Saat ini, kita akan mengupas sebuah hal penting dalam hidup yang dapat memberikan dampak besar pada karier, hubungan pribadi, keuangan, dan kesehatan.
Hal tersebut adalah “batasan”. Tentang batasan ini, kita menyadari bahwa menetapkannya atau mempertahankan batasan bukanlah tugas yang mudah.
Namun, upaya keras yang kita lakukan sejak awal saat menetapkan batasan dapat memiliki pengaruh yang berlangsung sepanjang hidup.
Itulah mengapa begitu banyak orang sukses yang secara konsisten melatih diri mereka untuk menetapkan batasan setiap hari.
Untuk mencapai kesuksesan di semua aspek kehidupan, kita perlu fokus, dan dengan menetapkan batasan, kita dapat membebaskan banyak waktu dan energi yang dapat kita dedikasikan untuk membangun kehidupan impian kita.
Mari kita lihat beberapa batasan yang dipraktikkan oleh orang-orang sukses setiap hari, agar kita dapat memulai memikirkan bagaimana mengubah kehidupan kita menjadi lebih baik.
- Mengatakan “tidak”
Dua huruf kecil “tidak” dapat menghasilkan banyak kemajuan.
Apakah kamu bisa mengantarkan saya ke bandara? Bisakah kamu membersihkan ruangan istirahat? Bisakah kamu mengajar anak saya setelah pulang kerja? Bisakah kamu?
Tidak ada yang salah dengan seseorang yang meminta bantuan.
Namun, tidak ada yang salah juga dengan mengatakan “tidak” pada permintaan tersebut jika kita merasa tidak mampu memenuhinya.
Mengatakan “ya” pada setiap hal yang datang bisa mengantarkan kita pada kelelahan.
Orang-orang sukses tahu bagaimana memprioritaskan pekerjaan dan mengatakan “tidak” pada permintaan yang tidak penting.
Mengatakan “tidak” seharusnya menjadi sebuah jawaban yang bebas dari rasa bersalah. Jika sebuah permintaan membuat kita merasa tidak nyaman, katakan “tidak”.
Jika permintaan tersebut mengganggu prioritas kesehatan kita, seperti tidur yang cukup, berolahraga, atau makan tiga kali sehari, katakan “tidak”.
Jika permintaan tersebut membuat kita terjebak dalam pekerjaan yang berlebihan dan mengabaikan kehidupan pribadi, katakan “tidak”.
Mengatakan “tidak” juga berlaku untuk hal-hal yang bersifat menyenangkan. Kita tidak harus pergi ke setiap pesta atau makan siang dengan keluarga.
Setelah kita melewati rasa canggung di awal, kita akan merasa senang dengan keputusan tersebut.
- Mengaktifkan mode “jangan ganggu”
Meskipun teknologi tersedia di ujung jari kita, bukan berarti kita harus memberikan akses kepada setiap orang yang kita kenal.
Gangguan yang terus-menerus sepanjang hari dapat sangat mengganggu dan membuat kita sulit mencapai tujuan tepat waktu, baik itu menyelesaikan proyek pekerjaan atau menyelesaikan bacaan.
Orang-orang sukses menetapkan batasan dalam komunikasi.
Mereka mematikan notifikasi dan merespons email, pesan teks, dan panggilan pada waktu yang paling sesuai bagi mereka.
Batasan sederhana ini membantu mengurangi stres dan gangguan, sehingga meningkatkan produktivitas dan mempermudah pengelolaan tugas secara efisien.
- Mendelegasikan dan mengalihdayakan
Kita tidak hanya perlu menetapkan batasan dengan orang lain, tetapi juga dengan diri kita sendiri.
Salah satu batasan utama yang harus kita terapkan adalah melepaskan diri dan mampu mendelegasikan tugas-tugas tertentu.
Orang-orang sukses tahu bahwa kita hanya memiliki waktu yang terbatas dalam sehari.
Kunci untuk menyelesaikan lebih banyak hal secara efektif adalah dengan mendelegasikan atau mengalihdayakan tugas-tugas tersebut.
Entah itu dengan memberikan tugas kepada asisten atau anggota tim, mempekerjakan seseorang untuk membersihkan rumah, atau hanya membeli kue untuk merayakan ulang tahun seorang sahabat.
Dengan mendelegasikan dan mengalihdayakan tugas, kita dapat mencapai kesuksesan dan menciptakan keseimbangan dalam satu langkah.
- Melindungi kepentingan keuangan
Orang lain sering kali memberikan saran tentang bagaimana menghabiskan uang, meskipun mereka mungkin tidak menyadari bahwa itu yang mereka lakukan.
Orang-orang sukses tahu bahwa salah satu kunci untuk mencapai tujuan pribadi, karier, dan keuangan adalah bersikap strategis dalam pengelolaan uang.
Ini bisa berarti menabung, melunasi utang, atau melakukan investasi.
Ketika seseorang memaksa kita untuk pergi ke acara mahal di luar kota atau orang tua ingin bepergian ke luar negeri untuk menghadiri pernikahan sepupu, kita harus bisa menetapkan batasan yang melindungi kepentingan finansial kita.
Penting untuk diingat bahwa kesejahteraan keuangan merupakan prioritas.
Jika kita merasa tertekan untuk pergi makan malam di tempat mahal atau bepergian jauh, kita dapat menghentikan tekanan tersebut dengan mengatakan “tidak”.
Jika kita memiliki hubungan yang dekat dengan orang tersebut, kita dapat berbagi tujuan keuangan kita dan bagaimana itu mempengaruhi keputusan pengeluaran kita.
Namun, kita juga tidak perlu membagikan informasi tentang keuangan kita jika tidak ingin melakukannya.
Dengan menetapkan batasan yang jelas dan berkomunikasi terbuka dengan orang-orang di sekitar kita, kita dapat membangun hubungan yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Plus bisa mempersiapkan masa depan keuangan yang lebih cerah.
- Menolak memberikan alasan
Ketika kita menolak permintaan atau mengatakan “tidak” kepada seseorang, kita tidak perlu memberikan alasan atau meminta maaf atas keputusan tersebut.
Salah satu batasan utama yang dapat kita tetapkan adalah tidak perlu memberikan penjelasan kepada siapa pun.
Kita tidak perlu membenarkan alasan apa pun ketika mencoba menetapkan batasan yang sesuai dengan jadwal atau tingkat kenyamanan kita.
Kita tidak perlu memberikan alasan yang rumit, karena hal itu menyiratkan bahwa kita berutang alasan yang layak kepada orang lain untuk tidak memenuhi permintaan mereka.
Yang penting adalah kita merasa nyaman dengan keputusan tersebut dan mengatakan “tidak”.
Orang-orang sukses tidak perlu menghabiskan waktu atau energi untuk memberikan alasan yang “bagus” ketika ruang pikiran mereka bisa digunakan untuk hal-hal yang jauh lebih penting.
Tidak bisa menghadiri acara keluarga? Tidak memiliki waktu untuk mengerjakan proyek tambahan di kantor?
Tidak ingin menghabiskan uang banyak untuk mengikuti akhir pekan bersama teman yang tidak begitu dekat? Berhentilah memberikan alasan.
Sebuah kalimat yang sederhana, seperti “maaf, saya tidak bisa datang” atau “saya memiliki beban kerja yang berat saat ini”, sudah cukup.