Mari kita renungkan Malam Natal, 24 Desember 2023, dengan tema “Gembira Menyambut Yesus Juruselamat.”
Dalam kesiapan liturgis, para Petugas Liturgi bersatu di sakristi. Lilin di meja perayaan bersama salib, Alkitab disiapkan, dan alat komunikasi dimatikan demi kekhusukan.
Romo mengajak, “Penolong kita ialah Tuhan,” dijawab dengan tulus, “Yang menjadikan langit dan bumi.”
PELETAKAN KANAK YESUS DAN PENYALAAN LILIN
Peletakan kanak-kanak Yesus dan penyalaan lilin menjadi perenungan penuh makna. Lampu dipadamkan, ruangan hening. Patung Kanak Yesus ditempatkan di gua Natal, ditemani dua lilin yang menyala.
Cahaya suci menerangi, semua lampu dinyalakan, lagu Pembuka berkumandang, memulai ibadah Malam Natal.
Dalam momen ini, kita sambut kelahiran Yesus Kristus dengan sukacita dan keimanan. Mari bersama merayakan kehadiran Sang Juruselamat, membiarkan hati terbuka pada hikmat dan ajaran-Nya, penuh iman dan sukacita.
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Selamat malam semuanya. Malam ini kita berkumpul di sini untuk merayakan Kelahiran Penyelamat kita, Yesus Kristus.
Sebagaimana dikatakan oleh Nabi Yesaya dalam bacaan pertama nanti, kita semua telah melihat terang yang bersinar.
Kita pun bergembira karena kita semua menjadi hidup. Rasul Paulus menegaskan bahwa Kristus menjadi manusia agar kita dibebaskan dari segala kejahatan dan agar kita dikuduskan.
Mari kita buka hati kita untuk menerima Dia yang datang dan lahir di kandang hati kita yang hina. Ketika kita membiarkannya masuk ke dalam kehinaan kita, maka kita pun dikuduskan-Nya.
Dia mau berjalan bersama kita, agar kita dapat dituntunNya kepada jalan yang benar. Kita ingat pada malam yang penuh rahmat ini, situasi konflik dan peperangan yang tengah terjadi di manamana.
Kita juga ingat semua mereka yang kesulitan mencari makan karena krisis ini. Kita bawa semua mereka ke hadapan Tuhan, agar mereka tidak merasa sendirian. Kita berdoa agar mereka menemukan jalan keluar yang baik terhadap situasi yang kurang menguntungkan ini.
[hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Di hadapan Tuhan yang datang dan kini hadir di tengah kita, marilah menyesali dan mengakui segala dosa, serta memohon ampun atas segala kekurangan kita supaya pantas bertemu dengan Dia dan layak merayakan Sabda penyelamatan-Nya.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini. Pada saat lagu Kemuliaan dinyanyikan, seorang petugas bisa membunyikan lonceng gereja sampai lagunya selesai
dinyanyikan]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Allah Bapa kami di surga, tiada orang yang pernah
melihat Engkau. Dalam diri Yesus Putra-Mu, Engkau demikian dekat. Dialah cahaya dalam kegelapan, keselamatan dalam bahaya, dan kedamaian dalam kegelisahan.
Bukalah kiranya hati dan budi kami, agar berani mewartakan sukacita ini kepada siapapun yang Engkau sayangi. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Tuhan bersabda, “Di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku hadir di tengah-tengah mereka.”
Percaya akan Sabda ini, maka marilah kita hening sejenak dan menyadari kehadiran Tuhan di tengah kita, serta mendengarkan Sabda-Nya dalam bacaan-bacaan berikut.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]
07. BACAAN PERTAMA (Yes. 9:1-6)
L : Bacaan dari Kitab Yesaya Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar. Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan.
Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian. Sebab setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api.
Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Luk. 2:11)
Hari ini telah lahir bagi kita, seorang Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan. Mzm. 96:1-2a,2b-3,11-12,13
Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi! Menyanyilah bagi TUHAN, pujilah nama-Nya. (Refren)
Kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan yang ajaib di antara segala suku bangsa. (Refren)
Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorak, biarlah gemuruh laut serta isinya, biarlah beria-ria padang dan segala yang di atasnya, maka segala pohon di hutan bersorak-sorai. (Refren)
Biarlah mereka bersorak-sorai di hadapan Tuhan, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya. (Refren)
09. BACAAN KEDUA (Tit. 2:11-14)
L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginankeingina duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (Luk 2:10-11)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa, * hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
U : Alleluia
11. INJIL (Luk. 2:1-14)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri.
Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.
Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka:
“Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.”
Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.”
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN SINGKAT
Salam hangat untuk semuanya,
Di malam kelahiran Penyelamat, kita merenungkan kisah-Nya dalam injil Lukas. Yesus dilahirkan di Betlehem, dan diletakkan di palungan. Ini bukan kebetulan, melainkan simbol Tuhan menghadirkan roti surgawi bagi kita.
Kisah ini mengajarkan bahwa, seperti palungan hati Yesus, kita pun dapat merasakan kehadiran-Nya di tengah kehidupan kita. Palungan, meski sebagai tempat makanan hewan, menjadi lambang bahwa Tuhan tak henti menguatkan kita, terutama saat kita merasa tak berdaya.
Namun, kita kadang merasa sebagai palungan kotor di tengah kemuliaan Tuhan. Meski demikian, Tuhan lahir dalam kekotoran hati kita, mencintai kita sekalipun kita merasa tak layak. Yang terpenting, kita buka diri dan hati untuk kehadiran-Nya, seperti palungan yang selalu terbuka menanti untuk diisi.
Di malam Natal, kita ditantang merasakan kehadiran Roti Hidup di Betlehem hati kita. Mari membersihkan palungan hati dan membiarkan Tuhan hadir, agar kita pun dikuduskan. Dalam perayaan ini, mari berbagi kehidupan dan damai satu sama lain.
Hari ini, di bawah bintang Natal bersinar, mari merenungkan perdamaian dan kasih sayang dalam pesan Natal. Kelahiran Yesus di Betlehem membawa perdamaian, bukan sekadar tanpa konflik, tapi damai sejahtera melalui hubungan baik dengan Allah dan sesama.
Kasih sayang adalah ikatan sempurna yang membangun fondasi perdamaian. Natal adalah panggilan meluapkan kasih dalam tindakan sehari-hari. Dengan senyuman, mendengarkan, dan pertolongan, kita menjadi kanal kasih yang membawa perdamaian.
Mari menjadi saksi hidup Kristus melalui kasih sayang kita. Di Natal ini, kita adalah instrumen perdamaian dan kasih sayang. Semoga damai sejahtera dan kasih Kristus menyertai kita semua. Selamat Natal, semoga perdamaian dan kasih senantiasa menyertai kita. Amin.
13. HENING SEJENAK
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari yang terkasih, pada malam ini kita menyambut kelahiran Penyelamat kita. Kita bersyukur karena kita memiliki harapan untuk selamat. Marilah kita memohonkan bantuan Tuhan melalui doa-doa permohonan berikut ini:
P : Semoga berkat semangat Natal, Gereja membaharui dirinya dan menjadi pembawa terang bagi semua umat manusia. Marilah kita mohon…
P : Semoga kelahiran Penyelamat di tengah malam yang sunyi dan damai di Betlehem, membawa semangat perdamaian dan rekonsiliasi di antara umat manusia. Marilah kita mohon…
P : Semoga perayaan malam ini juga memberikan peneguhan kepada semua yang sedang mengalami kesulitan, terutama yang mengalami kesulitan ekonomi karena kemiskinan dan terpinggirkan.
Marilah kita mohon…
P : Semoga berkat semangat Natal, kami semakin diteguhkan untuk saling membantu dan menghidupkan satu sama lain, di tengah situasi yang sulit saat ini. Marilah kita mohon…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa yang mahabaik, demikianlah doa-doa permohonan kami. Dengarkanlah dan kabulkanlah, demi jasa Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara
kami.
U : Amin
16. KOLEKTE
17. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari terkasih, Yesus Kristus, Sang Juru selamat, telah lahir. Dialah Allah yang menjadi manusia. Di tengah malam sunyi terpancarlah cahaya dan bersinarlah semarak ilahi di dunia. Maka bersama para malaikat dan para gembala di padang, marilah kita bergembira, dan memuliakan Allah dengan berseru (menyanyikan): Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya.
U : Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya.
P : Ya Allah yang mahakuasa, Bapa yang setia dan murah hati. Para perayaan malam Natal ini secara khusus kami hendak memuji Engkau, sebab Yesus Kristus telah lahir di dunia dan rela menjadi manusia. Maka kami berseru:
U : Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya.
P : Ia rela menanggalkan kemuliaan surgawi yang dimiliki-Nya, untuk menjadi manusia, sama seperti kami. Ia lahir sebagai manusia dan menjadi Saudara kami. Dalam Dia, kami Engkau angkat menjadi putra-putri-Mu yang terkasih. Maka kami berseru:
U : Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya.
P : Dia telah Engkau utus membuka bagi kami jalan menuju kebahagiaan kekal. Melalui Dia, Engkau membawa damai dan sejahtera kepada kami dan kepada seluruh dunia. Maka kami berseru:
U : Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya.
P : Melalui dan di dalam Dia, Engkau mengunjungi dan hadir senantiasa dalam hidup kami. Dia memanggil dan menghimpun kami menjadi Gereja, tanda kehadiran-Mu yang menyelamatkan dunia. Maka kami berseru:
U : Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya.
P : Oleh sebab itu, ya Allah Bapa kami, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagiMu sambil bernyanyi/berseru: [menyanyikan satu lagu bertemakan Natal dari Puji Syukur seperti Gloria in Excelsis Deo] Menyusul RITUS KOMUNI.
18. KOMUNI
19. BAPA KAMI
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
20. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
21. MENDOAKAN MAZMUR 150
P : Marilah kita mendoakan Mazmur 150 untuk memuji kebesaran Tuhan dalam karya-Nya yang agung.
Yang memiliki Alkitab, kita buka Mazmur 150 dan kita doakan bersama. Haleluya! Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat! Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya, pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat! Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi! Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling! Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang! Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya! Kemuliaan kepada Bapa, Putra dan Roh Kudus, Seperti pada permulaan, sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin.
22. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih, kelahiran Bayi Betlehem membuat segalanya baru. Kemuliaan Allah tampak nyata bagi semua orang. Allah tidak memperhitungkan dosa dan kesalahan kita, sehingga mengutus Putra-Nya sebagai Juruselamat. Kita diminta agar mau menerima-Nya. Semoga kita mampu melihat kemiskinan palungan sebagai tanda kebesaran Allah yang mencintai kita. Maka, merayakan Natal juga berarti siap berbagi dan solider dengan orang-orang miskin. Selamat Natal!
23. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Allah Bapa maha pengasih dan penyayang, kami mengucap syukur atas perayaan Natal ini, atas kehadiran-Mu di tengah kami. Kami mohon berkat kekuatan-Mu, agar kami semakin menghayati misteri Natal dan benar-benar berusaha menghadirkan Dikau di tengah keluarga dan masyarakat kami yang sangat mendambakan kedamaian dan keadilan.
Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
24. MOHON BERKAT TUHAN DAN PENGUTUSAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan. [hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kelahiran Penyelamat kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
25. LAGU PENUTUP