Membaca Injil Katolik setiap hari memberikan manfaat rohani dan bimbingan hidup.
Injil menguatkan iman, mendidik tentang ajaran Gereja, dan memberikan petunjuk moral.
Selain itu, membaca Injil membangun kedekatan dengan Tuhan, memberikan inspirasi menghadapi tantangan hidup, dan menjadi dasar doa serta meditasi.
Sebagai sumber penghiburan, Injil memandu kehidupan dengan pesan kasih dan harapan.
Membaca Injil adalah langkah praktis untuk memperkaya spiritualitas dan menjalin hubungan yang lebih erat dengan Tuhan setiap hari.
Teman-teman terkasih, hari ini kita bahas Injil Katolik buat Kamis, 21 Desember 2023.
Kamis 21 Desember 2023 merupakan Hari Rabu Adven III, yang juga hari Peringatan fakultatif Santo Petrus Kanisius, Pengaku Iman dan Pujangga Gereja, dengan Warna Liturgi Ungu.
Yuk, kita simak susunan lengkap Bacaan Injil Katolik hari ini, tanggal 21 Desember 2023:
Bacaan Pertama Kidung Agung 2:8-14
Dengarlah! Itulah kekasihku! Lihatlah, ia datang, melompat-lompat di atas gunung, meloncat-loncat di atas perbukitan.
Kekasihku tu laksana kijang atau anak rusa. Lihatlah, ia berdiri di balik dinding kita, sambil menengok-nengok melalui tingkap-tingkap, dan melihat dari kisi-kisi.
Kekasihku angkat bicara, katanya kepadaku, “Bangunlah, manisku! Jelitaku, marilah! Lihatlah, musim dingin telah lewat, hujan telah berhenti dan sudah berlalu.
Pohon ara mulai berbuah, dan bunga pokok anggur semerbak baunya. Bangunlah, manisku! Jelitaku, marilah! Merpatiku di celah-celah batu,
dalam persembunyian di lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab suaramu sungguh merdu, dan jelita nian parasmu!”
Atau Zefanya 3:14-18a
“Tuhan, Raja Israel, ada di tengah-tengahmu.”
Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bergembiralah, hai Israel! Bersukacita dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem! Tuhan telah menyingkirkan hukuman yang dijatuhkan atasmu, Ia telah menebas binasa musuh-musuhmu.
Raja Israel, yakni Tuhan, ada di tengah-tengahmu; engkau tidak akan takut kepada malapetaka lagi. Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem, “Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lunglai.
Tuhan Allahmu ada di tengah-tengahmu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bersukaria karena engkau, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, dan Ia bersorak gembira karena engkau seperti pada hari pertemuan raya.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm. 33:2-3,11-12,20-21
Ref. Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru!
Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru; petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak dan sorai.
Rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun temurun. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya!
Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya.
O Imanuel, Engkau raja dan pemberi hukum. Datanglah dan selamatkanlah kami, ya Tuhan Allah kami. Alleluya.
Bacaan Injil Lukas 1:39-45
“Siapakah aku ini sampai Ibu Tuhanku mengunjungi aku?”
Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet.
Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu bersru dengan suara nyaring, “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu.
Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku,
anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Hari Ini, 21 Desember 2023
Teman-teman yang dicintai dalam Yesus Kristus, kita masuk ke dalam Renungan Harian Kamis tanggal 21 Desember 2023, nih.
Nah, di bacaan Injil Lukas 1:39-45 kali ini, kita diajak ngobrolin, “Aku ini siapa sampai Ibu Tuhanku mampir ke rumahku?”
Buat yang beriman, kita tahu, banyak jalan hidup yang terang benderang atau gelap gulita karena sentuhan Tuhan. Yakin banget, Tuhan selalu nyempil dan nemenin kita. Bahkan, perubahan sekecil apa pun bisa kelihatan karena kita punya iman yang kuat.
Buat orang yang kurang percaya, yang namanya mujizat segede apa pun, mereka tetep nggak ngeliatnya dalam kerangka iman atau Tuhan yang nemenin. Mereka lebih milih lihat kesuksesan dan usaha keras dari sisi manajemen dan usaha sendiri.
Kali ini, kita diperkenalkan sama dua sosok hebat dalam iman, Maria dan Elisabeth.
Mereka ini tipe-tipe orang beriman yang peka banget sama setiap gerak dalam terang iman.
Iman mereka yang kuat ini yang akhirnya bikin pertemuan mereka jadi penuh berkat.
Berkat itu nggak cuma buat mereka berdua, tapi anak di perut Elisabeth juga dapet hangatnya iman dari sapaan Maria.
Kisah Maria yang jenguk Elisabeth dalam Injil ini nunjukin dua hal:
- Maria pengen ngebagi kebahagiaan dan cintanya buat Elisabeth yang lagi dapet anugerah Allah.
- Mereka mau ngobrolin perjuangan iman karena Allah kasih anugerahNya ke mereka.
Jadi, pertemuan dua perempuan ini bukan buat gosipin yang negatif atau ngomongin yang nggak baik, tapi lebih ke saling berbagi sukacita dalam perjalanan rohaniah.
Maria dan Elisabeth ini dua perempuan yang bersyukur banget karena dipilih sama Allah buat bawa pesan-pesan-Nya: Yohanes yang bakal siapin jalan buat Mesias, sedangkan Yesus yang bakal jadi Mesias penyelamat umat manusia.
Gak ada rasa iri dan dengki di antara mereka, malah saling bahagia karena dianggap layak buat dijadiin alat Allah buat jalankan rencana-Nya.
Jadi, kehendak Allah yang ada di diri mereka masing-masing itu kayak hadiah besar buat melengkapi satu sama lain.
Nah, yang menarik banget dari Maria, dia dapet kemuliaan bukan karena kehebatan atau kekayaannya lho, tapi sebagai bentuk perhatian Allah buat yang lemah dan miskin. Karena Bunda Maria bukan dari keturunan bangsawan dan hartawan.
Bahkan, perhatian Allah Bapa pun, nyampe juga buat seluruh umat Israel yang lagi dihimpit penindasan.
Jadi, dari Maria kita bisa belajar buat ngeliat lebih luas, dan ngeliat berkat Tuhan bukan cuma buat diri sendiri. Gereja, bareng Maria, dipanggil buat jadi kebahagiaan dan rahmat buat yang lemah, kecil, tertindas, dan difabel.
Sebagai orang beriman, kita diajak buat saling ketemu, saling kuatkan, dan akhirnya saling berkat dengan perkataan dan perbuatan kita. Setiap kita udah ‘bawa’ berkat Tuhan.
Berkat itu yang seharusnya kita sebar ke orang-orang yang kita temui. Yuk, mari kita tiru sikap Maria dan Elisabeth biar hidup kita makin diberkati, teman-teman! 🙏
Doa Penutup
Bapa Yang Maha Penyayang, izinkanlah doa ini mencapai hadirat-Mu yang agung. Kita bersyukur atas kedatangan Putra-Mu, yang rela turun menjadi manusia yang lemah.
Bapa yang murah hati, bukalah hati kami sebagaimana hati Maria dan Elisabet yang saling menguatkan satu sama lain.
Biarlah kami, umat-Mu, kelak memperoleh hidup abadi berkat kedatangan-Nya yang sebagai penguasa mulia.
Amin.