Perlu diketahui, Kemeterian Ketenagakerjaan memperoleh informasi data calon penerima BSU berasal dari laporan BPJS Ketenagakerjaan. Laporan dari BPJS tetap melewati verifikasi kembali oleh Kementerian Ketenagakerjaan agar penerima BSU adalah orang yang tidak menerima bantuan social (bansos) lain.
Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi, memang penerima BSU adalah pekerja/buruh yang merupakan peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan. Jadi wajar bila proses penyaluran BSU, Menaker berkerjasama dengan BPJS Ketenakerjaan. Kemudian, pekerja/buruh tersebut mempunyai gaji/upah hanya paling banyak Rp 3,5 juta/ bulan.
Hal detail mengenai syarat yang harus dipenuhi pekerja/buruh penerima BSU tertuang dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 16 Tahun 2021.