Membaca Injil Katolik setiap hari memberikan manfaat rohani dan bimbingan hidup.
Injil menguatkan iman, mendidik tentang ajaran Gereja, dan memberikan petunjuk moral.
Selain itu, membaca Injil membangun kedekatan dengan Tuhan, memberikan inspirasi menghadapi tantangan hidup, dan menjadi dasar doa serta meditasi.
Sebagai sumber penghiburan, Injil memandu kehidupan dengan pesan kasih dan harapan.
Membaca Injil adalah langkah praktis untuk memperkaya spiritualitas dan menjalin hubungan yang lebih erat dengan Tuhan setiap hari.
Teman-teman terkasih, hari ini kita bahas Injil Katolik buat Hari Selasa, 02 Januari 2024.
Hari ini, Gereja memperingati dua dari empat Pujangga Gereja yang asli, hamba Allah yang benar-benar berbakti dan agung seperti St. Yohanes Pembaptis. Mereka adalah St Basilius dari Kaisarea, juga dikenal sebagai St Basilius Agung, dan St Gregorius Nazianze.
Keduanya adalah bapa-bapa Gereja ternama dan tokoh penting Gereja perdana, khususnya dalam perumusan ajaran iman yang benar dan benar, melawan berbagai bentuk kesesatan dan kepalsuan yang melimpah pada masa itu.
Yuk, kita simak susunan lengkap Bacaan Injil Katolik hari ini, tanggal 02 Januari 2024:
Bacaan Pertama: 1Yoh. 2:22-28
Anak-anakku terkasih, barangsiapa menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus, dia itu seorang pendusta! Dan barangsiapa menyangkal baik Bapa maupun Anak, ia juga tidak memiliki Bapa.
Barangsiapa mengakui Anak, ia juga memiliki Bapa. Dan kamu, apa yang telah kamu dengar dari semula, itu harus tetap tinggal di dalam dirimu.
Jika apa yang telah kamu dengar dari semula itu tetap tinggal di dalam dirimu, maka kamu akan tetap tinggal di dalam Anak dan di dalam Bapa.
Dan inilah janji yang telah dijanjikan-Nya sendiri kepada kita, yaitu hidup yang kekal. Semua ini kutulis kepadamu, yaitu mengenai orang-orang yang berusaha menyesatkan kamu.
Sebab di dalam dirimu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari Yesus. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain.
Tetapi sebagaimana pengurapan Yesus mengajar kamu tentang segala sesuatu dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.
Demikianlah Sabda Tuhan
Mazmur Tanggapan: Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
- Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
- Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
- Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah.
Bait Pengantar Injil: Ibr 1:1-2
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Dahulu kala dengan pelbagai cara Allah berbicara kepada leluhur kita dengan perantaraan para nabi; pada zaman akhir ini Ia berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya.
Bacaan Injil: Yoh. 1:19-28
Inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus kepadanya beberapa imam dan orang-orang Lewi untuk menanyakan kepadanya, ‘Siapakah Engkau?’ Yohanes mengaku dan tidak berdusta, katanya, “Aku bukan Mesias!”
Lalu mereka bertanya kepadanya, “Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?” Yohanes menjawab, “Bukan!” “Engkaukah nabi yang akan datang?” Ia pun menjawab, “Bukan!” Maka kata mereka kepadanya, “Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami.
Apakah katamu tentang dirimu sendiri?” Jawab Yohanes, “Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan seperti yang telah dikatakan Nabi Yesaya.”
Di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi. Mereka bertanya-tanya kepadanya, “Mengapa engkau membaptis jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?”
Yohanes menjawab kepada mereka, “Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia yang datang kemudian dari padaku.
Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak.” Hal ini terjadi di Betania yang di seberang Sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis orang.
Demikianlah Sabda Tuhan.
Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik Hari Ini
Bacaan hari ini mengalihkan perhatian kita dari Yesus kepada Yohanes Pembaptis, sosok yang penuh kehormatan dan ketaatan kepada Tuhan. Pada hari itu, Yohanes didatangi oleh beberapa imam dan orang-orang Lewi yang ingin mengenal lebih dalam siapakah dirinya.
Dengan tulus dan lugas, mereka bertanya, “Siapakah kamu?” Yohanes tidak menyimpan rahasia, dia dengan rendah hati menjawab bahwa dia bukanlah Kristus, Mesias yang dinanti-nantikan. Tetapi mereka tak puas dengan jawaban singkat itu, mereka memaksa Yohanes untuk mengungkap identitasnya.
Mereka bertanya, “Apakah engkau Elia?” atau mungkin “Dia yang akan datang?” Yohanes dengan tetap tulus dan jujur menjelaskan bahwa peran dan misinya adalah untuk “mempersiapkan jalan” bagi kedatangan Kristus. Meskipun begitu, jawabannya belum memuaskan mereka, pertanyaan-pertanyaan terus mengalir.
Akhirnya, Yohanes dengan mantap menyatakan bahwa dirinya adalah suara yang berseru-seru di padang gurun.
Yohanes menyadari sepenuhnya perannya dalam melaksanakan rencana Allah. Dia tahu bahwa bukanlah dirinya yang dinanti-nantikan sebagai Mesias, tetapi dia memahami bahwa dia memiliki peran yang penting dalam skenario keselamatan.
Seandainya kita semua dapat begitu jelas menyadari “peran” kita dalam drama kehidupan ini. Terkadang, kita dengan jelas mengetahui panggilan dan tanggung jawab kita, namun di waktu-waktu tertentu, kita mungkin merasa bingung dan tanpa arah.
Pada saat-saat seperti itu, mungkin sebagian dari kita terus berjalan, melakukan apa yang perlu kita lakukan, sementara mencari jawaban. Namun, pada hakikatnya, dapatkah kita percaya bahwa dengan berupaya menjadi pribadi yang penuh kasih dan peduli terhadap sesama, kita sedang mengikuti kehendak Tuhan?
Dalam keseharian yang rumit ini, pertanyaan, “Siapakah Engkau?” sering kali membuat kita terjebak dalam pencarian identitas yang mungkin palsu, sekadar untuk diterima dan dihargai oleh orang lain.
Keberhasilan, kekayaan, ketenaran, atau bahkan jumlah pengikut di media sosial bisa menjadi standar kita untuk kebanggaan akan identitas diri.
Namun, pandangan Santo Yohanes Pembaptis memberikan contoh yang berbeda. Ia melihat dirinya dengan jujur dan rendah hati, menerima perannya dengan tulus. Kerendahan hati adalah sikap yang sangat penting dalam mengembangkan kehidupan rohani kita.
Oleh karena itu, kita perlu memiliki kemauan yang terus-menerus untuk menyangkal diri dan membuka diri terhadap bimbingan Tuhan, bahkan jika arah yang Dia tunjukkan berbeda dengan yang ditawarkan dunia.
Tindakan kecil kita mungkin tampak sepele dalam kerangka kehidupan yang lebih besar, namun kasih, kebaikan, dan kemurahan hati yang kita tunjukkan merupakan anugerah luar biasa yang dapat kita bagikan kepada sesama. Kita hanya perlu percaya bahwa Tuhan sedang bekerja di dalam kita dan melalui kita, bahkan dalam tindakan-tindakan kecil sehari-hari.
Meskipun mungkin bukan bintang, namun kita memiliki kemampuan untuk menyinari dunia kita. Semoga hari ini kita dapat melakukannya dengan sepenuh hati, menjadi terang bagi orang di sekitar kita, dan dengan penuh keyakinan bahwa kita berada dalam jalur kehendak Tuhan.
Doa Penutup
Ya Tuhan, Engkau yang telah menerangi Gereja-Mu melalui teladan dan ajaran Santo Basilius dan Gregorius, kami bersyukur atas kebijaksanaan dan kasih-Mu yang tak terhingga.
Kami memohon, Tuhan, berilah kami kepekaan untuk melihat diri kami sebagaimana Engkau melihat kami. Jadikanlah kami pribadi-pribadi yang Engkau terima dan cintai tanpa syarat. Bimbinglah langkah-langkah kami agar selalu berada dalam kehendak-Mu yang penuh kasih.
Amin.