GENDIS.ID – Program vaksinasi lanjutan dosis ketiga atau disebut booster vaksin covid -19 akan dimulai pada tanggal 12 Januari 2022. Sesuai rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), vaksin booster Covid-19 akan diberikan untuk usia 18 tahun keatas.
Vaksinasi Booster Covid-19 akan dilaksanakan oleh kabupaten/ kota yang sudah memenui syarat cakupan bahwa wilayahnya mencapai 70% atau 60% yang sudah mendapatkan vaksin dosis kedua. Booster vaksin Covid-19 ini pun tidak semuanya diberikan gratis, tetapi ada juga dengan prosedur berbayar.
Baca Juga:
PENTING! WAJIB TAU SYARAT BARU PELAKU PERJALANAN DALAM NEGERI
UPDATE! WALAU SUDAH DIVAKSIN NAIK PESAWAT TETAP WAJIB PCR
Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Sesmenko Perekonomian) Susiwijono Moegiarso menjelaskan pada kompas.com, Rabu, 5 Januari 2022, bahwa kelompok masyarakat yang mendapat vaksinasi booster Covid-19 gratis yang ditanggung oleh Pemerintah adalah yang termasuk dalam golongan prioritas yaitu: lanjut usia (lansia), masyarakat kurang mampu, dan kelompok masyarakat prioritas lain.
“Bagi kelompok masyarakat prioritas, yaitu lansia, masyarakat yang kurang mampu dan atau kelompok masyarakat prioritas lainnya, akan ditanggung oleh pemerintah,” kata Susi pada kompas.com, Rabu (5/1/2022).
Susi juga memaparkan kalau pemerintah sedang mengerjakan tahap finalisasi peraturan presiden terkait pelaksanaan vaksinasi booster ini. Ada Rancangan Perpres yang substansinya sudah dibahas oleh seluruh kementerian/ lembaga terkait, dan kini sedang tahap penetapan.
“Rancangan Perpres dimaksud, substansinya sudah selesai dibahas dengan seluruh kementerian/ lembaga terkait, dan sedang tahap permohonan penetapan,” terang Susi.
Sebelumnya sudah dikatakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarinves) luhut Binsar Panjaitan di Kompas TV (3/1/2022) bahwa vaksin booster Covid-19 hanya diberikan gratis kepada golongan rakyat kelas bawah yaitu sekitar 100 juta orang, sedangkan diluar dari masyarakat tidak mampu itu, semuanya berbayar, bahkan Luhur sendiripun mengatakan berbayar.
“Rakyat kita kelas bawah tidak bayar atau gratis, itu kira-kira 100 juta orang, yang lainnya bayar. Saya pasti bayarlah,” tutur Luhut dikutip dari KompasTV (3/1/2022).