Gerakan tutup mulut (GTM) pada saat anak makan, perlu segera diatasi karena dapat menyebabkan kekurangan gizi, gangguan tumbuh kembang, anemia, dan masalah kesehatan lainnya.
Perlu diketahui, setiap anak memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga cara mengatasinya pun juga harus disesuaikan.
Jika anak sudah bisa berkomunikasi, tanyakan mengapa mereka tidak ingin makan. Jika belum, cari tahu makanan kesukaan dan apa yang tidak disukai.
Perhatikan variasi makanan yang diberikan apakah anak bosan dengan makanan sehari-hari.
Berikut adalah cara mengatasi GTM pada anak:
- Tetapkan proses makan yang sama dengan kebiasaan yang baik, seperti makan di meja bersama dan tidak terburu-buru. Ajak anak mencuci tangan dan berdoa sebelum makan.
Jadikan waktu makan lebih menarik dengan menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan. Ceritakan atau nyanyikan lagu favorit anak saat makan.
2. Pilih makanan kesukaan anak untuk membuatnya makan dengan lahap. Gunakan mainan atau buku untuk mengalihkan perhatiannya.
3. Bersiaplah untuk kekacauan saat anak mulai belajar makan makanan pendamping ASI (MPASI).
Jangan terlalu khawatir dengan tumpahan air, makanan yang jatuh, atau kotoran di mulut dan baju anak.
Jika anak menikmati makanannya, biarkan saja. Tetap pantau saat makan untuk menghindari kecelakaan seperti tersedak.
4. Ajak anak menyiapkan makanan bersama dengan mencontohkan makanan favoritnya.
Buat suasana menyenangkan dan beri penjelasan bahwa waktu makan adalah momen yang berharga dan menyenangkan.
5. Biarkan anak makan sendiri dengan pengawasan. Jika anak awalnya merengek atau meja makan berantakan, jangan khawatir.
Ini adalah bagian dari proses anak mengenal makanan. Hindari pengaruh televisi dan gadget selama makan.
6. Bersabarlah dan konsisten dalam menghadapi GTM anak. Biarkan anak belajar perlahan untuk mengenal dan menyukai makanan.
Pastikan makanan yang disajikan lezat, sehat, dan bergizi.
7. Berikan variasi makanan agar anak tidak bosan. Sediakan finger food yang menarik perhatiannya.
Tawarkan lebih banyak buah, sayuran, daging, ayam, dan ikan dalam bentuk finger food. Kenalkan makanan dengan tekstur berbeda seperti pasta, nasi, sereal, dan roti.
Berikan sendok kecil untuk memotivasi anak makan sendiri, tetapi tetap bantu memberi makan agar nutrisi tercukupi.
8. Jadikan tampilan makanan lebih menarik dengan menawarkan makanan baru pada waktu yang berbeda.
Anak mungkin perlu melihat makanan tersebut beberapa kali sebelum tertarik mencobanya.
Beri variasi warna, bentuk, dan ukuran pada makanan. Biarkan anak memilih apa yang akan dimakan dari piringnya.
9. Hindari memberikan camilan tinggi gula untuk mencegah GTM. Gantilah dengan camilan sehat seperti potongan buah atau puree.
Apabila mengalami kesulitan atau GTM anak berlanjut, segera konsultasikan ke dokter atau ahli gizi. Jangan biarkan GTM menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak.