Soal Gaji PNS, Ada Kabar Baru Nih!
Katanya, aturan baru terkait gaji PNS ini bakal jadi nyata bulan April 2024, guys.
Tapi, soal berapa banyaknya duit yang masuk kantong PNS, Averrouce blak-blakan bilang masih jadi bahan obrolan seru antara pemerintah dan DPR.
Karena, kan, keputusan ini enggak bisa asal-asalan, ya. Kalo keliru, bisa berdampak langsung ke isi dompet negara.
“Jadi, rencananya ke depannya gini, gaji PNS bakal berdasarkan kinerja. Tapi, ya gitu deh, berapa besarnya gaji tiap tingkatan itu, mesti dibicarain lagi. Soalnya, ada dampak keuangan negara, jadi harus hati-hati,” tutur Averrouce.
Tenaga Honorer, Ga Boleh Terlalu Ngarep Naik Jadi PNS!
Menteri PANRB, si Abdullah Azwar Anas, lagi buka rahasia soal nasib para tenaga honorer. Katanya ada tiga rencana super penting buat atur urusan tenaga non ASN atau tenaga honorer ini.
“Ada langkah pertama, 3 rencana kebijakan buat urusin yang bukan ASN nih,” katanya Anas waktu lagi sharing sama Komisi II DPR RI di Jakarta, Senin (13/11).
Nah, yang pertama, mereka bakal nge-seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Kayaknya ini ada hubungannya sama Keputusan Menteri PANRB Nomor 684 Tahun 2023 yang ngatur cara seleksi PPPK JF.
Koutanya 80 persen buat eks THK dan non-ASN, sisanya 20 persen buat formasi umum.
Yang kedua, setelah seleksi, nanti bakal ada validasi dan verifikasi oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sama Badan Kepegawaian Negara (BKN) buat non-ASN yang udah terdata.
Kalo lolos, katanya Anas, mereka bakal diubah jadi PPPK paruh waktu dan dicatet di platform digital gitu.
“Jadi gitu ceritanya. Jadi janji kita, nih, mereka kita masukin ke PPPK paruh waktu, terus ada di platform digital gitu deh,” jelasnya seru.
Nasib PPPK Paruh Waktu
Menurut bos besar kita, Menteri PANRB, si Abdullah Azwar Anas, langkah terakhir nih buat PPPK paruh waktu.
Kalo kebutuhan dan duitnya ada, nanti fokusnya bakal ke formasi PPPK full time dengan ngeliatin peningkatan kinerja.
“Jadi gini, rencana selanjutnya yang bakal kita lakuin buat ngejawab harapan kalian, yang tadi tentang peringkat dan semuanya. Tapi, ya, fokusnya tetep ke formasi yang belum ada di PPPK,” cerita Anas keren.
Buat info tambahan, pemerintah lagi sibuk ngeracik Peraturan Pemerintah (RPP) setelah UU No. 20/2023 tentang ASN keluar.
Menteri PANRB, Anas, bilang RPP-nya dibagi jadi dua bagian.
Yang pertama, tentang Manajemen ASN. Nah, yang kedua, tentang penghargaan dan pengakuan.
“Udah disahkan UU ASN-nya, hari ini kita lagi sama DPR ngobrolin macem-macem buat dicatet di aturan turunannya,” kata Anas dalam keterangannya, Selasa (14/11).
Stay tuned buat info lebih lanjut, guys!