Tuesday, November 5, 2024

Cara Membuat Email yang Efektif dan Profesional

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Cara membuat email – Pernahkah kamu merasa bingung saat ingin mengirim email? Entah itu untuk urusan pekerjaan, sekolah, atau sekedar menghubungi teman, email menjadi alat komunikasi yang penting di era digital ini. Tapi, bagaimana caranya membuat email yang menarik, mudah dipahami, dan profesional? Jangan khawatir, artikel ini akan membantumu menjelajahi dunia email dan menguasai teknik membuat email yang efektif dan profesional.

Dari tujuan email hingga format dan tata letak yang tepat, kita akan membahas semua aspek penting dalam membuat email yang memikat dan mencapai tujuanmu. Siap untuk menjadi master email? Yuk, kita mulai!

Tujuan Email

Dalam dunia profesional, email telah menjadi alat komunikasi yang sangat penting. Bayangkan, kamu ingin menanyakan sesuatu kepada atasan, mengabarkan perkembangan proyek kepada rekan kerja, atau meminta persetujuan untuk suatu proposal. Nah, email adalah media yang tepat untuk semua itu! Email memungkinkan kamu untuk menyampaikan pesan secara efektif dan efisien, baik untuk komunikasi internal maupun eksternal.

Tujuan utama email adalah untuk menyampaikan informasi dengan jelas dan ringkas. Namun, di balik tujuan umum itu, email juga memiliki tujuan spesifik yang lebih terarah. Mari kita bahas beberapa contohnya!

Contoh Tujuan Spesifik Email

Email bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan, tergantung pada situasi dan kebutuhanmu. Berikut adalah beberapa contoh tujuan spesifik email:

  • Mengajukan pertanyaan: Saat kamu membutuhkan informasi lebih lanjut atau klarifikasi terkait suatu hal, email menjadi alat yang praktis untuk mengajukan pertanyaan kepada orang yang tepat.
  • Mengirim informasi: Kamu bisa menggunakan email untuk mengirimkan informasi penting kepada rekan kerja, klien, atau pihak terkait lainnya. Misalnya, laporan proyek, update terbaru, atau pengumuman penting.
  • Meminta persetujuan: Email bisa menjadi media yang efektif untuk meminta persetujuan atas suatu proposal, rencana, atau keputusan penting. Dengan email, kamu bisa mencantumkan detail proposal dan alasan mengapa persetujuan tersebut diperlukan.
  • Menjadwalkan pertemuan: Email dapat digunakan untuk menjadwalkan pertemuan dengan rekan kerja, klien, atau pihak lain yang relevan. Kamu bisa mengirimkan email dengan beberapa pilihan waktu dan tanggal pertemuan, lalu meminta konfirmasi dari penerima.
  • Mengirim proposal: Jika kamu ingin mengajukan proposal untuk suatu proyek atau kerjasama, email bisa menjadi media yang tepat untuk mengirimkan proposal tersebut kepada pihak yang dituju. Kamu bisa menyertakan lampiran berisi detail proposal dalam email.

Jenis Email dan Tujuannya

Untuk memahami lebih dalam tentang tujuan email, mari kita lihat tabel yang membandingkan jenis email dengan tujuannya:

Jenis Email Tujuan
Email informasi Mengirimkan informasi penting kepada penerima
Email permintaan Meminta sesuatu kepada penerima, seperti informasi, persetujuan, atau tindakan tertentu
Email konfirmasi Menetapkan atau mengonfirmasi suatu hal, seperti jadwal pertemuan, pesanan, atau detail transaksi
Email tindak lanjut Melakukan tindak lanjut atas email sebelumnya, seperti menanyakan status permintaan, memberikan update, atau mengingatkan tentang suatu hal
Email ucapan Mengucapkan sesuatu kepada penerima, seperti selamat, terima kasih, atau belasungkawa

Struktur Email

Cara membuat email

Bayangkan kamu sedang berkirim surat, tapi bukan di atas kertas, melainkan di dunia digital. Nah, email ibarat surat digital yang memiliki struktur khusus agar pesanmu tersampaikan dengan jelas dan mudah dipahami. Struktur email ini mirip dengan struktur surat pada umumnya, tapi ada beberapa elemen penting yang perlu kamu perhatikan.

Subject (Judul)

Subject adalah baris pertama yang akan dilihat penerima sebelum membuka emailmu. Jadi, pastikan judulnya menarik dan langsung ke inti pesan. Contohnya, “Pertemuan Proyek [Nama Proyek]
-[Tanggal]” atau “Penting: Konfirmasi Pesanan [Nomor Pesanan]”. Judul yang jelas dan informatif akan membuat penerima lebih tertarik untuk membuka emailmu.

Salutation (Salam Pembuka)

Salam pembuka adalah bagian awal email yang menunjukkan rasa hormat dan keakraban dengan penerima. Jika kamu sudah kenal dekat, bisa menggunakan salam yang lebih informal seperti “Hai [Nama]” atau “Salam hangat”. Namun, jika kamu belum terlalu kenal, lebih baik menggunakan salam yang lebih formal seperti “Kepada Yth. [Nama]” atau “Dengan hormat”.

Body (Isi)

Body adalah bagian inti email yang berisi pesan yang ingin kamu sampaikan. Tulislah dengan jelas, ringkas, dan mudah dipahami. Hindari penggunaan bahasa yang terlalu formal atau terlalu informal, sesuaikan dengan penerima dan tujuan emailmu. Jika perlu, gunakan bullet points atau numbering untuk memudahkan pembaca memahami informasi yang kamu sampaikan.

Closing (Salam Penutup)

Salam penutup digunakan untuk mengakhiri email dengan sopan dan ramah. Contohnya, “Terima kasih atas perhatiannya”, “Hormat kami”, atau “Salam hangat”. Pilih salam penutup yang sesuai dengan salam pembuka dan tujuan emailmu.

Signature (Tanda Tangan)

Signature adalah bagian akhir email yang berisi informasi tentang dirimu. Biasanya berisi nama, jabatan, perusahaan, alamat email, dan nomor telepon. Signature ini berfungsi sebagai identitas diri dan memudahkan penerima untuk menghubungi kamu.

Contoh Struktur Email yang Efektif

Tujuan Email Subject Salutation Body Closing Signature
Permohonan Kerja Lamaran Kerja – [Nama Posisi]

[Nama Anda]

Kepada Yth. [Nama HRD] Dengan hormat, saya [Nama Anda] ingin mengajukan lamaran pekerjaan sebagai [Nama Posisi] di [Nama Perusahaan]. Saya tertarik dengan posisi ini karena [Alasan tertarik]. Saya memiliki pengalaman [Jumlah tahun] tahun di bidang [Bidang pengalaman] dan memiliki keahlian dalam [Keahlian]. Saya yakin bahwa pengalaman dan keahlian saya dapat bermanfaat bagi [Nama Perusahaan]. Saya lampirkan CV dan surat lamaran saya untuk Anda pertimbangkan. Terima kasih atas waktu dan perhatiannya. Hormat kami, [Nama Anda] [Nama Anda] | [Jabatan] | [Perusahaan] | [Email] | [Nomor Telepon]
Undangan Acara Undangan Acara [Nama Acara] – [Tanggal] Kepada Yth. [Nama Penerima] Dengan hormat, kami mengundang Anda untuk menghadiri acara [Nama Acara] yang akan diadakan pada [Tanggal] pukul [Waktu] di [Tempat]. Acara ini akan membahas [Topik acara]. Kami berharap Anda dapat hadir dan menjadi bagian dari acara ini. Hormat kami, [Nama Panitia] [Nama Panitia] | [Jabatan] | [Perusahaan] | [Email] | [Nomor Telepon]
Konfirmasi Pesanan Konfirmasi Pesanan [Nomor Pesanan] Kepada Yth. [Nama Pelanggan] Terima kasih atas pesanan Anda di [Nama Toko]. Kami telah menerima pesanan Anda dengan nomor pesanan [Nomor Pesanan]. Pesanan Anda akan diproses dan dikirimkan dalam waktu [Waktu pengiriman]. Anda dapat melacak status pesanan Anda di [Link pelacakan]. Terima kasih, [Nama Toko] [Nama Toko] | [Alamat] | [Email] | [Nomor Telepon]

Menulis Isi Email

Cara membuat email

Oke, sekarang kita sampai pada bagian inti dari membuat email yang oke punya: menulis isinya! Bayangkan isi email sebagai isi hati kamu yang ingin disampaikan ke orang lain. Nah, agar isi hatimu sampai dengan baik, kamu perlu menulisnya dengan jelas, ringkas, ramah, dan profesional.

Kayak ngobrol sama teman, tapi tetap sopan dan santun. Gimana caranya? Simak yuk!

Kejelasan

Kejelasan dalam menulis email ibarat rambu-rambu di jalan, yang membantu penerima email mengerti maksud kamu. Gunakan kalimat yang singkat, padat, dan mudah dipahami. Hindari penggunaan bahasa yang rumit, istilah teknis yang mungkin tidak dipahami penerima, atau kalimat yang bertele-tele. Intinya, fokuslah pada poin utama yang ingin kamu sampaikan.

Ringkasan

Ingat pepatah “Singkat, padat, dan jelas”? Nah, itu berlaku juga untuk isi email. Coba bayangkan kamu sedang membaca email yang panjang dan bertele-tele. Pasti capek, kan? Maka, tulislah isi email yang ringkas dan langsung ke intinya.

Buatlah poin-poin utama dengan jelas dan mudah dipahami. Jangan lupa untuk menyertakan informasi penting yang diperlukan penerima email.

Keramahan

Walaupun email merupakan media komunikasi tertulis, kamu tetap bisa menampilkan keramahan dalam isi email. Gunakan bahasa yang sopan dan santun, seperti “Salam hangat” atau “Terima kasih atas waktu dan perhatiannya”. Kamu juga bisa menambahkan sedikit humor atau cerita ringan untuk membuat email kamu lebih menarik dan personal. Tapi, ingat, tetaplah profesional!

Profesionalitas

Profesionalitas dalam menulis email penting untuk menjaga kredibilitas kamu. Hindari penggunaan bahasa gaul, emoji yang berlebihan, atau bahasa yang terlalu santai. Pastikan isi email kamu bebas dari kesalahan tata bahasa dan ejaan. Kamu juga bisa menggunakan template email untuk memastikan format email kamu konsisten dan profesional.

Contoh Penulisan Isi Email, Cara membuat email

  • Email Konfirmasi Pesanan
  • Contoh email konfirmasi pesanan yang efektif:

    Kepada [Nama Penerima],

    Terima kasih telah melakukan pemesanan di [Nama Toko]. Kami telah menerima pesanan Anda dengan nomor pesanan [Nomor Pesanan].

    Berikut detail pesanan Anda:

    [Detail Pesanan]

    Pesanan Anda akan segera kami proses dan akan dikirimkan ke alamat [Alamat Pengiriman] dalam [Durasi Pengiriman] hari kerja.

    Anda dapat melacak status pesanan Anda melalui tautan ini: [Tautan Pelacakan Pesanan]

    Jika Anda memiliki pertanyaan, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email [Alamat Email] atau telepon [Nomor Telepon].

    Terima kasih atas kepercayaan Anda.

    Salam hangat,

    [Nama Toko]

    Contoh email konfirmasi pesanan yang tidak efektif:

    Pesanan kamu udah masuk ya. Nomor pesanannya [Nomor Pesanan]. Kirim ke alamat [Alamat Pengiriman] ya. Nanti dikabarin kalo udah dikirim.

  • Email Lamaran Kerja
  • Contoh email lamaran kerja yang efektif:

    Kepada Yth. [Nama Perusahaan],

    Dengan hormat,

    Saya [Nama Anda] tertarik untuk melamar posisi [Posisi yang Dilamar] di perusahaan Bapak/Ibu. Saya telah membaca deskripsi pekerjaan dan merasa bahwa keahlian dan pengalaman saya sesuai dengan persyaratan yang dibutuhkan.

    Saya memiliki [Jumlah Tahun] tahun pengalaman di bidang [Bidang Pekerjaan] dan memiliki keahlian dalam [Keahlian yang Relevan]. Saya yakin dapat memberikan kontribusi positif bagi perusahaan Bapak/Ibu.

    Saya lampirkan CV dan surat lamaran saya untuk informasi lebih lanjut. Saya dapat dihubungi melalui email [Alamat Email] atau telepon [Nomor Telepon].

    Terima kasih atas waktu dan perhatiannya.

    Hormat saya,

    [Nama Anda]

    Contoh email lamaran kerja yang tidak efektif:

    Halo, saya mau lamar kerja di perusahaan kamu. Saya punya pengalaman di bidang [Bidang Pekerjaan]. Semoga diterima ya.

  • Email Pemberitahuan Acara
  • Contoh email pemberitahuan acara yang efektif:

    Kepada Yth. [Nama Penerima],

    Salam hangat,

    Dengan ini kami ingin mengundang Anda untuk menghadiri acara [Nama Acara] yang akan diselenggarakan pada:

    Tanggal: [Tanggal Acara]

    Waktu: [Waktu Acara]

    Buat email yang menarik dan informatif? Gampang! Pertama, siapkan draft yang berisi informasi penting. Nah, kalau kamu ingin menyertakan data dalam bentuk tabel, jangan lupa untuk membuat sheet di Excel terlebih dahulu. Setelah itu, kamu bisa langsung meng-copy paste data ke dalam email. Ingat, untuk menampilkan sheet di Excel dalam email, kamu perlu menyimpannya sebagai gambar atau PDF.

    Mau tahu lebih detail tentang cara menampilkan sheet di Excel? Simak panduan lengkapnya di cara menampilkan sheet di excel. Setelah data terintegrasi, tambahkan salam penutup yang ramah, dan voila! Email siap dikirim!

    Tempat: [Lokasi Acara]

    Acara ini akan membahas tentang [Topik Acara]. Kami berharap Anda dapat hadir dan berpartisipasi dalam acara ini.

    Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi [Nama Kontak] di [Nomor Telepon] atau [Alamat Email].

    Membuat email itu mudah, seperti melukis langit senja dengan warna-warna cerah. Kamu tinggal pilih aplikasi email favorit, masukkan alamat email, dan tulis pesanmu. Ingat, seperti saat menggambar anime cara gambar anime , kamu butuh ketelitian dan detail untuk membuat email yang menarik. Sama seperti menggambar mata anime yang berbinar, kamu perlu menyertakan informasi penting dan detail agar penerima email bisa memahami pesanmu.

    Jadi, mulailah berkreasi dengan emailmu, dan jangan lupa untuk menyertakan salam penutup yang hangat!

    Terima kasih atas perhatian Anda.

    Hormat kami,

    Nggak sesulit bikin email, kok! Coba bayangin, kamu lagi asyik ngebut di jalan, eh ban motor kamu bocor! Jangan panik, tenang aja! Kamu bisa langsung cek cara menambal ban tubeless di internet. Gampang banget, kok! Kayak ngetik email, tinggal ikutin langkah-langkahnya, dan ban kamu langsung bisa dipake lagi. Nah, buat bikin email, kamu juga tinggal ikutin langkah-langkah yang ada di aplikasi email kamu.

    Sederhana kan? Sama kayak menambal ban, kamu bisa langsung jalan lagi!

    [Nama Penyelenggara]

    Nah, kalau kamu sudah tahu cara membuat email, sekarang saatnya belajar hal penting lainnya! Pernahkah kamu melihat seseorang tiba-tiba pingsan? Jangan panik! Kamu bisa menolong dengan mengikuti langkah-langkah yang benar, seperti yang dijelaskan di cara menangani orang pingsan. Setelah menolong orang pingsan, kamu bisa mengirim email ke teman atau keluarga untuk memberi tahu mereka tentang kejadian tersebut.

    Ingat, menolong orang lain adalah hal yang mulia! Jadi, selain pandai membuat email, kamu juga harus siap sedia membantu orang lain.

    Contoh email pemberitahuan acara yang tidak efektif:

    Ada acara [Nama Acara] tanggal [Tanggal Acara] di [Lokasi Acara]. Dateng ya!

Format dan Tata Letak

Bayangkan kamu sedang membaca novel favoritmu, tapi tiba-tiba fontnya berubah-ubah, ukurannya kecil banget, dan paragrafnya berantakan. Pasti bete kan? Nah, sama halnya dengan email. Format dan tata letak yang baik adalah kunci untuk membuat email yang mudah dibaca, profesional, dan menarik perhatian.

Pentingnya Format dan Tata Letak yang Baik

Format dan tata letak email yang baik bukan sekadar soal estetika. Mereka punya peran penting dalam menyampaikan pesan dengan jelas dan efektif. Bayangkan, kamu sedang menulis email penting untuk klien, tapi formatnya berantakan dan sulit dibaca. Apa yang akan terjadi? Kemungkinan besar klien akan menganggap kamu tidak profesional dan pesanmu tidak akan tersampaikan dengan baik.

Contoh Format Email yang Mudah Dibaca dan Profesional

Nah, berikut ini contoh format email yang mudah dibaca dan profesional:

  • Judul yang Jelas dan Singkat: Judul email harus jelas dan ringkas, langsung menunjukkan isi email. Misalnya, “Permintaan Pertemuan” atau “Konfirmasi Pesanan”.
  • Salam Pembuka: Gunakan salam pembuka yang sopan dan formal, seperti “Kepada Yth. Bapak/Ibu [Nama]” atau “Salam Sejahtera”.
  • Isi Email yang Terstruktur: Bagi isi email menjadi beberapa paragraf yang pendek dan mudah dipahami. Gunakan bullet points atau numbering untuk memperjelas poin-poin penting.
  • Tanda Baca yang Tepat: Gunakan tanda baca dengan benar untuk membuat email mudah dibaca dan dipahami.
  • Salam Penutup: Gunakan salam penutup yang sopan, seperti “Hormat Kami” atau “Salam Hangat”.
  • Nama dan Jabatan: Jangan lupa cantumkan nama dan jabatanmu di bagian akhir email.

Menggunakan Font, Ukuran Font, dan Spasi

Font, ukuran font, dan spasi juga memainkan peran penting dalam meningkatkan keterbacaan email. Berikut beberapa tips:

  • Pilih Font yang Mudah Dibaca: Hindari font yang terlalu rumit atau dekoratif, seperti Comic Sans atau Curlz MT. Pilih font standar seperti Arial, Times New Roman, atau Calibri.
  • Ukuran Font yang Tepat: Gunakan ukuran font 10-12pt untuk teks utama. Untuk judul, kamu bisa menggunakan ukuran font yang lebih besar, misalnya 14-16pt.
  • Spasi yang Cukup: Gunakan spasi yang cukup antara baris dan paragraf untuk membuat email lebih mudah dibaca.

Panduan Format Email yang Efektif

Aspek Tips
Judul Jelas, ringkas, dan informatif
Salam Pembuka Sopan dan formal
Isi Email Terstruktur, paragraf pendek, bullet points atau numbering
Tanda Baca Gunakan dengan benar
Salam Penutup Sopan
Nama dan Jabatan Cantumkan di akhir email
Font Standar, mudah dibaca
Ukuran Font 10-12pt untuk teks utama, 14-16pt untuk judul
Spasi Cukup antara baris dan paragraf

Mengirim Email: Cara Membuat Email

Oke, sekarang kita sudah tahu cara membuat email yang menarik. Tapi apa gunanya email kalau nggak dikirim, kan? Nah, di tahap ini, kita akan belajar cara mengirim email yang sudah kita buat. Tenang, prosesnya gampang kok!

Mengirim Email

Setelah kamu menulis email, klik tombol “Kirim” atau “Send” yang biasanya terletak di bagian bawah jendela email. Biasanya tombol ini berwarna hijau atau biru, jadi mudah ditemukan.

Setelah kamu mengklik tombol “Kirim”, email akan terkirim ke penerima. Kamu bisa melihat status pengiriman email di bagian bawah jendela email, biasanya akan ada notifikasi seperti “Email terkirim” atau “Email sedang dikirim”.

Melampirkan File

Pernah kepikiran gimana cara ngirim file penting ke temen atau kolega? Tenang, platform email biasanya punya fitur melampirkan file.

  • Biasanya, kamu akan menemukan ikon “Lampiran” atau “Attachment” di bagian bawah jendela email. Klik ikon tersebut.
  • Pilih file yang ingin kamu lampirkan dari komputermu.
  • Setelah file dipilih, biasanya akan muncul di bagian bawah jendela email, menunjukkan ukuran file dan nama file.
  • Jangan lupa klik “Kirim” setelah kamu melampirkan file.

Memeriksa Email yang Terkirim dan Memantau Respon

Setelah kamu mengirim email, kamu bisa mengecek apakah email sudah terkirim dengan membuka folder “Terkirim” atau “Sent”. Di sini, kamu bisa melihat semua email yang sudah kamu kirim, lengkap dengan tanggal dan waktu pengiriman.

Untuk memantau respon, kamu bisa memeriksa folder “Kotak Masuk” atau “Inbox” untuk melihat apakah penerima sudah membalas email kamu.

Beberapa platform email juga menyediakan fitur notifikasi email, yang akan memberitahumu saat kamu menerima email baru.

Contoh cara mengirim email dengan lampiran:

“Hai [Nama Penerima],

Saya lampirkan file [Nama File] yang kamu minta. Semoga informasi ini bermanfaat.

Salam,
[Nama Pengirim]”

Menangani Email

Bayangkan kotak masuk emailmu seperti sebuah rumah. Rumah yang penuh dengan surat-surat, tagihan, dan undangan. Kalau tidak dikelola dengan baik, rumah ini bisa jadi berantakan dan sulit menemukan apa yang kamu cari. Nah, sama halnya dengan email, kalau tidak ditangani dengan baik, bisa jadi membingungkan dan kamu malah kehilangan informasi penting.

Mengelola Kotak Masuk Email Secara Efektif

Untungnya, ada beberapa cara untuk menjinakkan kotak masuk emailmu dan membuatnya lebih terorganisir. Pertama, singkirkan email yang tidak perlu. Email promosi, newsletter, atau pesan spam bisa langsung dihapus atau diarsipkan. Kedua, prioritaskan email penting. Kamu bisa menandai email penting dengan tanda bintang atau flag, sehingga mudah ditemukan saat dibutuhkan.

Mengorganisir Email dengan Label atau Folder

Bayangkan kamu ingin memisahkan baju-baju di lemari berdasarkan jenisnya, misalnya baju kerja, baju santai, dan baju olahraga. Nah, sama halnya dengan email, kamu bisa mengelompokkannya berdasarkan kategori. Gunakan label atau folder untuk mengorganisir emailmu, seperti “Pekerjaan”, “Pribadi”, “Proyek A”, dan sebagainya. Dengan cara ini, kamu bisa dengan mudah menemukan email yang kamu cari tanpa harus menelusuri seluruh kotak masuk.

Membalas Email dengan Cepat dan Profesional

Membalas email dengan cepat dan profesional adalah kunci dalam membangun komunikasi yang baik. Jangan lupa untuk selalu ramah dan sopan dalam setiap balasan email. Jika kamu tidak bisa membalas email dengan segera, beri tahu pengirim bahwa kamu akan membalas emailnya secepatnya. Kamu bisa menggunakan kalimat seperti “Terima kasih atas emailnya. Saya akan membalas email ini secepatnya.”

Cara Menandai Email

Status Keterangan
Dibaca Email yang sudah kamu baca dan tidak perlu dibaca lagi.
Tidak Dibaca Email yang belum kamu baca dan perlu dibaca.
Dihapus Email yang tidak kamu perlukan lagi dan ingin dihapus.

Etika Email

Bayangkan kamu sedang asyik ngobrol sama teman di kafe, tiba-tiba ada orang asing nyeletuk dan ngomong seenaknya. Pasti kamu langsung risih, kan? Nah, di dunia email juga sama. Ada etika yang harus dijaga biar komunikasi tetap nyaman dan profesional.

Membatasi Jumlah Penerima

Email itu seperti surat, tapi lebih cepat dan praktis. Nah, kalau kamu lagi ngirim surat, kamu pasti nggak akan ngirim ke semua orang di dunia, kan? Sama halnya dengan email, kita harus bijak dalam memilih penerima.

  • Coba bayangkan, kamu lagi ngirim email tentang rapat tim. Kalau kamu kirim ke semua orang di perusahaan, pasti banyak yang nggak perlu dan malah jadi spam.
  • Lebih baik, kamu kirim email hanya ke orang-orang yang memang perlu tahu informasi tersebut.

Menghindari Bahasa Kasar

Bahasa kasar di email itu sama aja kayak kamu ngomong kasar di depan umum. Nggak sopan dan bisa bikin orang tersinggung.

  • Ingat, email itu bisa di-forward ke orang lain, jadi sebaiknya gunakan bahasa yang sopan dan profesional.
  • Meskipun kamu lagi kesel, tahan dulu emosi dan gunakan bahasa yang lebih santun.

Menjaga Kerahasiaan

Email itu seperti surat pribadi, yang isinya hanya untuk orang-orang tertentu. Kita nggak boleh sembarangan ngasih tahu isi email ke orang lain, apalagi kalau isinya rahasia.

  • Misalnya, kamu lagi ngobrol sama teman tentang proyek rahasia di kantor, jangan sampai kamu ngirim email tentang proyek itu ke teman kamu yang lain.
  • Ingat, email bisa di-hack, jadi selalu jaga kerahasiaan informasi yang kamu kirim.

Menjawab Email Tepat Waktu

Bayangkan kamu lagi ngobrol sama teman, terus dia ngasih pertanyaan. Kalau kamu diem aja nggak jawab, pasti dia bakal kesal. Nah, sama halnya dengan email, kita harus segera membalas email yang masuk, terutama kalau isinya penting.

  • Email yang nggak dibalas itu seperti pertanyaan yang nggak dijawab, bisa bikin orang yang ngirim email jadi khawatir.
  • Usahakan untuk membalas email dalam waktu 24 jam, atau maksimal 48 jam kalau isinya nggak terlalu urgent.

Contoh Email yang Melanggar Etika

“Bro, gue butuh file itu sekarang juga! Cepetan kirim!”

Email di atas nggak sopan dan nggak profesional. Bahasa yang kasar dan nada yang memaksa bisa bikin penerima email jadi tersinggung.

Contoh Email yang Sesuai Etika

“Hai [Nama Penerima],Semoga email ini menemukanmu dalam keadaan baik.Aku butuh file [Nama File] untuk proyek [Nama Proyek]. Bisakah kamu kirim ke aku secepatnya?Terima kasih,[Nama Pengirim]”

Email di atas lebih sopan dan profesional. Bahasa yang digunakan santun dan nada yang digunakan lebih ramah.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Pindah Chat WA ke HP Baru Cara Mudah dan Cepat

Pernahkah Anda merasa galau karena harus berpisah dengan chat WA yang penuh kenangan saat berganti HP? Tenang, Anda tidak...

More Articles Like This

Favorite Post