Friday, November 22, 2024

Mengapa Anak Anda Melakukan GTM? Faktor Penyebab yang Perlu Anda Waspadai

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Menjaga asupan makanan bagi anak di masa pertumbuhan merupakan hal yang sangat penting.

Namun, terkadang kita dihadapkan pada tantangan ketika si Kecil menunjukkan aksi Gerakan Tutup Mulut (GTM) saat tiba waktu makan.

Tentu saja, sebagai orangtua, kita menjadi khawatir ketika berat badan anak tidak kunjung naik akibat GTM yang dilakukannya.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menekankan pentingnya pemahaman orangtua bahwa asupan nutrisi yang seimbang sangatlah krusial dalam menjaga tumbuh kembang anak di usia ini.

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mengatasi masalah GTM ini dengan serius agar anak terhindar dari berbagai masalah yang dapat timbul akibat kekurangan nutrisi.

Berikut adalah beberapa penyebab GTM pada anak yang perlu diwaspadai :

  1. Sembelit

Ketika anak menutup mulutnya rapat-rapat saat disuapi makanan, itu tidak berarti bahwa ia tidak mau makan.

Mungkin saja ia sedang mengalami sembelit yang mengurangi nafsu makannya.

Kadang-kadang, kita sulit menyadari masalah ini karena anak belum mampu mengungkapkan apa yang mereka rasakan.

2. Terpengaruh oleh gadget atau TV

Salah satu penyebab GTM pada anak adalah keberadaan gadget seperti ponsel, tablet, atau televisi yang berada di dekatnya.

Anak cenderung fokus pada barang-barang elektronik tersebut daripada makanan yang ada di piring mereka.

Ketika mereka merasa bahwa menonton adalah kegiatan yang lebih menyenangkan daripada makan, nafsu makan mereka menurun dan akhirnya mereka menutup mulutnya.

3. Porsi makan tidak sesuai

Perhatikan kembali porsi makan yang Anda berikan kepada anak. Mungkin porsinya terlalu besar dan itu bisa menjadi alasan mengapa mereka tidak mau makan.

Kita harus memahami bahwa porsi makan anak-anak tidak sebanyak orang dewasa. Oleh karena itu, sajikanlah porsi makan yang sesuai dengan usia mereka.

4. Sensitivitas makanan

Sensitivitas makanan seperti pada penyakit celiac adalah salah satu penyebab GTM pada bayi dan anak-anak lainnya yang perlu diwaspadai.

Penyakit celiac terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap gluten (protein yang terdapat dalam gandum) yang dikonsumsi anak.

Kondisi medis ini dapat membuat anak merasa nyeri dan tidak nyaman saat makan.

5. Anoreksia nervosa

Anoreksia nervosa ternyata juga dapat dialami oleh anak-anak.

Menurut sebuah studi yang dimuat dalam The British Journal of Psychiatry, gangguan makan ini juga bisa terjadi pada anak usia 6-7 tahun.

Anoreksia nervosa merupakan salah satu penyebab GTM pada anak yang perlu ditangani dengan serius.

Kondisi ini membuat anak merasa takut mengalami peningkatan berat badan dan memiliki persepsi yang salah terhadap berat badan mereka.

6. Esofagitis eosinofilik

Salah satu kondisi kesehatan lain yang mungkin menjadi penyebab GTM pada anak adalah esofagitis eosinofilik.

Kondisi ini ditandai dengan penumpukan jenis sel sistem kekebalan tubuh tertentu di kerongkongan anak.

Esofagitis eosinofilik dapat menyebabkan pembengkakan pada tenggorokan, yang kemudian menimbulkan rasa sakit saat anak menelan makanan.

7. Masih kenyang

Jika anak menolak membuka mulutnya saat makan, bisa jadi mereka sudah merasa kenyang akibat mengonsumsi camilan sebelumnya.

Selain itu, anak juga bisa merasa kenyang setelah minum susu. Pada kondisi ini, anak biasanya menolak saat diberikan makanan.

Susu mengandung jumlah kalori yang sama banyaknya dengan makanan, sehingga minum susu juga bisa membuat anak merasa kenyang dan kurang lapar.

8. Memilih-milih makanan

Kebiasaan memilih-milih makanan atau picky eater juga bisa menjadi penyebab anak mengalami GTM.

Picky eater adalah fase di mana anak hanya ingin mengonsumsi makanan yang mereka sukai dan menolak makanan yang disajikan.

Kondisi ini dapat membuat anak menutup mulutnya sampai mereka mendapatkan makanan yang diinginkan.

Selain itu, anak mungkin juga tidak suka dengan tekstur dan rasa makanan yang dipegang atau dimakan.

Ini disebabkan oleh fakta bahwa pancaindra anak masih berkembang, dan tekstur yang tidak biasa dapat membuat mereka merasa tidak nyaman.

Durasi GTM pada bayi umumnya bergantung pada penyebabnya.

Jika GTM disebabkan oleh perkembangan normal, kelelahan, atau masalah rutinitas sehari-hari, masalah ini biasanya akan berakhir ketika anak mencapai tonggak perkembangan berikutnya atau ketika penyebabnya langsung dimengerti untuk diatasi.

Namun, jika anak tidak memiliki masalah khusus, kemungkinan ada beberapa faktor yang perlu ditangani dan membutuhkan waktu yang lebih lama.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Sabtu 23 November 2024 Lengkap Renungan Harian, Bacaan Pertama, Mazmur Tanggapan, Bait Pengantar Injil, Doa Penutup

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada...

More Articles Like This

Favorite Post