Friday, November 22, 2024

Tata Cara Sholat Muhammadiyah: Panduan Lengkap

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Sholat, tiang agama, bagi umat Islam. Tapi, pernah gak sih kamu mikir, “Kok cara sholatnya beda-beda ya?” Nah, kali ini kita bahas khusus tata cara sholat Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terkemuka di Indonesia. Bayangin, sholat kayak naik kereta, ada aturannya, tapi ada juga ‘gerbong’ khusus.

Nah, di Muhammadiyah, aturan sholatnya punya ‘gerbong’ sendiri, lho! Siap-siap, kita bahas bareng-bareng, biar sholat kita makin afdol dan berkah!

Dalam panduan ini, kita akan menjelajahi seluk beluk tata cara sholat menurut Muhammadiyah, mulai dari niat, rukun, sunnah, hingga sholat jamak dan qasar. Kita akan bahas dengan detail dan mudah dipahami, dilengkapi contoh-contoh praktis agar kamu semakin paham. Yuk, simak!

Niat Sholat Muhammadiyah

Niat dalam sholat adalah salah satu rukun yang sangat penting, karena tanpa niat, sholat tidak sah. Niat sholat Muhammadiyah memiliki ciri khas tersendiri yang perlu kita pahami dengan baik. Mari kita bahas lebih lanjut tentang niat sholat fardhu lima waktu menurut Muhammadiyah.

Niat Sholat Fardhu Lima Waktu Menurut Muhammadiyah

Niat sholat fardhu lima waktu menurut Muhammadiyah adalah niat yang mencantumkan nama sholat yang akan dikerjakan, misalnya “Saya niat sholat Dhuhur 4 rakaat, karena Allah Ta’ala”. Perlu diingat, niat ini dilakukan dalam hati dan tidak perlu diucapkan dengan suara keras.

Contoh Kalimat Niat Sholat Fardhu Lima Waktu Menurut Muhammadiyah

Berikut adalah contoh kalimat niat sholat fardhu lima waktu menurut Muhammadiyah dalam bahasa Arab dan terjemahannya:

  • Sholat Subuh

    أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْفَجْرِ رَكْعَتَيْنِ مَكْتُوبَةً لِلَّهِ تَعَالَى

    Sholat Muhammadiyah, dengan gerakannya yang tegas dan khusyuk, memang bikin adem hati. Tapi, kalau lagi khusyuk-khusyuknya sholat, eh kok tiba-tiba inget gigi tonggos yang bikin kurang pede? Tenang, nggak perlu panik! Ada cara alami dan cepat untuk memundurkan gigi tonggos, lho.

    Coba cek aja cara memundurkan gigi tonggos secara alami dan cepat. Nah, setelah gigi rapi, sholat pun jadi lebih khusyuk, kan? Hehehe.

    Artinya: “Saya niat sholat sunnah fajar dua rakaat, fardhu karena Allah Ta’ala.”

    Sholat Muhammadiyah, gampang kok! Sama kayak ngerjain tugas sekolah, butuh fokus dan langkah-langkah yang tepat. Nah, kalo mau jelasin ke temen-temen tentang tata cara sholat Muhammadiyah, kamu bisa bikin infografis keren! Gak usah bingung, cara membuat infografis sekarang gampang banget, tinggal cari tutorial di internet.

    Setelah infografisnya jadi, pasti temen-temen langsung paham deh, gimana cara sholat Muhammadiyah yang benar!

  • Sholat Dhuhur

    أُصَلِّيْ صَلَاةَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَكْتُوبَةً لِلَّهِ تَعَالَى

    Sholat Muhammadiyah, dengan gerakannya yang khas, mengingatkan kita pada ritme alam. Kayak siklus haid yang teratur, lho! Nah, kalau kamu lagi ngalamin siklus haid yang nggak lancar, bisa banget nih cek cara melancarkan haid di link ini. Setelah haid lancar, sholatmu pun akan lebih khusyuk dan tenang, seperti aliran air yang mengalir seiring irama alam.

    Artinya: “Saya niat sholat Dhuhur empat rakaat, fardhu karena Allah Ta’ala.”

  • Sholat Ashar

    أُصَلِّيْ صَلَاةَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَكْتُوبَةً لِلَّهِ تَعَالَى

    Artinya: “Saya niat sholat Ashar empat rakaat, fardhu karena Allah Ta’ala.”

  • Sholat Maghrib

    أُصَلِّيْ صَلَاةَ الْمَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مَكْتُوبَةً لِلَّهِ تَعَالَى

    Artinya: “Saya niat sholat Maghrib tiga rakaat, fardhu karena Allah Ta’ala.”

  • Sholat Isya

    أُصَلِّيْ صَلَاةَ الْعِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَكْتُوبَةً لِلَّهِ تَعَالَى

    Artinya: “Saya niat sholat Isya empat rakaat, fardhu karena Allah Ta’ala.”

    Sholat Muhammadiyah, dengan ciri khasnya yang ringkas dan praktis, emang cocok buat yang suka efisiensi. Tapi, kalau kamu lupa bacaan sholat, jangan panik! Kayak pas chat WA kamu terhapus, tenang aja, ada cara buat ‘balikin’ chatnya, lho. Coba deh cek di cara memulihkan chat wa yg sudah dihapus.

    Nah, begitu juga dengan bacaan sholat, bisa dipelajari lagi dan diulang sampai hafal. Toh, sholat kan ibadah yang utama, bukan soal cepat atau lambat, tapi tentang fokus dan khusyuknya.

Perbandingan Niat Sholat Fardhu Lima Waktu Menurut Muhammadiyah dengan Mazhab Lain

Niat sholat fardhu lima waktu menurut Muhammadiyah memiliki beberapa perbedaan dengan mazhab lain, terutama dalam pencantuman nama sholat. Sebagai contoh, dalam mazhab Syafi’i, niat sholat Dhuhur adalah “Saya niat sholat Dhuhur empat rakaat, fardhu karena Allah Ta’ala”, sedangkan dalam Muhammadiyah, niat sholat Dhuhur adalah “Saya niat sholat Dhuhur empat rakaat, fardhu karena Allah Ta’ala”.

Perbedaannya terletak pada pencantuman nama sholat.

Tabel Perbandingan Niat Sholat Fardhu Lima Waktu

Berikut tabel perbandingan niat sholat fardhu lima waktu menurut Muhammadiyah dan mazhab lain:

Sholat Muhammadiyah Syafi’i Hanafi Maliki Hanbali
Subuh Saya niat sholat Subuh dua rakaat, fardhu karena Allah Ta’ala. Saya niat sholat Subuh dua rakaat, fardhu karena Allah Ta’ala. Saya niat sholat Subuh dua rakaat, fardhu karena Allah Ta’ala. Saya niat sholat Subuh dua rakaat, fardhu karena Allah Ta’ala. Saya niat sholat Subuh dua rakaat, fardhu karena Allah Ta’ala.
Dhuhur Saya niat sholat Dhuhur empat rakaat, fardhu karena Allah Ta’ala. Saya niat sholat Dhuhur empat rakaat, fardhu karena Allah Ta’ala. Saya niat sholat Dhuhur empat rakaat, fardhu karena Allah Ta’ala. Saya niat sholat Dhuhur empat rakaat, fardhu karena Allah Ta’ala. Saya niat sholat Dhuhur empat rakaat, fardhu karena Allah Ta’ala.
Ashar Saya niat sholat Ashar empat rakaat, fardhu karena Allah Ta’ala. Saya niat sholat Ashar empat rakaat, fardhu karena Allah Ta’ala. Saya niat sholat Ashar empat rakaat, fardhu karena Allah Ta’ala. Saya niat sholat Ashar empat rakaat, fardhu karena Allah Ta’ala. Saya niat sholat Ashar empat rakaat, fardhu karena Allah Ta’ala.
Maghrib Saya niat sholat Maghrib tiga rakaat, fardhu karena Allah Ta’ala. Saya niat sholat Maghrib tiga rakaat, fardhu karena Allah Ta’ala. Saya niat sholat Maghrib tiga rakaat, fardhu karena Allah Ta’ala. Saya niat sholat Maghrib tiga rakaat, fardhu karena Allah Ta’ala. Saya niat sholat Maghrib tiga rakaat, fardhu karena Allah Ta’ala.
Isya Saya niat sholat Isya empat rakaat, fardhu karena Allah Ta’ala. Saya niat sholat Isya empat rakaat, fardhu karena Allah Ta’ala. Saya niat sholat Isya empat rakaat, fardhu karena Allah Ta’ala. Saya niat sholat Isya empat rakaat, fardhu karena Allah Ta’ala. Saya niat sholat Isya empat rakaat, fardhu karena Allah Ta’ala.

Tata Cara Sholat Muhammadiyah

Sholat adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan oleh setiap muslim. Sholat merupakan bentuk komunikasi seorang hamba dengan Tuhannya. Dalam Islam, terdapat beberapa mazhab yang memiliki perbedaan dalam memahami tata cara sholat. Salah satunya adalah mazhab Muhammadiyah. Artikel ini akan membahas tata cara sholat fardhu lima waktu menurut Muhammadiyah.

Tata Cara Sholat Fardhu Lima Waktu

Tata cara sholat fardhu lima waktu menurut Muhammadiyah pada dasarnya sama dengan tata cara sholat yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Namun, terdapat beberapa perbedaan yang perlu diperhatikan, terutama dalam hal bacaan niat dan doa.

  • Berniat: Sebelum memulai sholat, seorang muslim harus berniat dalam hati untuk melakukan sholat fardhu dengan menyebutkan jenis sholat yang akan dikerjakan, misalnya: “Saya niat sholat dhuhur empat rakaat, karena Allah ta’ala.”
  • Takbiratul Ihram: Setelah berniat, ucapkan takbiratul ihram dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga dan jari-jari tangan dibuka. Takbiratul ihram diucapkan: “Allahu Akbar.”
  • Membaca Doa Iftitah: Setelah takbiratul ihram, bacalah doa iftitah. Doa iftitah merupakan doa pembuka sholat yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Doa iftitah yang dibaca oleh Muhammadiyah adalah:
  • “Subhanakalladzi sa bhana wa bihamdika, wa tabarakasmuka, wa ta’ala jadduka, wa la ilaha ghairuk.”

  • Membaca Surat Al-Fatihah: Setelah doa iftitah, bacalah surat Al-Fatihah dengan khusyuk. Surat Al-Fatihah merupakan surat pembuka dalam Al-Quran. Setelah membaca surat Al-Fatihah, bacalah surat pendek atau ayat Al-Quran lainnya.
  • Ruku’: Setelah membaca surat Al-Fatihah, ruku’ dengan meletakkan kedua tangan di atas lutut, punggung lurus, dan kepala sejajar dengan punggung. Ucapkan: “Subhana Rabbiyal ‘Adzim” sebanyak tiga kali.
  • I’tidal: Setelah ruku’, kembali tegak dengan mengucapkan: “Sami’allahu liman hamidah.” Kemudian, ucapkan: “Rabbana lakal hamd.”
  • Sujud: Setelah i’tidal, sujud dengan meletakkan dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan ujung jari kaki di atas tanah. Ucapkan: “Subhana Rabbiyal A’la” sebanyak tiga kali.
  • Duduk di antara dua sujud: Setelah sujud pertama, duduk dengan posisi tegak, mengangkat kepala, dan meletakkan kedua tangan di atas paha. Ucapkan: “Allahu Akbar” dan bacalah tasbih atau doa.
  • Sujud Kedua: Setelah duduk di antara dua sujud, sujud kembali dengan cara yang sama seperti sujud pertama.
  • Duduk Tahiyat Akhir: Setelah sujud kedua, duduk dengan posisi tahiyat akhir, yaitu duduk dengan kaki kanan ditekuk dan kaki kiri lurus ke belakang. Letakkan kedua tangan di atas paha. Ucapkan: “At-tahiyatul mubarakatussalawatut tayibatullah.”
  • Salam: Setelah duduk tahiyat akhir, ucapkan salam dengan menghadap ke kanan terlebih dahulu: “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.” Kemudian, putar kepala ke kiri dan ucapkan salam kembali: “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.”

Itulah tata cara sholat fardhu lima waktu menurut Muhammadiyah. Tata cara sholat ini dapat dipraktikkan oleh setiap muslim yang ingin menunaikan sholat dengan benar dan sesuai dengan ajaran Islam.

Rukun Sholat Muhammadiyah: Tata Cara Sholat Muhammadiyah

Nah, sekarang kita masuk ke bagian inti dari sholat, yaitu rukunnya. Rukun sholat itu kayak “bahan utama” yang wajib ada dalam resep sholat. Kalau salah satu rukunnya kurang, ya sama aja kayak masak tanpa garam, rasanya pasti hambar! Gimana sih rukun sholat menurut Muhammadiyah?

Simak penjelasannya yuk!

Rukun Sholat Fardhu Lima Waktu

Rukun sholat fardhu lima waktu menurut Muhammadiyah ada 7, nih. Semua rukun ini penting banget, karena kalau salah satu aja nggak dipenuhi, sholat kita jadi nggak sah. Kayak lagi masak, kalau lupa garam, ya masakannya kurang gurih, kan?

  1. Niat: Niat ini ibarat “resep” yang kita baca dalam hati sebelum memulai sholat. Niat ini menyatakan tujuan kita sholat, yaitu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Niat ini harus tertuju pada sholat yang akan kita kerjakan, contohnya “Saya niat sholat dhuhur 4 rakaat karena Allah SWT.”
  2. Berdiri tegak: Rukun ini penting banget, karena sholat itu dilakukan dalam keadaan berdiri tegak. Tapi, kalau kamu lagi sakit atau nggak bisa berdiri, kamu boleh sholat sambil duduk atau berbaring. Yang penting niatnya tetap tertuju pada Allah SWT.
  3. Takbiratul ihram: Takbiratul ihram ini ibarat “salam pembuka” yang kita ucapkan saat memulai sholat. Ucapannya adalah “Allahu Akbar” yang artinya “Allah Maha Besar”. Takbiratul ihram ini menandakan kita siap untuk khusyuk dalam sholat.
  4. Rukuk: Rukuk ini ibarat “menundukkan diri” kepada Allah SWT. Posisinya adalah membungkuk dengan kedua tangan lurus di depan lutut, kepala sejajar dengan punggung. Saat rukuk, kita berdzikir dengan membaca “Subhana Rabbiyal ‘Adzim” yang artinya “Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung”.

  5. I’tidal: I’tidal ini ibarat “bangun kembali” dari posisi rukuk. Kita berdiri tegak kembali dengan mengucapkan “Sami’allahu liman hamidah” yang artinya “Allah mendengar bagi siapa yang memuji-Nya”.
  6. Sujud: Sujud ini ibarat “bersujud” kepada Allah SWT. Posisinya adalah menempelkan dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan ujung kaki ke tanah. Saat sujud, kita berdzikir dengan membaca “Subhana Rabbiyal A’la” yang artinya “Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi”.

  7. Duduk di antara dua sujud: Duduk di antara dua sujud ini ibarat “istirahat sejenak” sebelum sujud yang kedua. Posisinya adalah duduk dengan kaki kanan ditekuk dan kaki kiri lurus ke belakang. Saat duduk, kita berdzikir dengan membaca “Rabbighfirli” yang artinya “Ya Tuhanku, ampunilah aku”.

Sunnah Sholat Muhammadiyah

Selain rukun sholat yang wajib dipenuhi, terdapat beberapa sunnah yang dianjurkan dalam sholat fardhu lima waktu menurut Muhammadiyah. Sunnah-sunnah ini, meskipun tidak wajib, dapat meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Yuk, kita bahas lebih lanjut tentang sunnah-sunnah dalam sholat fardhu lima waktu menurut Muhammadiyah.

Rincian Sunnah Sholat Fardhu Lima Waktu, Tata cara sholat muhammadiyah

Sunnah-sunnah yang dianjurkan dalam sholat fardhu lima waktu menurut Muhammadiyah meliputi:

  • Membaca ta’awudz dan basmalah sebelum membaca surat Al-Fatihah.
  • Membaca surat pendek setelah surat Al-Fatihah dalam setiap rakaat.
  • Bersedekap di antara dua sujud.
  • Membaca tasbih (subhanallah, walhamdulillah, wala ilaha illallah, wallahu akbar) saat duduk di antara dua sujud.
  • Melakukan sujud sahwi jika lupa atau salah dalam sholat.

Hikmah dan Manfaat Sunnah Sholat Fardhu Lima Waktu

Menerapkan sunnah-sunnah dalam sholat fardhu lima waktu memiliki banyak hikmah dan manfaat, di antaranya:

  • Meningkatkan kekhusukan dan keheningan dalam beribadah.
  • Menambah pahala dan keberkahan dalam sholat.
  • Memperkuat keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
  • Melatih kesabaran dan ketenangan dalam menghadapi cobaan hidup.
  • Menumbuhkan rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT.

Contoh Sunnah Sholat Fardhu Lima Waktu

Berikut beberapa contoh sunnah yang dapat dilakukan dalam sholat fardhu lima waktu:

  • Membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas setelah surat Al-Fatihah dalam rakaat pertama sholat subuh.
  • Membaca surat Al-Kafirun dan An-Nas setelah surat Al-Fatihah dalam rakaat pertama sholat maghrib.
  • Membaca tasbih sebanyak 33 kali, tahmid 33 kali, dan takbir 34 kali saat duduk di antara dua sujud.
  • Melakukan sujud sahwi jika lupa membaca surat Al-Fatihah dalam salah satu rakaat.

Contoh Sunnah Sholat Fardhu Lima Waktu dalam Bentuk Blockquote

“Membaca ta’awudz dan basmalah sebelum membaca surat Al-Fatihah dalam setiap rakaat merupakan sunnah yang dianjurkan.”

“Membaca surat pendek setelah surat Al-Fatihah dalam setiap rakaat dapat menambah kekhusukan dalam sholat.”

“Bersedekap di antara dua sujud merupakan salah satu sunnah yang dapat menenangkan hati dan meningkatkan konsentrasi.”

“Membaca tasbih saat duduk di antara dua sujud dapat menumbuhkan rasa syukur dan menghidupkan hati.”

“Melakukan sujud sahwi jika lupa atau salah dalam sholat merupakan cara untuk memperbaiki kesalahan dan meraih ampunan Allah SWT.”

Sholat Jamak dan Qasar Muhammadiyah

Sholat jamak dan qasar merupakan keringanan yang diberikan Allah SWT kepada umat Islam dalam kondisi tertentu, seperti dalam perjalanan jauh atau saat sakit. Namun, dalam penerapannya, terdapat perbedaan pendapat di antara para ulama, termasuk di antara Muhammadiyah dan mazhab lain.

Nah, buat kamu yang penasaran dengan tata cara sholat jamak dan qasar menurut Muhammadiyah, yuk simak penjelasannya!

Tata Cara Sholat Jamak dan Qasar Menurut Muhammadiyah

Muhammadiyah mengizinkan sholat jamak dan qasar dengan beberapa syarat dan ketentuan. Berikut adalah tata cara sholat jamak dan qasar menurut Muhammadiyah:

  • Jamak Taqdim: Menggabungkan sholat zuhur dan ashar menjadi satu waktu, yaitu waktu zuhur. Begitu juga dengan sholat magrib dan isya, digabung menjadi satu waktu, yaitu waktu magrib.
  • Jamak Takhir: Menggabungkan sholat zuhur dan ashar menjadi satu waktu, yaitu waktu ashar. Begitu juga dengan sholat magrib dan isya, digabung menjadi satu waktu, yaitu waktu isya.

  • Qasar: Meringkas sholat empat rakaat menjadi dua rakaat, yaitu sholat zuhur, ashar, dan isya.

Dalam hal ini, Muhammadiyah menganut pendapat Imam Syafi’i yang membolehkan jamak takhir untuk semua kondisi, baik dalam perjalanan maupun di tempat tinggal.

Contoh Kondisi yang Membolehkan Sholat Jamak dan Qasar

Sholat jamak dan qasar dibolehkan dalam beberapa kondisi, antara lain:

  • Perjalanan Jauh: Perjalanan jauh yang dimaksud adalah perjalanan yang mencapai batas makruh, yaitu sekitar 80 kilometer.
  • Sakit: Orang yang sedang sakit dan kesulitan untuk sholat dengan sempurna.
  • Hujan Lebat: Ketika hujan lebat yang menghambat perjalanan atau berbahaya untuk keluar rumah.
  • Takut Kepada Musuh: Ketika ada bahaya yang mengancam keselamatan, seperti perang atau bencana alam.

Perbandingan dengan Mazhab Lain

Perbedaan pendapat mengenai sholat jamak dan qasar juga terjadi di antara mazhab lain. Berikut adalah perbandingan tata cara sholat jamak dan qasar menurut Muhammadiyah dengan mazhab lain:

Aspek Muhammadiyah Hanafi Maliki Syafi’i Hanbali
Jamak Taqdim Diperbolehkan Diperbolehkan Diperbolehkan Diperbolehkan Diperbolehkan
Jamak Takhir Diperbolehkan (semua kondisi) Diperbolehkan (perjalanan) Diperbolehkan (perjalanan) Diperbolehkan (semua kondisi) Diperbolehkan (perjalanan)
Qasar Diperbolehkan (zuhur, ashar, isya) Diperbolehkan (zuhur, ashar, isya) Diperbolehkan (zuhur, ashar, isya) Diperbolehkan (zuhur, ashar, isya) Diperbolehkan (zuhur, ashar, isya)

Seperti yang terlihat dari tabel, perbedaan utama terletak pada jamak takhir. Muhammadiyah mengikuti pendapat Imam Syafi’i yang membolehkan jamak takhir dalam semua kondisi, sementara mazhab lain hanya membolehkan jamak takhir dalam perjalanan.

Sholat Sunnah Muhammadiyah

Tata cara sholat muhammadiyah

Sholat sunnah merupakan ibadah tambahan yang dianjurkan dalam Islam. Dalam Islam, sholat sunnah memiliki berbagai macam jenis, dan Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi Islam di Indonesia, memberikan panduan mengenai sholat sunnah yang dianjurkan untuk dijalankan oleh umatnya.

Jenis-Jenis Sholat Sunnah yang Dianjurkan Muhammadiyah

Muhammadiyah menganjurkan berbagai macam sholat sunnah, baik yang dilakukan secara rutin maupun di waktu-waktu tertentu. Berikut adalah beberapa jenis sholat sunnah yang dianjurkan oleh Muhammadiyah:

  • Sholat Dhuha: Sholat sunnah yang dilakukan pada waktu antara terbit matahari hingga menjelang tengah hari, biasanya dilakukan setelah matahari terbit sekitar 1 jam. Sholat dhuha terdiri dari 2 rakaat, dan bisa dilakukan lebih dari sekali dalam sehari.
  • Sholat Tahajud: Sholat sunnah yang dilakukan pada malam hari setelah bangun tidur dari tidur malam. Sholat tahajud dilakukan minimal 2 rakaat, dan bisa dilakukan lebih dari sekali dalam malam.
  • Sholat Witir: Sholat sunnah yang dilakukan pada malam hari setelah sholat Isya. Sholat witir dilakukan 1 rakaat, dan dianjurkan untuk dilakukan di akhir malam.
  • Sholat Rawatib: Sholat sunnah yang dilakukan sebelum atau sesudah sholat fardhu. Jenis sholat rawatib antara lain:
    • Sholat Sunnah Qobliyah Shubuh: 2 rakaat sebelum sholat Shubuh
    • Sholat Sunnah Ba’diyah Shubuh: 2 rakaat setelah sholat Shubuh
    • Sholat Sunnah Qobliyah Dhuhur: 4 rakaat sebelum sholat Dhuhur
    • Sholat Sunnah Ba’diyah Dhuhur: 2 rakaat setelah sholat Dhuhur
    • Sholat Sunnah Qobliyah Ashar: 4 rakaat sebelum sholat Ashar
    • Sholat Sunnah Ba’diyah Ashar: 2 rakaat setelah sholat Ashar
    • Sholat Sunnah Qobliyah Maghrib: 2 rakaat sebelum sholat Maghrib
    • Sholat Sunnah Ba’diyah Maghrib: 2 rakaat setelah sholat Maghrib
    • Sholat Sunnah Qobliyah Isya: 2 rakaat sebelum sholat Isya
    • Sholat Sunnah Ba’diyah Isya: 2 rakaat setelah sholat Isya
  • Sholat Tarawih: Sholat sunnah yang dilakukan pada bulan Ramadhan setelah sholat Isya. Sholat tarawih dilakukan minimal 8 rakaat, dan bisa dilakukan lebih dari 8 rakaat.
  • Sholat Awwabin: Sholat sunnah yang dilakukan setelah sholat Isya dengan jumlah rakaat 2, 4, atau 6 rakaat. Sholat ini dianjurkan untuk dilakukan di akhir malam.

Contoh Tata Cara Sholat Sunnah

Sebagai contoh, kita akan membahas tata cara sholat dhuha. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Berniat dalam hati untuk melakukan sholat dhuha.
  2. Membaca takbiratul ihram.
  3. Membaca doa iftitah.
  4. Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek pada rakaat pertama.
  5. Ruku’ dan i’tidal.
  6. Sujud.
  7. Duduk di antara dua sujud.
  8. Sujud kedua.
  9. Bangun dari sujud dan berdiri untuk rakaat kedua.
  10. Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek pada rakaat kedua.
  11. Ruku’ dan i’tidal.
  12. Sujud.
  13. Duduk di antara dua sujud.
  14. Sujud kedua.
  15. Duduk tasyahhud akhir.
  16. Membaca shalawat.
  17. Membaca doa.
  18. Mengucapkan salam.

Hikmah dan Manfaat Sholat Sunnah

Sholat sunnah memiliki banyak hikmah dan manfaat, di antaranya:

  • Mendekatkan diri kepada Allah SWT: Sholat sunnah merupakan bentuk ibadah yang dapat mempererat hubungan antara hamba dengan Tuhannya.
  • Menambah pahala: Sholat sunnah merupakan amalan yang mendapatkan pahala dari Allah SWT.
  • Meningkatkan keimanan: Sholat sunnah dapat memperkuat keimanan dan ketakwaan seseorang kepada Allah SWT.
  • Menyeimbangkan kehidupan: Sholat sunnah dapat membantu seseorang untuk menyeimbangkan kehidupan duniawi dan ukhrawi.
  • Menjaga kesehatan: Sholat sunnah seperti sholat tahajud dapat membantu seseorang untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Sabtu 23 November 2024 Lengkap Renungan Harian, Bacaan Pertama, Mazmur Tanggapan, Bait Pengantar Injil, Doa Penutup

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada...

More Articles Like This

Favorite Post