Yuk kita perhatikan bacaan-bacaan Liturgi untuk hari Sabtu, 23 Desember 2023. Bacaan-bacaan liturgi ini disusun dalam rangka Peringatan Fakultatif Santo Yohanes dari Kety.
Peringatan Santo Yohanes dari Kety akan dirayakan dengan menggunakan Warna Liturgi Ungu. Bacaan-bacaan untuk hari Sabtu adalah sebagai berikut: Bacaan hari Sabtu: Mal. 3:1-4; 4:5-6; Mzm. 25:4bc-5ab,8-9,10,14; Luk. 1:57-66 dan BcO Yes. 51:1-11.
Bacaan Pertama Maleakhi 3:1-4;4:5-6
“Aku akan mengutus Nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari Tuhan.”
Beginilah firman Tuhan semesta alam, “Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya!
Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sungguh, Ia datang! Sipakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Siapakah yang dapat tetap berdiri apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia laksana api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu.
Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan perak; dan Ia akan mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan kurban yang benar kepada Tuhan.
Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan berkenan di hati Tuhan seperti pada hari-hari dahulu kala, dan seperti di tahun yang sudah-sudah. Sesungguhnya, Aku akan mengutus Nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari Tuhan yang besar dan dahsyat itu.
Maka ia akan membuat hati para bapa berbalik kepada anak-anaknya, dan hati anak-anak kepada bapanya, supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 25:4b-5b.8-9.10.14
Ref. Bangkitlah dan angkatlah mukamu sebab penyelamatanmu sudah dekat.
Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.
Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian dan peringatan-peringatan-Nya. Tuhan bergaul karib dengan orang yang takwa pada-Nya, dan perjanjian-Nya Ia beritahukan kepada mereka.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya.
O Tuhan, Raja segala bangsa dan batu penjuru Gereja, datanglah dan selamatkanlah umat-Mu.
Bacaan Injil Lukas 1:57-66
“Kelahiran Yohanes Pembaptis.”
Genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika para tetangga serta sanak saudaranya mendengar bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepada Elisabet, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia. Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu, dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya.
Tetapi Elisabet, ibunya berkata, “Jangan, ia harus dinamai Yohanes!” Kata mereka kepadanya, “Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian.”
Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anak itu. Zakharia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: Namanya adalah Yohanes.
Dan mereka pun heran semuanya. Seketika itu juga terbukalah mulut Zakharia, dan terlepaslah ikatan lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah.
Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. Semua orang yang mendengarnya,
merenungkannya dan berkata, “Menjadi apakah anak ini nanti?” Sebab tangan Tuhan menyertai dia.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Singkat
Renungan Harian Sabtu, 23 Desember 2023
Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus,
Pada Renungan Harian hari Sabtu, 23 Desember 2023, kita mendapati bacaan dari Injil Lukas 1:57-66 yang mengisahkan peristiwa kelahiran Yohanes Pembaptis.
Meskipun bukan keturunan Yahudi, Lukas menuliskan narasi ini dengan ilham dari Roh Kudus. Ia bermaksud agar Teofilus, seorang non-Yahudi yang menjadi tujuannya, serta para petobat lainnya, dapat memahami dengan pasti kebenaran yang telah disampaikan kepada mereka secara lisan (Luk 1:3-4).
Bagian awal Injil Lukas ini merinci persiapan awal dari karya keselamatan yang dijalankan oleh Yesus melalui kelahiran Yohanes, yang memiliki peran kunci dalam mempersiapkan jalan bagi Tuhan.
Bayi yang dilahirkan oleh Elisabet bukanlah bayi biasa. Allah memiliki rencana yang besar, yaitu menjadikannya utusan-Nya yang akan mendahului kedatangan Mesias, Yesus Kristus.
Lukas menggambarkan bagaimana Zakharia dan Elisabet berjuang dalam menghadapi pandangan masyarakat sekitar mengenai pemilihan nama untuk bayi yang akan lahir dari Elisabet di usia senjanya.
Tradisi Yahudi sering kali mendasarkan pemilihan nama bayi pada nama leluhur mereka. Untuk anak laki-laki pertama, kebiasaannya adalah memberikan nama sesuai dengan nama ayahnya. Oleh karena itu, para tetangga dan keluarga mengusulkan untuk memberi nama ‘Zakharia’ pada bayi tersebut (Luk 1:59).
Namun, Elisabet dengan tegas menolak saran tersebut dan menyatakan bahwa nama yang seharusnya diberikan pada anak itu adalah Yohanes (Luk 1:60). Mengapa Yohanes? Karena dalam Luk 1:13, malaikat telah menyampaikan Firman Tuhan untuk memberi nama anak itu Yohanes.
Elisabet memberikan teladan yang baik di sini. Ia dengan berani menentang tradisi dan saran banyak orang, demi ketaatannya kepada Tuhan. Orang-orang pun menanyakan pendapat Zakharia melalui isyarat (Luk 1:62).
Isyarat tersebut menunjukkan bahwa Zakharia tidak hanya bisu tetapi juga tuli, dan akhirnya, Zakharia menuliskan, ‘Namanya adalah Yohanes’ (Luk 1:63). Seperti Elisabet, Zakharia lebih memilih untuk taat kepada Tuhan daripada mengikuti tradisi atau desakan orang banyak.
Tuhan dengan sengaja memilih Zakharia dan Elisabet sebagai tempat kelahiran pelopor yang akan mempersiapkan jalan bagi kedatangan Kristus. Meskipun dalam kondisi tua dan tidak mungkin memiliki anak, Zakharia dan Elisabet tunduk pada perintah Tuhan.
Bukti ketaatan mereka terlihat dalam pemilihan nama untuk anak mereka. Setelah kelahiran anak tersebut, mereka memberikan nama yang tidak sesuai dengan tradisi keluarga mereka (Luk 1:61). Namun, mereka tetap memberikan nama sesuai perintah Tuhan melalui malaikat, yaitu Yohanes.
Semuanya diatur oleh Tuhan untuk mencapai satu tujuan tertentu, yaitu agar Yohanes Pembaptis menjadi terkenal sejak lahir. Hal ini menjadi bekal yang berharga ketika Yohanes memulai panggilannya.
Sesuai dengan pesan yang disampaikan oleh malaikat Gabriel, mereka menamai anak itu Yohanes, yang kemudian dikenal sebagai Yohanes Pembaptis—orang yang dipilih Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi Mesias yang dinantikan oleh bangsa Yahudi. Zakharia dan Elisabet, yang sebelumnya menangis dalam doa, kini mengalami sukacita yang luar biasa!
Doa Penutup
Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, hari kelahiran Putra-Mu semakin mendekat. Sabda-Mu berkenan menjadi manusia dalam rahim Perawan Maria dan tinggal di antara kami. Kami mohon, semoga Ia menaruh belas kasih kepada kami.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.