Buat kalian yang lagi ngikutin berita seru, ada yang baru banget dari Jogja nih! Kemarin, aksi “Jogja Memanggil” digelar dengan twist yang bikin suasana makin heboh. Bukan cuma sekadar demo, tapi juga ada aksi mulia dari emak-emak Jogja yang bikin semua orang terharu. Emak-Emak Jogja Turun Jalan Bagi 2.000 Makanan di Aksi Jogja Memanggil Sediakan 6 Titik Makanan Gratis.

Jadi, di tengah kerumunan aksi yang super padat dan penuh semangat, ada pemandangan yang bikin hati adem. Sejumlah ibu-ibu keren dari Persaudaraan Mak-Mak Indonesia turun tangan langsung. Mereka enggak cuma ikut teriak-teriak di jalan, tapi juga bawa 129 kardus minuman dan 2.000 makanan buat dibagikan ke peserta aksi!

Sebelum kita lanjut, perlu diketahui kalau aksi ini adalah lanjutan dari protes menolak revisi UU Pilkada dan politik dinasti. Berbagai elemen masyarakat seperti aktivis, mahasiswa, buruh, dan warga sipil bergabung, semua serempak menuntut perubahan. Di sinilah, emak-emak dengan penuh cinta datang dengan misi spesialnya.

Ida Retnaningsih, salah satu ibu-ibu yang terlibat, bilang, “Kami lihat di setiap demo, sering banget enggak ada konsumsi. Kasihan, kan? Jadi kami kumpulin dana sendiri dan dari donasi, biar semua peserta demo bisa makan dan minum dengan nyaman.”

Di sepanjang rute aksi, mereka mendirikan enam titik logistik. Bukan cuma bagi-bagi makanan, tapi juga tim khusus untuk memungut sampah. Mantap banget, kan?

Aksi kali ini enggak cuma panas dari sisi orasi, tapi juga dibumbui dengan teatrikal yang bikin suasana semakin dramatis. Ada boneka dengan topeng wajah Jokowi yang digantung, dan juga sosok bertopeng Prabowo yang dipancung di guillotine dengan tulisan ‘Tirani Mati Di Sini’.

Dari sana, Sanaul Laili dari Forum Cik Ditiro menyebutkan kalau aksi ini bukan cuma demo, tapi juga jadi pendidikan kritis bagi masyarakat. “Jogja Memanggil berhasil bikin semua elemen masyarakat bersatu melawan situasi yang ada,” ujarnya.

Jadi, gimana menurut kalian? Aksi ini pasti bikin kalian mikir ulang tentang bagaimana kita mendukung gerakan sosial. Dengan semangat ibu-ibu Jogja, aksi ini enggak hanya tentang menuntut perubahan, tapi juga tentang solidaritas dan dukungan di tengah perjuangan.