Wah, berita tentang infeksi bakteri ‘pemakan daging’ di Jepang ini memang serem banget ya, bro sis! Kasusnya sampe bikin kita geleng-geleng kepala. Jadi, penyakit ini bisa bikin orang tewas dalam waktu 48 jam aja, loh!
Menurut laporan Institut Penyakit Menular Nasional Jepang, udah ada lebih dari 1.000 kasus penyakit ini di Jepang tahun ini. Angkanya lebih gede dari tahun sebelumnya yang cuma 941 kasus, loh.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri kelompok A yang masuk ke dalam aliran darah atau jaringan dalam tubuh. Biasanya, bakteri ini cuma bikin radang tenggorokan, tapi kadang-kadang bisa jadi streptokokus grup A infasif (iGAS).
Kasusnya juga cepet nambah, nih. Pada bulan Maret, Institut Penyakit Menular Nasional Jepang udah ngerilis pernyataan bahwa kasus penyakit menular meningkat. Pada 2 Juni, udah ada sekitar 977 kasus yang dilaporkan di Jepang.
Kenapa kasusnya bisa nambah gitu ya? Otoritas kesehatan Jepang bilang kenaikan kasus ini ada hubungannya dengan kebijakan pelonggaran COVID-19. Saat lockdown, kekebalan tubuh kita bisa jadi melemah karena kurang terpapar bakteri. Nah, kalo gitu, kita jadi lebih rentan terhadap infeksi, deh.
Gejalanya juga bikin merinding, bro sis. Awalnya, ada demam, menggigil, nyeri otot, sampe mual dan muntah. Tapi, ada beberapa jenis bakteri yang bisa bikin gejalanya berkembang dengan cepat. Mulai dari nyeri dan bengkak pada anggota tubuh, demam, tekanan darah rendah, sampe kematian jaringan tubuh.
Nah, kematian jaringan tubuh ini yang bikin bakteri ini disebut ‘bakteri pemakan daging’. Kebanyakan kematian terjadi dalam waktu 48 jam aja, loh. Jadi, kalo ada pembengkakan di kaki yang tiba-tiba meluas ke lutut, harus cepetan ke dokter, ya. Karena dalam 48 jam, bisa jadi udah terlambat. Serem banget, kan?