Gengs, ada berita hangat nih! Presiden Prabowo Subianto baru aja ngumumin kenaikan upah minimum (UMP) buat tahun 2025, dan katanya kenaikan rata-rata itu bisa mencapai 6,5 persen. Nah, di satu sisi, ini kabar gembira buat para pekerja yang nunggu-nunggu kenaikan gaji, tapi ada sisi lain yang agak mengkhawatirkan, loh. Kok bisa? Karena, kabarnya, kebijakan ini berpotensi bikin PHK massal!
Jadi, gini ceritanya. Ekonom UGM, Amirullah Setya Hardi, bilang kalau kenaikan UMP ini bakal berdampak langsung ke biaya produksi perusahaan. Bayangin aja, salah satu biaya terbesar perusahaan itu kan biaya tenaga kerja.
Nah, kalo biaya ini naik, ya pastinya beban produksi juga ikut naik, dong. Kalau udah gitu, perusahaan bisa jadi berpikir buat ngurangin biaya dengan cara merumahkan sebagian karyawannya. Waduh, bahaya banget kan?
Namun, pemerintah juga nggak tinggal diam. Mereka udah ngingetin para pengusaha supaya nggak langsung pilih PHK sebagai solusi.
Tapi, Amirullah bilang, pemerintah juga harus turun tangan lebih jauh nih, dengan memberikan insentif fiskal. Apa itu insentif fiskal? Ya, sederhananya sih, pemerintah perlu kasih bantuan keuangan buat perusahaan biar mereka bisa tetap beroperasi tanpa harus PHK karyawan.
Nah, soal kenaikan 6,5 persen itu sendiri, Amirullah bilang sih, angka itu sebenarnya masih bisa diterima kalau tujuannya untuk menutupi inflasi yang terjadi.
Inflasi kan sekarang cenderung stabil di angka 4-5 persen, jadi kalau UMP naik 6,5 persen, setidaknya masih bisa menutupi kenaikan harga barang dan bikin daya beli masyarakat tetap oke.
Tapi ya, kita nggak tau juga sih, apakah cuma buat nutupin inflasi atau ada tujuan lain, misalnya biar konsumsi masyarakat makin tinggi.
Tapi gini, keputusan pemerintah yang satu ini memang punya sisi positif dan negatif, gengs. Di satu sisi, buat pekerja, tentu ini kabar baik karena daya beli mereka bisa meningkat. Tapi, buat pengusaha, jelas ini bikin beban biaya bertambah. Dan, di sinilah pemerintah harus lebih pinter lagi.
Soalnya, nggak cuma ngomong doang, pemerintah juga perlu serius nyiapin solusi buat mencegah PHK massal ini. Nah, Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, udah bilang kalau mereka bakal segera bentuk Satgas PHK.
Satgas ini nantinya bakal bantu perusahaan dan pekerja supaya nggak terjadi PHK besar-besaran, sekaligus mempelajari lebih lanjut kondisi industri yang terdampak.
Jadi, buat yang takut PHK, sabar dulu, deh! Pemerintah lagi serius banget nyiapin langkah-langkah buat nyelesain masalah ini.
Jadi, gimana nih, menurut lo? Kenaikan UMP ini emang penting buat meningkatkan daya beli, tapi kalau nggak hati-hati, bisa bikin banyak perusahaan kehabisan tenaga kerja.
Pemerintah harus seimbang dong antara ngejaga pekerja dan juga mendukung keberlanjutan usaha. Kita tunggu aja aksi nyata mereka, ya!