GENDIS.ID – Hayuk, girls! Gak bisa ngebiarin deh berita panas ini! Jadi, desas-desus yang beredar tentang Gibran Rakabuming Raka bakal jadi calon wakil presiden bareng Prabowo Subianto nampaknya bukan isapan jempol belaka!
Nih, si Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta, udah tegas banget ngomong kalo Partai Gelora siap dukung Gibran jadi cawapres Prabowo. Dia yakin banget, nih, kalo pasangan Prabowo-Gibran bakal menang di Pilpres 2024.
TERKAIT: Wooowww, Gibran Rakabuming Raka Resmi Jadi Cawapres Prabowo
Kata Anis Matta, “Partai Gelora mendukung Mas Gibran sebagai calon wakil presiden Pak Prabowo. Cawapres Gelora Gibran!” Wah, udah resmi banget, girls!
Sebagai capres yang didukung Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo udah punya empat nama cawapres dari empat wilayah, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan wilayah lainnya. Tapi satu nama cawapres ini bakal diumumkan sama Prabowo setelah para pimpinan partai KIM ngumpul.
VIRAL: Simak Cara Nonton Semua Film Full Tanpa VPN di Yandex Browser Jepang Terbaru 2023!
Rencananya, pengumuman cawapres Prabowo itu seharusnya udah dari awal pekan ini, tapi ternyata tertunda. Salah satu parpol KIM, yaitu Ketua Umum PAN Zulkili Hasan, lagi ikutin Presiden Jokowi ke China dan Arab Saudi. Jadi, pengumuman cawapres nunggu semua pimpinan KIM dateng.
Nah, menurut Anis Matta, ada tiga alasan kenapa Partai Gelora dukung Gibran jadi cawapres Prabowo. Pertama, Gibran bisa bantu rekonsiliasi antara Prabowo sama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Alasan kedua, Gibran bakal tambah elektabilitas Prabowo di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dan yang ketiga, pasangan ini bisa representasikan perpaduan generasi, soalnya Prabowo capres tertua, sementara Gibran cawapres termuda.
TRENDING: Rahasia Zodiak Libra: Keyakinan dan Cita-Cita di Hari Minggu, 22 Oktober 2023
Anis Matta juga bilang, mendorong Gibran jadi cawapres Prabowo, bukan berarti lanjutin politik dinasti. Di dunia demokrasi, gak ada yang namanya politik dinasti. Semua balik lagi ke rakyat.
Dia kasih contoh, AHY sama Puan Maharani di politik, yang dianggap sebagai kelanjutan dinasti Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden RI-5 Megawati Soekarnoputri. Tapi ya, AHY kalah pas Pilgub DKI Jakarta 2017, dan Puan juga gak jadi capres, karena emang urusannya sama rakyat, girls.
Jadi, kesimpulannya, di sistem demokrasi Pemilu, gak ada politik dinasti, semua punya hak yang sama, dan itu tergantung rakyat. Semua figur bisa diterima atau nggak, tergantung elektabilitasnya.
Anis Matta juga ngebet, nih, kalo gak boleh ada diskriminasi usia buat jadi pemimpin. Hak anak muda gak boleh dihapus. Suara mereka sangat penting di setiap pemilihan!
Partai Gelora sendiri termasuk salah satu partai yang dukung Prabowo Subianto dan masuk dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). Wah, seru banget, ya, politik-politikan sekarang! Ayo, girls, kita pantengin terus berita terbarunya!