Hai, gengs! Ada drama serius nih di Polres Solok Selatan, Sumatera Barat. Kejadiannya melibatkan dua perwira polisi yang malah bikin suasana di sana jadi panas banget! Jadi, AKP Dadang Iskandar, yang biasa kita kenal sebagai Kabag Ops, nekat menembak rekannya sendiri, AKP Ulil Riyanto, yang merupakan Kasatreskrim di sana. Wah, kok bisa? Yuk, kita bongkar kronologinya!
Kronologi Kejadian AKP Dadang Iskandar Tembak AKP Ryanto Ulil Anshar
Semua bermula di dini hari, Jumat, 22 November 2024. Tepat pukul 00.43 WIB, AKP Ulil bersama tim Sat Reskrim lagi fokus banget memeriksa tersangka kasus tambang ilegal galian C. Proses pemeriksaan dilakukan di ruang Reskrim Polres.
Eh, tiba-tiba aja ada suara tembakan dari luar gedung! Personel buru-buru keluar dan mereka kaget banget pas lihat AKP Ulil udah terkapar dengan luka tembak di pelipis kanan dan pipi kanan. Ada dua peluru yang masuk ke kepala, gengs, dan ini nunjukin kalau pelaku nembaknya bener-bener niat banget.
Pelaku Kabur Pakai Mobil Dinas!
Pelaku, AKP Dadang, langsung ngegas kabur naik mobil dinas Isuzu Dmax dengan plat polisi 3-46. Senjata yang dipake buat aksinya adalah pistol dinas HS seri 260139. Serem banget, kan? Kayak lagi adegan film, tapi ini beneran kejadian, gengs!
Barang Bukti yang Ditemukan
Polisi nemuin sembilan selongsong peluru kaliber 9 mm di dua lokasi berbeda:
- 2 selongsong di ruang identifikasi.
- 7 selongsong di rumah dinas Kapolres.
Bukti-bukti ini bikin penyidik yakin kalau tembakan itu nggak sembarangan, gengs. Kayaknya udah direncanain dari awal.
Kenapa Bisa Sampai Nembak?
Motifnya bikin kita geleng-geleng kepala. Jadi, menurut info awal dari Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Suharyono, AKP Dadang nggak suka banget sama langkah yang diambil AKP Ulil dalam kasus tambang ilegal galian C ini. Konflik internal di antara mereka ternyata makin memanas sampai akhirnya pelaku nekat melakukan hal ini.
Kapolda bilang, “Indikasi awal menunjukkan ada perselisihan terkait penanganan kasus tambang ilegal. Tapi kami masih dalemin lebih jauh.” Jadi, gengs, motif pastinya masih ditelusuri lebih lanjut, ya.
Langkah Penanganan Polisi
Polisi bergerak cepat banget! Setelah kejadian:
- Korban langsung dibawa ke Puskesmas terdekat, tapi sayang banget, dia udah dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan.
- Jenazah dirujuk ke RS Bhayangkara Padang untuk pemeriksaan lebih lanjut.
- TKP diamankan buat memastikan nggak ada bukti yang hilang atau dirusak.
Yang mengejutkan, cuma tiga jam setelah kejadian, sekitar pukul 03.00 WIB, AKP Dadang akhirnya menyerahkan diri ke Polda Sumbar. Sekarang dia lagi diperiksa intensif buat ngungkap detail-detail kasus ini.
Profil Pelaku: Siapa AKP Dadang Iskandar?
AKP Dadang sebenarnya punya karier yang cukup panjang dan cemerlang, gengs. Beberapa posisinya:
- Pernah jadi Kapolsek Sangir, Polda Sumbar.
- Jabat Kasatresnarkoba Polres Kota Padang (2019-2020).
- Dan terakhir, Kabag Ops Polres Solok Selatan.
Sayangnya, insiden ini jadi catatan hitam dalam kariernya. Banyak yang nyesek sama kejadian ini karena sebelumnya, rekam jejaknya cukup bagus.
Kata Kapolda: Nggak Ada Toleransi!
Kapolda Sumatera Barat langsung angkat suara. “Kami nggak bakal kasih toleransi buat penyalahgunaan wewenang, apalagi sampai melibatkan kekerasan kayak gini,” tegasnya. Investigasi kasus ini dijalankan dengan penuh transparansi, gengs. Tujuannya nggak cuma buat keadilan keluarga korban, tapi juga biar jadi pelajaran penting buat institusi kepolisian.
Drama polisi di Solok Selatan ini jadi sorotan publik banget, gengs. Kasus ini nunjukin kalau konflik internal di institusi penegak hukum bisa berdampak tragis kalau nggak segera diselesaikan. Proses hukum sekarang lagi berjalan, dan kita semua berharap keadilan bener-bener ditegakkan!