GENDIS.ID – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerapkan teknologi inovatif Wolbachia guna menekan penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia. Uji coba penyebaran nyamuk yang telah dimodifikasi dengan Wolbachia sebelumnya telah sukses dilakukan di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul pada tahun 2022.
Hasilnya, daerah yang telah diberikan penyebaran Wolbachia terbukti berhasil menurunkan kasus demam berdarah hingga 77 persen dan mengurangi proporsi pasien yang dirawat di rumah sakit hingga 86 persen.
HEBOH: Siti Fadilah Menolak Penyebaran Nyamuk Wolbachia dan Menuntut Penghentian Eksperimen pada Warga
Emma Rahmi Aryani, Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, menegaskan adanya penurunan signifikan kasus Dengue setelah penggunaan Wolbachia.
“Jumlah kasus DBD di Kota Yogyakarta pada Januari-Mei 2023 turun drastis jika dibandingkan dengan periode tujuh tahun sebelumnya (2015-2022),” ungkap Emma dalam pernyataannya pada Senin (13/11/2023).
Sigit Hartobudiono, Lurah Patangpuluhan Yogyakarta, mengungkapkan bahwa pada awalnya masyarakat merasa cemas terhadap pelepasan nyamuk yang telah dimodifikasi ini, khawatir akan mengurangi angka kasus DBD.
BACA: Kemarin Flat, Harga Emas Antam Hari Ini Ngegas! Harga Emas Naik Berapa Rupiah?
“Namun, setelah adanya edukasi dan sosialisasi, sekarang masyarakat semakin memahami bahwa teknologi ini sebenarnya bertujuan untuk mengurangi kasus DBD,” jelas Sigit.
Meski begitu, penerapan teknologi inovatif Wolbachia tidak berarti penghapusan metode pencegahan dan pengendalian Dengue yang telah ada di Indonesia.
Masyarakat tetap diminta untuk melaksanakan gerakan 3M Plus, yakni Menguras, Menutup, Mendaur ulang, serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Selain di Indonesia, penggunaan teknologi Wolbachia juga sudah diterapkan di sembilan negara lainnya (Brasil, Australia, Vietnam, Fiji, Vanuatu, Mexico, Kiribati, New Caledonia, dan Sri Lanka). Hasilnya telah terbukti efektif dalam upaya pencegahan Dengue.
VIRAL: Harga Emas Antam Hari Ini 14 November 2023 di Pegadaian Ngejreng Banget, Nih Detilnya!
Teknologi Wolbachia menjadi tambahan dalam strategi pengendalian yang telah tercantum dalam Strategi Nasional. Sebagai proyek uji coba di Indonesia, implementasi dilakukan di lima kota, yakni Kota Semarang, Jakarta Barat, Bandung, Kupang, dan Bontang, berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1341 tentang Penyelenggaraan Proyek Percobaan Implementasi Wolbachia sebagai inovasi penanggulangan Dengue.
Efektivitas Wolbachia telah diteliti sejak tahun 2011 oleh World Mosquito Program (WMP) di Yogyakarta dengan dukungan yayasan filantropi Tahija. Penelitian dilakukan melalui tahap persiapan dan pelepasan nyamuk Aedes aegypti yang telah dimodifikasi dengan Wolbachia dalam skala terbatas (2011-2015).
Wolbachia ini mampu menghentikan penyebaran virus Dengue di dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti, sehingga virus tersebut tidak dapat menular kepada manusia. Apabila nyamuk jantan yang memiliki Wolbachia kawin dengan nyamuk betina, maka virus Dengue pada nyamuk betina akan terhambat.
Selain itu, jika nyamuk betina yang memiliki Wolbachia tersebut kawin dengan nyamuk jantan yang tidak memiliki Wolbachia, seluruh telur yang dihasilkan akan mengandung Wolbachia.