Halo, anak-anak muda yang suka banget kepoin berita heboh! Kali ini ada cerita dari Polres Solok Selatan, Sumatera Barat, yang bikin geger banget. Dua perwira polisi, AKP Dadang Iskandar dan AKP Ulil Riyanto, terlibat insiden tragis. Parahnya, ini bukan drama biasa, gengs, tapi tembak-tembakan beneran sampai merenggut nyawa! Yuk, kita ulas satu-satu biar lo pada makin ngerti.
Jadi, ceritanya nih, AKP Ulil lagi sibuk banget memimpin pemeriksaan tersangka tambang ilegal di ruang Reskrim Polres. Kasus ini tuh tambang galian C ilegal, yang kayaknya emang udah jadi perhatian polisi di sana. Nah, di sela-sela pemeriksaan, AKP Ulil sempet ngobrol lewat telepon sama AKP Dadang.
Eh, nggak lama kemudian, DOOR! ada suara tembakan yang bikin geger satu kantor. Personel polisi langsung lari ke luar dan… duh, tragis banget, gengs, AKP Ulil udah terkapar dengan luka tembak di kepala. Korban langsung dilarikan ke Puskesmas, tapi sayangnya, nyawanya nggak tertolong.
Pelaku: AKP Dadang Iskandar
Siapa sih AKP Dadang Iskandar? Nih, buat lo yang kepo:
- Dia ini Kabag Ops Polres Solok Selatan.
- Punya pengalaman panjang di kepolisian. Sebelumnya, dia pernah jadi Kapolsek Sangir dan juga Kasatresnarkoba Polresta Padang sekitar 2019-2020.
- Sosoknya dikenal profesional, tapi sayang banget kejadian ini jadi noda hitam di kariernya.
Motifnya Penembakan apa, sih?
Berdasarkan penyelidikan awal, AKP Dadang tuh nggak suka banget sama cara AKP Ulil menangani kasus tambang ilegal ini. Kayaknya ada konflik internal yang bikin emosinya meledak sampai nekat ngelakuin hal ini. Serem banget, kan? Tapi tenang, gengs, polisi masih mendalami lebih dalam.
Korban: AKP Ulil Riyanto Anshar
Sekarang kita bahas korban. AKP Ulil ini ternyata perwira yang nggak sembarangan, lho. Ini dia profil singkatnya:
- Lahir di Makassar, 12 Agustus 1990. Umur 34 tahun, masih muda banget.
- Alumni Akpol 2013, kariernya gemilang banget:
- Kapolsek Madukara, Banjarnegara.
- Kasatresnarkoba Polres Magelang mulai April 2022.
- Baru 11 bulan ngejabat sebagai Kasatreskrim Polres Solok Selatan sebelum insiden ini.
Temen-temennya bilang, dia orang yang serius banget dalam tugas. Pas ngurus tambang ilegal aja, dia nggak setengah-setengah. Nah, mungkin ini yang bikin suasana di antara mereka jadi makin panas.
Apa yang Terjadi Setelahnya?
Setelah kejadian, polisi gercep banget buat nangani kasus ini:
- Korban dibawa ke RS Bhayangkara Padang buat pemeriksaan lebih lanjut.
- Pelaku langsung nyerahin diri! Jadi, sekitar jam 3 pagi, cuma tiga jam setelah penembakan, AKP Dadang dateng ke Polda Sumbar buat ngakuin perbuatannya.
Langkah Polisi Selanjutnya
Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Suharyono, nggak mau main-main soal kasus ini. Beliau bilang, penyelidikan bakal transparan banget, gengs. Kalau terbukti salah, pelaku bakal dihukum sesuai hukum yang berlaku. Kapolda juga ngingetin pentingnya pengawasan internal di kepolisian biar nggak ada lagi konflik kayak gini.
Tragedi ini bikin kita semua sadar, gengs, kalau konflik internal tuh bisa banget meledak kalau nggak diselesaikan dari awal. Buat anak-anak muda yang bercita-cita jadi polisi, ingat ya, tanggung jawab di institusi penegak hukum itu berat banget. Jangan pernah bawa emosi pribadi ke tugas profesional!
Kejadian ini nggak cuma duka buat keluarga korban, tapi juga buat institusi polisi se-Indonesia. Yuk, kita tunggu hasil penyelidikan lengkapnya, dan semoga keadilan benar-benar ditegakkan.