Gengs, pernah nggak sih lo bayangin kalau tawuran antar remaja bisa berakhir dengan nyawa melayang, dan malah melibatkan aparat kepolisian? Inilah yang terjadi pada Minggu dini hari (24/11/2024) di Semarang, yang bikin heboh seluruh warga Semarang dan para netizen di Indonesia.
Seorang siswa SMK Negeri 4 Semarang, Gamma Rizkynata Oktafandy (16), harus meninggal dunia setelah ditembak oleh seorang oknum polisi, Bripka R, saat tawuran antar geng. Yuk, kita simak cerita lengkapnya, siapa sih Bripka R ini, dan apa yang sebenarnya terjadi di balik kejadian tragis ini?
Awal Mula Tawuran yang Berujung Maut
Cerita ini bermula dari aksi tawuran antar geng remaja, yaitu geng Tanggul Pojok yang diduga salah satunya melibatkan Gamma, dan geng Seroja. Tawuran itu terjadi di kawasan Semarang Barat, tepatnya dekat Perumahan Paramount.
Gamma, yang dikenal sebagai siswa berprestasi di SMKN 4, diduga terlibat dalam tawuran tersebut. Nah, pada saat itu Bripka R, anggota polisi dari Polres Semarang, kebetulan melintas di lokasi tawuran tersebut saat hendak pulang.
Bripka R mencoba melerai keributan yang sedang berlangsung, tapi bukannya selesai, dia malah diserang oleh beberapa anggota tawuran yang diduga membawa senjata tajam.
Dalam kondisi terdesak, Bripka R pun mengeluarkan tembakan untuk membela diri. Dan sayangnya, peluru yang ditembakkan mengenai pinggul Gamma, yang akhirnya membuatnya meninggal dunia setelah dilarikan ke rumah sakit.
Ini dia yang bikin kejadian ini makin aneh! Setelah tertembak, Gamma langsung dilarikan ke rumah sakit, tapi yang bawa bukan hanya geng lawannya, melainkan Bripka R juga.
Bahkan, identitas korban baru diketahui sekitar pukul 10 pagi, karena sebelumnya nggak ada yang tahu kalau yang tertembak adalah Gamma.
Tanggapan Sekolah: Gamma Bukan Anggota Geng!
Berbagai pihak pun mulai mempertanyakan apakah Gamma benar-benar terlibat dalam geng-geng tersebut. Pihak sekolah, khususnya staf kesiswaan SMKN 4 Semarang, dengan tegas membantah kalau Gamma merupakan anggota geng.
Mereka menyatakan bahwa Gamma dikenal sebagai siswa berprestasi dan anak yang baik. Bahkan, Gamma juga pernah tergabung dalam kelompok Paskibraka, lho!
“Gamma itu anak yang baik, prestasinya bagus. Kami nggak tahu kalau dia terlibat geng, karena dari rekam jejaknya, dia nggak pernah terlibat masalah,” ujar Nanang Agus B, staf kesiswaan.
Selain Gamma, ada dua siswa lainnya yang juga jadi korban dalam insiden ini, yaitu S (16) dan A (17). S mengalami luka tembak di tangan, sementara A kena peluru di dada. Untungnya, keduanya masih bisa selamat, meski trauma berat dan masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Bripka R Diamankan, Penyidikan Masih Berlanjut
Pihak kepolisian sudah mengamankan Bripka R untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut oleh Tim Pengamanan Internal (Paminal) Propam Polda Jawa Tengah.
Mereka akan memastikan apakah prosedur penggunaan senjata api sudah dilakukan dengan benar, atau ada kesalahan yang harus dipertanggungjawabkan.
Beberapa saksi yang berada di sekitar lokasi kejadian, seperti satpam perumahan dan pengelola tempat wisata, mengaku tidak mendengar atau melihat keributan apapun pada malam itu.
Bahkan, satpam di Perumahan Paramount membantah keras kalau ada tawuran di area tersebut. Jadi, ada yang bilang kalau versi polisi nggak sepenuhnya bisa dipercaya, nih.
Kejadian ini jelas membuka banyak pertanyaan. Apakah benar Gamma terlibat dalam tawuran? Apakah tindakan Bripka R sudah sesuai prosedur? Dan yang paling penting, bagaimana supaya kejadian seperti ini nggak terulang lagi?
Meski begitu, yang pasti adalah kejadian ini memberi kita pelajaran tentang betapa seriusnya tawuran antar remaja yang bisa berujung fatal, dan tentang pentingnya penegakan hukum yang sesuai dengan prosedur.
Kita semua berharap agar proses hukum bisa berjalan transparan dan adil, demi mengungkap kejadian yang sebenarnya. Semoga kita semua bisa lebih bijak dan nggak terjerumus dalam aksi kekerasan yang cuma merugikan diri sendiri dan orang lain. Stay safe, guys!