Guys, dunia maya lagi rame banget nih sama berita Agus Buntung alias I Wayan Agus Suartama (22). Pria yang punya keterbatasan fisik (alias nggak punya tangan) ini sukses bikin heboh karena berhasil ngerayu belasan cewek buat ngelakuin hal nggak senonoh. Yup, gila banget kan?
Asalnya Agus ini dari Mataram, NTB, dan sekarang udah resmi jadi tersangka di Polda NTB. Yang bikin tambah dramatis, jumlah korban yang ngaku kena imbas perbuatan Agus makin bertambah. Sampai sekarang udah 17 orang, gengs! Bahkan, ada satu korban yang masih remaja alias di bawah umur.
Ketua Komisi Disabilitas Daerah NTB, Joko Jumadi, ngasih tahu kalau dua korban baru banget dateng lapor. “Ada satu korban yang sampe viral videonya, dia langsung hubungin tim pendamping buat lapor ke Polda,” katanya.
Nah, satu dari korban itu bilang kalau dia emang dilecehkan, sementara yang satunya lagi masih dalam tahap percobaan pelecehan. Totalnya, udah sembilan korban yang diperiksa polisi.
Menariknya, Joko juga bilang kalau nanti bisa aja laporan polisi (LP) dibuat terpisah antara korban dewasa dan yang di bawah umur. “Analisanya, mungkin anak-anak bakal dibuat LP sendiri, dewasa satu lagi, atau mungkin setiap korban dewasa dibuat LP terpisah,” ujarnya.
Sementara itu, Aminuddin, pengacara Agus, ngotot kalau hubungan Agus sama korban M (23) itu suka sama suka. “Ya jelas, semua atas dasar suka sama suka, nggak ada paksaan,” katanya waktu abis dampingin rekonstruksi di Mataram.
Dalam rekonstruksi itu, muncul fakta beda cerita antara korban sama Agus. “Awalnya dibilang yang aktif tuh si Agus, tapi setelah didengar keterangan lain, ternyata korban yang lebih aktif,” lanjut Aminuddin.
Selain itu, korban juga sempet minta duit Rp 50 ribu ke Agus buat ganti biaya homestay, tapi nggak dipenuhi karena Agus nggak punya duit. “Dia minta duit buat bayar kamar, tapi Agus lagi kere,” tambahnya.
Kompolnas alias Komisi Kepolisian Nasional, lewat Gufron Mabruri, kasih jempol buat Polda NTB atas langkah sigap mereka. Menurut Gufron, penanganan kasus kayak gini butuh banget respons cepat, soalnya korban sampai 17 orang dan ada yang anak-anak.
“Dari pantauan kita, upaya Polda NTB udah sesuai prosedur,” ungkap Gufron di diskusi di Bareskrim Polri. Dia juga berharap kasus ini nggak cuma kasih keadilan buat korban, tapi juga bikin citra polisi lebih baik.
“Kalau polisi kerja dengan bener, transparan, dan sesuai SOP, rasa keadilan itu bakal muncul, apalagi buat korban yang mayoritas anak-anak,” lanjutnya lagi.
Kasus ini jelas jadi sorotan nasional karena melibatkan anak-anak. Rekonstruksi kasusnya juga udah digelar di Taman Udayana, tempat Agus pertama kali ketemu sama korban. Abis itu, mereka cabut ke homestay.
Ada momen di mana korban setuju buat bayar kamar, dan akhirnya mereka masuk kamar nomor 6. Versi keterangan korban sama Agus di dalam kamar emang beda, yang satu bilang Agus aktif, sementara Agus bilang sebaliknya.
Abis dari homestay, Agus balik diantar ke Islamic Center dan pisah sama korban. Penjaga homestay, I Wayan Kartika, bilang kalau Agus sering banget bawa cewek beda-beda ke sana.
“Seminggu bisa tiga sampai lima cewek yang dibawa Agus, dan dia selalu pilih kamar nomor 6,” cerita Wayan.
Wah, kasus ini emang ngeri-ngeri sedap, guys. Kita tunggu aja kelanjutannya gimana ya, biar semuanya bisa kebongkar dengan jelas dan korban dapet keadilan!
