Hey guys! Kali ini kita bakal bahas cerita yang lagi heboh banget di NTB, tentang Agus Buntung alias IWAS, mahasiswa disabilitas yang jadi tersangka kasus kekerasan seksual. Gimana ceritanya sih? Yuk, simak ulasannya biar nggak salah paham!
Siapa IWAS alias Agus Buntung?
Agus adalah mahasiswa semester tujuh di salah satu perguruan tinggi di Mataram, NTB. Uniknya, dia ini penyandang tunadaksa tanpa kedua lengan, tapi tetap aktif berkuliah dan punya bakat luar biasa dalam memainkan gamelan pakai jari kaki. Salut banget, kan? Tapi, sekarang nama Agus malah jadi sorotan gara-gara kasus serius yang menjeratnya.
Kronologi Drama Ini Berawal…
Balik ke Oktober 2024, saat Agus bertemu dengan seorang mahasiswi berinisial MA. Katanya sih, Agus lagi butuh bantuan buat balik ke kampus abis makan siang. MA pun baik hati ngajak Agus naik motor bareng. Eh, tapi ternyata, bukannya balik kampus, mereka malah sampai di sebuah penginapan.
Menurut Agus, kejadian di penginapan itu berlangsung atas dasar suka sama suka. Bahkan dia bilang, MA yang bertindak lebih dulu. Tapi, yang bikin geger, setelah kejadian itu, muncul tuduhan kalau Agus melakukan tindakan asusila. Parahnya lagi, ada foto Agus yang viral di media sosial dengan berbagai tudingan negatif.
Agus: “Logika Aja, Guys!”
Agus tegas banget membantah tuduhan itu. Dia bilang kondisi fisiknya nggak memungkinkan buat melakukan kekerasan seksual. “Saya nggak punya tangan. Gimana caranya saya bisa membuka pakaian sendiri, apalagi memaksa orang lain?” kata Agus.
Agus juga menyoroti, kalau emang ada paksaan, korban pasti bisa melawan. Dia menilai kasus ini penuh kejanggalan dan merasa dijebak, apalagi melihat korban ternyata dekat dengan pria lain setelah kejadian itu.
Pihak Polisi Punya Versi Lain
Polisi tetap memproses kasus ini, bro. Mereka mendakwa Agus berdasarkan Pasal 6 UU TPKS, yang fokusnya lebih ke manipulasi psikologis daripada kekerasan fisik. “Hukum berlaku untuk semua, termasuk penyandang disabilitas,” tegas AKBP Ni Made Pujawati dari Polda NTB.
Polisi juga mengandalkan bukti dari keterangan saksi, hasil pemeriksaan psikologis korban, dan laporan dari HIMPSI. Agus dinilai memanfaatkan komunikasi verbal untuk mempengaruhi korban. Tapi tetap, Agus menegaskan kalau hubungan itu suka sama suka.
Netizen dan Dunia Kampus Terbelah
Kasus ini bikin publik bingung. Ada yang membela Agus, melihat keterbatasannya sebagai alasan logis dia nggak mungkin melakukan tuduhan itu. Tapi, ada juga yang meminta keadilan untuk korban, karena setiap kasus harus diusut tuntas.
Di tengah badai kasus ini, Agus tetap punya mimpi besar. Dia pengen banget ketemu Presiden Prabowo buat pamer kemampuannya main gamelan. Dia yakin, seni tradisional Indonesia bisa mendunia, dan dia mau jadi bagian dari itu.
So, gimana menurut kalian guys? Kasus ini memang rumit banget, tapi kita tunggu aja hasil penyelidikan lebih lanjut. Yang jelas, hukum harus adil buat semua pihak. Jangan lupa kasih pendapat kalian di kolom komentar atau share berita ini biar makin banyak yang tau! 😊