Yo, kali ini kita mau ngobrolin tentang jawaban soal Bunga Majemuk, guys.
Nah, Bunga Majemuk itu istilah buat perhitungan bunga yang didasarkan sama jumlah pokok awal ditambah akumulasi bunga dari periode sebelumnya.
Bagi kalian yang lagi nyari jawaban soal Bunga Majemuk, stay tuned ya.
Definisi Bunga Majemuk
Nih, diambil dari e-Modul Matematika Kelas XI oleh Rini Purnamawati, yang diterbitin sama Kemdikbud, bunga majemuk itu bunganya nggak cuma dari uang yang kita tabung, tapi juga dari bunganya sendiri.
Gak cuma buat simpanan, bunga majemuk juga berlaku buat produk pinjaman, guys.
Modal/utang di periode berikutnya itu adalah modal/utang di periode sebelumnya ditambah bunga.
Misalnya, modal tahun pertama Rp 100 ribu dapet bunga 10%, atau Rp 10 ribu. Nah, modal tahun kedua jadi bukan lagi Rp 100 ribu, tapi Rp 110 ribu. Gitu terus, bro.
Mayoritas produk simpanan di bank pakai bunga majemuk.
Produk investasi juga nggak ketinggalan pake jenis bunga ini.
Terus, buat produk pinjaman, banyak yang menerapkan bunga majemuk, terutama buat produk dengan tenor bertahun-tahun.
Bedalah dengan bunga tunggal, guys.
Bunga tunggal itu cuma buat sejumlah uang yang kita tabungkan.
Jadi, modal di periode pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya bakalan tetep sama.
Beberapa produk yang pakai bunga tunggal antara lain deposito (yang nggak otomatis), obligasi ritel, dan sukuk.
Rumus Menghitung Bunga Majemuk
Buat paham soal bunga majemuk, kita lihat penghitungan ini, guys.
Contohnya, Pak Mahmud nabung Rp 10 juta di Bank BOS yang kasih bunga majemuk 4% per tahun.
– Modal tahun ke-1: Rp 10.000.000 dapet bunga Rp 400.000
– Modal tahun ke-2: Rp 10.400.000 dapet bunga Rp 416.000
– Modal tahun ke-3: Rp 10.816.000 dapet bunga Rp 432.640
– Modal tahun ke-4: Rp 11.248.640 dapet bunga Rp 449.945
– Modal tahun ke-5: Rp 11.698.585 dapet bunga Rp 467.943
– Setelah tahun ke-5, Pak Mahmud dapet uang Rp 12.166.528
Rumus matematisnya gini:
Na = M (1 + i)n
Keterangan:
Na: nilai akhir
M: modal awal
i: besar bunga yang ditulis secara desimal (5% = 0,05)
n: jangka waktu
Contoh Soal Bunga Majemuk
Supaya lebih paham, simak contoh-contoh berikut, guys.
Modal Rp 100.000 diinvestasikan selama 5 tahun dengan bunga majemuk 5% per tahun. Berapa nilai akhir dana yang didapat?
Diketahui:
M = 100.000
i = 5% atau 0,05
n = 5 tahun
Jawab:
Na = M (1 + i)n
Na = 100.000 (1 + 0,05)5
Na = 100.000 (1,276)
Na = Rp 127.600
Contoh 2
Roki beli mobil Rp 50 juta dengan kredit bunga majemuk 7% per tahun, dicicil selama 3 tahun. Harga mobil setelah ditambah bunga dan cicilan per bulan apa?
Diketahui:
M = 50.000.000
i = 7% atau 0,07
n = 3 tahun
Jawab:
Na = M (1 + i)n
Na = 50.000.000 (1 + 0,07)3
Na = 50.000.000 (1,225)
Na = 61.250.000
Jadi, cicilan per bulan Rp 61.250.000 dibagi 36 bulan, yaitu Rp 1.701.388,88 per bulan.
Nah, gitu deh penjelasan lengkap soal bunga majemuk, dari definisi, rumus sampe cara menghitungnya, plus contoh soalnya.
Semoga bermanfaat, teman-teman!