Hey gengs, ada kabar heboh nih dari dunia akademik! Jadi ceritanya, disertasi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, lagi jadi bahan perbincangan. Kenapa? Soalnya ada organisasi bernama JATAM (Jaringan Advokasi Tambang) yang merasa nama mereka dicatut tanpa izin di dalam disertasi Bahlil! Wah, kok bisa?
Disertasi Bahlil yang judulnya panjang banget, “Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia,” seharusnya membahas soal hilirisasi nikel dan dampaknya buat Indonesia.
Tapi ternyata, JATAM merasa kalau nama mereka dicantumkan sebagai “informan utama” di disertasi itu tanpa persetujuan resmi!
Karena merasa nggak pernah kasih izin, JATAM langsung kirim surat protes ke Universitas Indonesia (UI) pada 6 November 2024 kemarin. Mereka bilang, “Eh UI, kita nggak pernah setuju loh nama kita ada di situ.”
Siapa yang Dicurigai Terlibat?
Jadi gini, awalnya ada peneliti dari Lembaga Demografi UI, namanya Ismi Azkya, yang katanya datang ke kantor JATAM untuk wawancara.
Menurut JATAM, Ismi Azkya bilang kalau wawancara ini buat penelitian pribadinya, jadi nggak ada tuh nyebutin kalau ini bakal dipakai buat disertasi Bahlil.
Tapi, pas disertasi Bahlil dibuka buat sidang terbuka di UI, JATAM kaget banget. Mereka nemuin nama organisasi mereka di situ!
Yang lebih bikin panas, nama JATAM ternyata ditulis sebagai “informan utama.” Jadi wajar dong kalau JATAM curiga sama proses ini dan ngerasa kayak ada “drama akademik” yang nggak beres.
Kronologi dan Protes dari JATAM
JATAM nggak cuma protes aja, gengs. Mereka bahkan siap kasih bukti lengkap tentang gimana mereka merasa ditipu!
Menurut mereka, Ismi Azkya sebagai peneliti nggak pernah bilang kalau wawancara ini ada hubungannya sama Bahlil, apalagi disertasinya.
Yang lebih bikin keki, pas JATAM nanya lebih lanjut ke Ismi, dia malah susah banget buat ngasih penjelasan jelas. Hal ini bikin JATAM makin yakin kalau ada “praktik perjokian” dalam pembuatan disertasi Bahlil.
Karena itu, JATAM minta tegas ke UI buat hapus nama mereka dari disertasi Bahlil. Mereka nggak mau terlibat dalam penelitian yang mereka anggap melibatkan “penipuan intelektual” kayak gini.
UI dan Reaksi Bahlil
So, gimana tanggapan dari pihak kampus atau Bahlil sendiri? Sampai sekarang, UI belum banyak bicara soal detail kejadian ini. Tapi kabarnya, mereka akan mempertimbangkan keluhan JATAM dan mengecek ulang konten disertasi Bahlil. Mungkin, ada kemungkinan bakal ada revisi atau bahkan penghapusan nama JATAM di situ.
Sementara Bahlil sendiri kayaknya masih belum berkomentar langsung soal isu ini. Tapi sebelumnya, dia sempat bilang kalau semua proses disertasi yang dijalaninnya itu sesuai aturan dan prosedur di UI. Katanya, nggak ada yang dilanggar. Tapi, kita lihat aja gimana update-nya nanti!
Nah, drama ini ngingetin kita kalau dunia akademik juga bisa punya “skandal” tersendiri, gengs. Bukan cuma soal ilmu, tapi juga soal integritas. Bahlil yang notabene pejabat tinggi harusnya bisa jadi contoh soal kejujuran akademik. Kasus ini bikin kita bertanya-tanya, kalau disertasi aja bisa dicurigai kayak gini, gimana dengan riset-riset lain yang mungkin juga terpengaruh hal serupa?
Nah, gimana nih, gengs, menurut kalian soal drama disertasi ini? Bakal ada kejutan lain lagi nggak, ya?