Baru-baru ini, dunia politik Indonesia digemparkan dengan berita pemecatan Effendi Simbolon dari PDIP, partai besar yang dipimpin Megawati Soekarnoputri. Tindakan ini diambil setelah Effendi, yang dikenal sebagai anggota Komisi I DPR RI, berani banget mendukung Ridwan Kamil (RK) untuk Pilgub Jakarta, padahal PDIP sudah jelas-jelas punya calon lain. Nah, yang bikin heboh, ini bukan kali pertama Effendi bikin kontroversi.
Mendukung Prabowo? Gak Masalah!
Sebelum drama Jakarta, Effendi juga sempat bikin gempar dengan pernyataannya soal dukungan kepada Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Gak tanggung-tanggung, dia bilang Prabowo layak jadi Presiden karena punya kehandalan. Eh, langsung deh, suara itu memicu ketegangan dalam PDIP yang saat itu udah mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Maklum, PDIP kan bukan sembarang partai, punya aturan main yang ketat soal loyalitas. Kalau udah bilang “Prabowo oke”, apalagi waktu itu Prabowo masih jadi pesaing PDIP, ya tentu aja nggak diterima.
Meski begitu, Effendi tetap tenang, bahkan sempat hadir dalam acara Rakernas Marga Simbolon bareng Prabowo yang digelar di Hotel Arya Duta. Gimana nggak bikin heboh, dia duduk sejajar sama Prabowo yang lagi ‘berkibar’ sebagai calon presiden. Eh, tetep aja dipecat. Gak takut!
Dukungan Ke Ridwan Kamil, Kecewa Sama PDIP?
Masih panas! Beberapa waktu lalu, Effendi lagi-lagi bikin langkah berani. Dia hadir di pertemuan Ridwan Kamil (RK) dengan Presiden Jokowi. Dalam acara itu, Riza Patria, Ketua Timses RK-Suswono, secara terang-terangan menyebut Effendi sebagai kader PDIP yang mendukung Ridwan Kamil. Duh, seru banget kan?
Bener aja, PDIP langsung bereaksi. Said Abdullah, Ketua DPP PDIP, dengan santai bilang, “Gak masalah, Effendi mau dukung siapa aja.
Yang penting kami yakin Pramono-Si Doel akan menang di Pilgub Jakarta.” Tapi yang jelas, bagi Effendi, dukungannya ke Ridwan Kamil bukan cuma soal politik Jakarta, lebih kepada pilihan pribadi. Bukan berarti dia meninggalkan PDIP, meskipun partainya sendiri gak setuju.
Akhirnya Dipecat, Effendi Sambil Minta Maaf
Akhirnya, PDIP nggak bisa diam terus. Setelah semua kontroversi ini, Effendi resmi dipecat dari partai, dengan alasan melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai.
Meski begitu, Effendi tetap menunjukkan sikap dewasa. Ia pun meminta maaf atas semua pernyataan yang sempat bikin gaduh. Wajar sih, namanya juga manusia, kadang ada keputusan yang gak bisa dihindari.
Loyalitas Politik: Effendi Simbolon Siapa Sih?
Di balik semua kejadian ini, ada satu hal yang patut dicatat: Effendi Simbolon adalah tipe politisi yang gak takut bersuara meskipun itu berarti bertentangan dengan partai besar sekalipun. Berani berbeda pendapat? Itu sih udah jadi karakter Effendi.
Dengan berani mendukung Prabowo dan Ridwan Kamil, dia menunjukkan bahwa loyalty itu bukan cuma soal partai, tapi lebih kepada apa yang dia yakini sebagai yang terbaik untuk Indonesia.
Jadi, gimana nih menurut kamu? Apakah Effendi salah karena melawan arus politik partai besar, atau justru dia harus dihargai sebagai seseorang yang berani menyuarakan pandangannya meski harus keluar dari zona nyaman?
Politisi yang terus bergerak dengan cara yang unik dan berani ini bikin kita mikir, ya, apakah politik itu hanya soal kekuasaan, atau juga soal integritas pribadi?
Yang jelas, drama ini belum berakhir, dan kita bakal terus ngikutin langkah selanjutnya dari Effendi Simbolon!