Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Sabtu 16 November 2024.
Kalender Liturgi hari buat Sabtu 16 November 2024 merupakan Hari Sabtu Biasa XXXII, Perayaan fakultatif Santa Gertrudis dari Hefta, Perawan, Santo Rochus Gonzales dkk, Martir, dengan Warna Liturgi Hijau.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Sabtu 16 November 2024:
Bacaan Pertama 3 Yohanes 5-8
Kita wajib menerima para pelayan jemaat agar kita boleh mengambil bagian dalam karya mereka untuk kebenaran.
Saudaraku terkasih, engkau bertindak sebagai orang beriman, ketika engkau berbuat segala sesuatu untuk saudara-saudara, sekalipun mereka orang asing. Mereka telah memberi kesaksian di hadapan jemaat tentang kasihmu.
Baik benar perbuatanmu, ketika menolong mereka dalam perjalanan mereka, dengan suatu cara yang berkenan di hati Allah. Sebab demi nama Allah, mereka telah berangkat tanpa mau menerima sesuatu pun dari orang-orang yang tidak mengenal Allah.
Kita wajib menerima orang-orang yang demikian supaya kita boleh mengambil bagian dalam karya mereka untuk kebenaran.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 112:1-2.3-4.5-6
Ref. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan.
Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; keturunan orang benar akan diberkati.
Harta dan kekayaan ada dalam rumahnya, kebajikannya tetap dikenang selama-lamanya. Bagi orang benar ia bercahaya laksana lampu di dalam gelap, ia pengasih dan penyayang serta berlaku adil.
Orang baik menaruh belaskasihan dan memberi pinjaman, ia melakukan segala urusan dengan semestinya. Orang jujur tidak pernah goyah; ia akan dikenang selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Allah memanggil kita agar kita memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus.
Bacaan Injil Lukas 18:1-8
Bukankah Allah akan membenarkan pada pilihan-Nya yang berseru kepada-Nya?
Pada suatu ketika Yesus menceritakan suatu perumpamaan kepada murid-murid-Nya untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemunya. Ia berkata, “Di suatu kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun.
Di kota itu ada pula seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata, ‘Belalah hakku terhadap lawanku’. Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak.
Tetapi ia kemudian berkata dalam hatinya, ‘Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun, namun karena janda ini menyusahkan daku, baiklah aku membenarkan dia, supaya ia jangan terus menerus datang dan akhirnya menyerang aku.”
Lalu Yesus berkata, “Camkanlah perkataan hakim yang lalim itu! Bukankah Allah akan membenarkan para pilihan-Nya, yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?
Aku berkata kepadamu, ‘Ia akan segera menolong mereka’. Akan tetapi jika Anak Manusia datang, adakah Ia menemukan iman di bumi ini?”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Sabtu 16 November 2024
Renungan dari bacaan Injil Lukas 18:1-8 dan Bacaan Pertama dari Surat Ketiga Rasul Yohanes 5-8 ini membawa kita pada pengertian yang mendalam tentang dua hal penting dalam kehidupan beriman, yaitu: ketekunan dalam doa dan semangat untuk saling melayani dalam kebenaran.
Dalam Injil Lukas, Yesus mengajarkan kepada kita tentang pentingnya berdoa tanpa henti dan dengan penuh ketekunan. Melalui kisah seorang janda yang terus-menerus meminta keadilan kepada seorang hakim yang lalim, kita diingatkan bahwa Tuhan tidak akan pernah menunda keadilan dan pertolongan bagi umat-Nya yang berseru kepada-Nya. Hakim itu akhirnya mengabulkan permohonan si janda, bukan karena belas kasih, tetapi karena ketekunan si janda dalam meminta. Tuhan menginginkan kita untuk datang kepada-Nya tanpa ragu-ragu dan tanpa lelah, karena Dia adalah Hakim yang penuh kasih dan keadilan. Jika seorang hakim yang tidak adil saja akhirnya menyerah pada ketekunan, apalagi Allah yang penuh kasih akan mendengar dan menjawab doa kita. Namun, Yesus menantang kita dengan pertanyaan: apakah Ia akan menemukan iman di bumi ini ketika Ia datang kembali? Pertanyaan ini mengajak kita untuk merenungkan seberapa teguh iman dan ketekunan kita dalam berdoa, bahkan ketika jawaban dari Tuhan tampaknya tertunda.
Bacaan Pertama dari Surat Ketiga Rasul Yohanes mengajak kita untuk memperhatikan pelayanan kepada sesama yang membutuhkan. Rasul Yohanes memuji mereka yang menunjukkan kasih kepada saudara-saudara yang mungkin asing bagi mereka, dengan membantu perjalanan pelayanan mereka demi kebenaran. Rasul Yohanes mengingatkan bahwa kita memiliki tanggung jawab sebagai umat beriman untuk mendukung mereka yang bekerja demi kebenaran. Dengan membantu sesama yang melayani Tuhan, kita sendiri turut mengambil bagian dalam karya Tuhan untuk membawa kasih dan kebenaran ke dunia ini.
Tujuan dari kedua bacaan ini adalah untuk mengajak kita hidup dalam ketekunan dan iman melalui doa yang tidak pernah jemu, serta mendorong kita untuk mendukung pelayanan sesama sebagai bentuk nyata dari kasih kita kepada Allah. Pesan yang terkandung dalam bacaan ini adalah ajakan untuk menjalani iman kita dengan ketulusan dan tindakan nyata, sehingga kehadiran Tuhan dapat dirasakan melalui kita.
Makna yang terpenting bagi umat Katolik zaman ini adalah bahwa doa bukanlah hanya sekadar memohon, tetapi juga sebuah bentuk ketekunan dalam iman, sebuah komunikasi yang hidup dengan Tuhan yang akan membuahkan kekuatan dan kesabaran. Doa yang tekun menguatkan iman kita, membuat kita semakin yakin bahwa Tuhan akan menjawab, walaupun terkadang cara dan waktunya bukan seperti yang kita duga.
Pada saat yang sama, bacaan ini mengingatkan bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati. Dengan mengulurkan tangan kepada mereka yang melayani Tuhan dan sesama, kita turut menyebarkan kasih Tuhan dan membantu kebenaran itu bertumbuh dalam dunia. Dukungan ini mungkin kecil, namun bagi mereka yang menjalani perjalanan sulit dalam melayani, bantuan kita adalah bukti nyata dari kasih dan dukungan Allah melalui sesama.
Semoga kita semua mampu menghidupi iman ini dengan kesederhanaan dan kepastian: berdoa dengan ketekunan yang tak pernah lelah, dan menjadi bagian dari karya kebenaran Allah di dunia ini melalui kasih dan pelayanan. Biarlah ketekunan doa dan ketulusan pelayanan kita menjadi saksi bahwa Allah yang setia hadir dan bekerja dalam hidup kita, sehingga iman kita tetap hidup dan bertumbuh setiap harinya. Amin.
Doa Penutup
Tuhan yang Maha Kasih, ajarilah aku untuk selalu berdoa dengan hati yang penuh iman dan ketekunan. Bantulah aku untuk melayani sesama dengan tulus, mencintai dalam setiap tindakan, dan selalu mempercayakan hidupku pada rencana-Mu. Amin.