Friday, November 22, 2024

Bacaan Injil Katolik Hari Ini 31 Desember 2023 dan Renungan Harian, Bacaan Pertama, Mazmur Tanggapan, Bait Pengantar Injil, dan Doa Penutup

Must Read
4/5 - (1 vote)

Membaca Injil Katolik setiap hari memberikan manfaat rohani dan bimbingan hidup.

Injil menguatkan iman, mendidik tentang ajaran Gereja, dan memberikan petunjuk moral.

Selain itu, membaca Injil membangun kedekatan dengan Tuhan, memberikan inspirasi menghadapi tantangan hidup, dan menjadi dasar doa serta meditasi.

Sebagai sumber penghiburan, Injil memandu kehidupan dengan pesan kasih dan harapan.

TERKAIT: Bacaan Injil Katolik Hari Ini 30 Desember 2023 dan Renungan Harian, Bacaan Pertama, Mazmur Tanggapan, Bait Pengantar Injil, dan Doa Penutup

Membaca Injil adalah langkah praktis untuk memperkaya spiritualitas dan menjalin hubungan yang lebih erat dengan Tuhan setiap hari.

Teman-teman terkasih, hari ini kita bahas Injil Katolik buat Hari Minggu, 31 Desember 2023.

Hari ini merupakan Hari Minggu Dalam Oktaf Natal, Peringatan fakultatif Santa Melania, Martir, Santo Silvester, Paus dengan Warna Liturgi Putih.

Yuk, kita simak susunan lengkap Bacaan Injil Katolik hari ini, tanggal 31 Desember 2023:

Bacaan Pertama Kej. 15:1-6;21:1-3

Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: “Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar.”

Abram menjawab: “Ya Tuhan ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu.”

Lagi kata Abram: “Engkau tidak memberikan kepadaku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku.”

Tetapi datanglah firman TUHAN kepadanya, demikian: “Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu.”

Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: “Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya.” Maka firman-Nya kepadanya: “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.”

Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.

TUHAN memperhatikan Sara, seperti yang difirmankan-Nya, dan TUHAN melakukan kepada Sara seperti yang dijanjikan-Nya.

Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah kepadanya.

Abraham menamai anaknya yang baru lahir itu Ishak, yang dilahirkan Sara baginya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 105:1b-2,3-4,5-6,8-9

Bersyukurlah kepada TUHAN, serukanlah nama-Nya, perkenalkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa!

Bernyanyilah bagi-Nya, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!

Bermegahlah di dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari TUHAN!

Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!

Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mujizat-mujizat-Ny dan penghukuman-penghukuman yang diucapkan-Nya,

hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, orang-orang pilihan-Nya!

Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya, firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan,

yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak;

Bacaan Kedua Ibr. 11:8,11-12,17-19

Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.

Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia.

Itulah sebabnya, maka dari satu orang, malahan orang yang telah mati pucuk, terpancar keturunan besar, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya.

Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal,

walaupun kepadanya telah dikatakan: “Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu.”

Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Bacaan Injil Lukas 2:22-40

“Mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu.”

Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: “Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah”,

dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.

Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel.

Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan.

Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat,

ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya: “Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu,

sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.”

Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia. Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu:

“Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri,

supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.” Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya,

dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.

Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.

Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea.

Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik Hari Ini

Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus Yesus,

Dalam Renungan Harian Minggu, pada tanggal 31 Desember 2023, kita merenungkan sabda Tuhan yang terdapat dalam Injil Lukas 2:22-40. Firman-Nya menyampaikan, “Mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu.”

Injil hari ini mengajak kita untuk semakin mengenal-Nya melalui ketaatan. Suatu pesan yang dalam Ayat 33 seharusnya membangkitkan keheranan di hati setiap pembaca. Meskipun telah melalui berbagai peristiwa dan pemberitaan sebelumnya, Yusuf dan Maria masih merasa “amat heran” akan Yesus.

Hal ini menunjukkan bahwa proses mengenali siapa Yesus Kristus dan misi-Nya tidaklah instan, tetapi merupakan perjalanan yang terus menerus. Seperti yang diungkapkan oleh Simeon, mereka berdua masih dalam tahap pengenalan yang mendalam terhadap Sang Anak.

Keluarga, sebagai lingkungan terkecil, memiliki peran besar dalam membentuk karakter seseorang. Di sinilah anak-anak belajar berbicara, bersikap, dan bertindak. Keluarga menjadi landasan utama dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Tak terkecuali dalam hal iman kepada Tuhan.

Sejak kecil, kita diajarkan oleh keluarga untuk mengenal Tuhan, memahami Kitab Suci, belajar berdoa, dan menghayati cara hidup seorang beriman.

Begitu juga Tuhan Yesus, yang mengalami proses tersebut dalam keluarga kecil-Nya bersama Yusuf dan Maria di Nazaret, Galilea. Dalam asuhan orang tua-Nya, Yesus bertumbuh dan berkembang, mencapai kekuatan, kebijaksanaan, dan kasih karunia Allah.

Penginjil Lukas menggambarkan, “Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat dan kasih karunia Allah ada padaNya.” Pesan ini mengajak kita untuk merajut suasana kehidupan keluarga yang harmonis. Keluarga bukan hanya tempat pertumbuhan fisik dan psikologis, tetapi juga sebagai tempat pertumbuhan rohani.

Harapannya, setiap anggota keluarga saling peduli, berbagi perhatian, dan melibatkan kasih sayang. Dengan demikian, suasana kehidupan keluarga akan menjadi sumber sukacita dan damai sejahtera bagi setiap individu yang ada di dalamnya.

Semoga kita senantiasa berusaha memperkokoh nilai-nilai keimanan dalam keluarga kita, sehingga kita dapat menjadi saksi hidup akan kasih dan kehadiran Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari. Amin.

Doa Penutup

Ya Tuhan yang Maha Pengasih,

Kami merindukan kehadiran-Mu yang senantiasa memberkati keluarga kami. Dalam doa ini, kami memohon kekuatan dari-Mu agar dapat saling berbagi kasih dan perhatian, terutama dalam kebersamaan keluarga kecil kami.

Kiranya damai dan sukacita senantiasa melingkupi setiap anggota keluarga kami, dan bersama-sama kami tumbuh dalam iman dan menjalani cara hidup yang saleh di hadapan-Mu.

Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Sabtu 23 November 2024 Lengkap Renungan Harian, Bacaan Pertama, Mazmur Tanggapan, Bait Pengantar Injil, Doa Penutup

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada...

More Articles Like This

Favorite Post