Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Sabtu 23 November 2024.
Kalender Liturgi hari buat Sabtu 23 November 2024 merupakan Hari Sabtu Biasa XXXIII, Perayaan fakultatif Santo Klemens I, Paus dan Martir, Santo Kolumban, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Hijau.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Sabtu 23 November 2024:
Bacaan Pertama Wahyu 11:4-12
Kedua nabi itu telah merupakan siksaan bagi semua orang yang diam di atas bumi.
Aku, Yohanes, mendengar suatu suara yang berkata, “Lihatlah kedua saksiku ini. Mereka itulah kedua pohon zaitun dan kedua kaki dian yang berdiri di hadapan Tuhan semesta alam.
Jika ada orang yang hendak menyakiti keduanya keluarlah api dari mulut mereka dan menghanguskan semua musuh mereka. Jika ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka orang itu harus mati secara demikian.
Kedua saksi itu mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka bernubuat. Dimilikinya pula kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah, dan untuk memukul bumi dengan segala jenis malapetaka, setiap kali dikehendakinya.
Dan apabila mereka telah menyelesaikan kesaksiannya, maka binatang yang muncul dari jurang maut, akan memerangi mereka dan mengalahkan serta membunuh mereka. Mayat mereka akan terletak di atas jalan raya kota besar yang secara rohani disebut Sodom dan Mesir, di mana juga Tuhan mereka disalibkan.
Dan para penduduk bumi akan bergembira dan bersukacita atas kedua saksi itu. Mereka akan berpesta dan saling mengirim hadiah, karena kedua nabi itu telah merupakan siksaan bagi semua orang yang diam di atas bumi.
Tetapi, tiga setengah hari kemudian masuklah roh kehidupan dari Allah ke dalam kedua orang itu, sehingga mereka bangkit. Semua orang yang melihat mereka menjadi sangat takut.
Dan orang-orang itu akan mendengar suara yang nyaring dari surga berkata kepada mereka, “Naiklah ke mari!” Lalu naiklah mereka ke langit, diselubungi awan, disaksikan oleh musuh-musuh mereka.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm. 144:1,2,9-10
Ref. Terpujilah Tuhan, Gunung Batuku!
Terpujilah Tuhan, Gunng Batuku! Ia mengajar tanganku bertempur, Ia melatih jari-jariku berperang!
Ia menjadi tempat perlindungan dan kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku; Ia menjadi perisai, tempat aku berlindung. Dialah yang menundukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasaku.
Ya Allah, aku hendak menyanyikan lagu baru bagi-Mu; dengan gambus sepuluh tali aku hendak bermazmur. Sebab Engkaulah yang memberikan kemenangan kepada raja-raja, dan yang membebaskan Daud, hamba-Mu
Bait Pengantar Injil 2 Timotius 1:10b
Ref. Alleluya, alleluya.
Juruselamat kita Yesus Kristus telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.
Bacaan Injil Lukas 20:27-40
Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup.
Pada suatu ketika datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki yang tidak mengakui adanya kebangkitan. Mereka bertanya kepada Yesus, “Guru, Musa menulis untuk kita perintah ini:
Jika seorang yang mempunyai saudara laki-laki mati meninggalkan isteri tetapi tidak meninggalkan anak, maka saudaranya harus kawin dengan wanita itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya. Ada tujuh orang bersaudara.
Yang pertama kawin dengan seorang wanita lalu mati tanpa meninggalkan anak. Lalu wanita itu dikawini oleh yang kedua, dan oleh yang ketiga, dan demikianlah berturut-turut oleh ketujuh saudara itu.
Mereka semuanya mati tanpa meninggalkan anak. Akhirnya wanita itu pun mati. Bagaimana sekarang dengan wanita itu? Siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan?
Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia.” Berkatalah Yesus kepada mereka, “Orang dunia ini kawin dan dikawinkan, tetapi orang yang dianggap layak mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati tidak kawin dan tidak dikawinkan.
Sebab mereka tidak dapat mati lagi. Mereka sama dengan malaikat-malaikat dan menjadi anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan. Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.
Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, karena di hadapan Dia semua orang hidup.” Mendengar itu beberapa ahli Taurat berkata, “Guru, jawab-Mu itu tepat sekali.” Maka mereka tidak berani lagi menanyakan apa-apa kepada Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Sabtu 23 November 2024
Bacaan Injil Lukas 20:27-40 dan Bacaan Pertama Wahyu 11:4-12 memberikan gambaran yang dalam mengenai kehidupan setelah kematian dan kebangkitan, serta kuasa Allah yang tidak terbatas, yang memberikan hidup abadi kepada umat-Nya. Dalam Injil, Yesus dengan tegas menjelaskan bahwa Allah adalah Allah orang hidup, bukan Allah orang mati. Ini berarti bahwa hidup kita, yang dilimpahi dengan kasih dan anugerah-Nya, tidak pernah berakhir dalam kematian. Kebangkitan, menurut Yesus, bukanlah sekadar kehidupan setelah mati, melainkan kehidupan yang bersifat baru dan transformatif, yang dipenuhi dengan kehadiran Allah. Para Saduki yang tidak percaya pada kebangkitan bertanya tentang permasalahan yang tampaknya rumit, namun Yesus mengajarkan mereka bahwa dalam kehidupan kekal, keadaan kita berbeda: kita menjadi anak-anak Allah dan hidup dalam kesatuan dengan-Nya, bebas dari keterikatan duniawi.
Bacaan dari Kitab Wahyu memperkuat pesan ini dengan menggambarkan dua saksi yang bersaksi dengan penuh kuasa dan akhirnya dibangkitkan setelah mati. Meskipun dunia tampaknya menertawakan dan merayakan kematian mereka, tetapi pada akhirnya, Allah memberi mereka hidup kembali, membuktikan bahwa kematian bukanlah akhir dari segala sesuatu. Bahkan, orang yang memandang mati sebagai kemenangan tidak mengerti bahwa Allah memegang kuasa atas hidup dan mati, dan hanya Dia yang menentukan takdir akhir umat-Nya.
Dari kedua bacaan ini, kita belajar tentang dua hal yang sangat penting: pertama, bahwa hidup ini bukanlah sekadar perjalanan menuju akhir yang gelap, tetapi merupakan bagian dari rencana Allah yang penuh harapan. Kebangkitan adalah janji Allah bagi setiap orang yang setia. Kedua, bahwa Allah bukan hanya hadir dalam kehidupan duniawi kita, tetapi juga dalam kehidupan kekal, yang memberikan makna dan arah yang lebih besar dalam hidup kita, bahkan setelah kematian.
Pesan yang bisa kita ambil dari kedua bacaan ini adalah bahwa kita harus menaruh harapan kita pada kebangkitan dan kehidupan abadi yang Allah janjikan. Ini mengajak kita untuk hidup dengan kesadaran bahwa hidup kita di dunia ini hanyalah sementara, dan tujuan kita adalah hidup yang penuh dalam kasih dan kedamaian bersama Allah. Kematian tidak perlu ditakuti, karena dalam kebangkitan, kita akan mengalami kehidupan yang lebih baik, bersama dengan Allah yang hidup. Ini adalah penghiburan dan pengharapan yang menguatkan kita untuk tetap beriman, menjalani kehidupan dengan kasih, dan berharap pada janji kebangkitan yang diberikan oleh Allah. Amin.
Doa Penutup
Tuhan yang penuh kasih, bantulah aku untuk hidup dengan iman yang kokoh, tanpa takut akan kematian, karena aku tahu Engkau telah menyiapkan kehidupan abadi. Semoga hidupku selalu mencerminkan kasih-Mu dan harapan akan kebangkitan. Amin.