Wednesday, April 2, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Senin 24 Maret 2025 Lengkap Renungan Harian, Hari Senin Biasa Pekan III Prapaskah

Must Read
5/5 - (1 vote)

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Senin 24 Maret 2025.

Kalender Liturgi hari Senin 24 Maret 2025 merupakan Hari Senin Biasa Pekan III Prapaskah, Santa Katarina dari Swedia, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Ungu.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Senin 24 Maret 2025:

Bacaan Pertama 2 Raja-Raja 5:1-15a

“Banyak orang sakit kusta, dan tak seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain daripada Naaman orang Syria itu.”

Naaman, panglima raja Aram, adalah seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi, sebab oleh dia Tuhan telah memberikan kemenangan kepada orang Aram. Tetapi pahlawan tentara itu sakit kusta.

Sekali peristiwa orang Aram pernah keluar bergerombol dan membawa tertawan seorang anak perempuan dari negeri Israel. Anak itu menjadi pelayan pada isteri Naaman. Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya, “Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya.”

Lalu pergilah Naaman memberitahukan kepada tuannya, katanya, “Begini-beginilah dikatakan oleh gadis yang dari negeri Israel itu.” Maka jawab raja Aram, “Baik, pergilah dan aku akan mengirim surat kepada raja Israel.”

Lalu berangkatlah Naaman. Sebagai persembahan ia membawa sepuluh talenta perak, enam ribu syikal emas dan sepuluh potong pakaian.

Ia menyampaikan surat raja Aram itu kepada raja Israel, yang berbunyi, “Sesampainya surat ini kepadamu, maklumlah kiranya, bahwa aku menyuruh kepadamu Naaman pegawaiku, supaya engkau menyembuhkan dia dari penyakit kustanya.”

Segera sesudah raja Israel membaca surat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya serta berkata, “Allahkah aku ini, yang dapat mematikan dan menghidupkan sehingga orang ini mengirim pesan kepadaku, supaya kusembuhkan seorang dari penyakit kustanya?

Sesungguhnya, perhatikanlah dan lihatlah, ia mencari gara-gara terhadap aku.” Segera sesudah didengar oleh Elisa, abdi Allah itu, bahwa raja Israel mengoyakkan pakaiannya, dikirimnyalah pesan kepada raja, bunyinya, “Mengapa engkau mengoyakkan pakaianmu?

Biarlah orang itu datang kepadaku, supaya ia tahu bahwa ada seorang nabi di Israel.” Kemudian datanglah Naaman dengan kuda dan keretanya, lalu berhenti di depan pintu rumah Elisa.

Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan, “Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir.”

Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata, “Aku sangka, setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama Tuhan, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu,

dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku! Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel?

Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?” Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati. Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya, “Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah Bapak akan melakukannya?

Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir.” Maka turunlah Naaman membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu.

Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak, dan ia menjadi tahir. Kemudian kembalilah Naaman dengan seluruh pasukannya kepada abdi Allah itu.

Sesampai di sana majulah ia ke depan Elisa dan berkata, “Sekarang aku tahu, bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel. Karena itu terimalah kiranya suatu pemberian dari hamba ini!”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 42:2-3;43:3-4

Ref. Jiwaku haus pada-Mu Tuhan, ingin melihat wajah Allah.

Seperti rusa yang merindukan sungai berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.

Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?

Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun dan dibawa ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!

Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, sukacita dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku.

Bait Pengantar Injil Mzm 130:5.7

Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Aku menanti-nantikan Tuhan, dan mengharapkan firman-Nya, sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan.

Bacaan Injil Lukas 4:24-30

“Yesus seperti Elia dan Elisa, diutus bukan kepada orang-orang Yahudi.”

Ketika Yesus datang ke Nazaret, Ia berkata kepada umat di rumah ibadat, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya.

Tetapi Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak janda di Israel, ketika langit tertutup selama tiga tahun enam bulan, dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri.

Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang janda di Sarfat di tanah Sidon.

Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel, tetapi tidak ada seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain daripada Naaman, orang Siria itu.” Mendengar itu, sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu.

Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Yesus berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Senin 24 Maret 2025

Saudara-saudariku yang terkasih dalam Kristus,

Bacaan hari ini membawa kita kepada kisah Naaman, seorang panglima perang yang gagah perkasa, tetapi mengidap penyakit kusta. Penyakit ini bukan hanya menjadi penderitaan fisik, tetapi juga menjadi tanda kehinaan dan keterasingan dalam masyarakat. Namun, justru melalui penyakitnya ini, Naaman mengalami perjumpaan dengan Tuhan dan menemukan penyembuhan yang sejati.

Ada beberapa hal penting yang bisa kita renungkan dari kisah ini. Pertama, kesembuhan Naaman bermula dari seorang gadis kecil, seorang budak dari Israel yang dengan rendah hati memberi kesaksian tentang nabi Tuhan. Sering kali, kita mengharapkan pertolongan datang dari orang-orang besar, dari kekuatan duniawi, tetapi Tuhan justru memakai orang-orang kecil untuk menyampaikan kehendak-Nya. Bukankah ini juga terjadi dalam hidup kita? Kadang-kadang, nasihat atau pertolongan datang dari orang yang tidak kita duga, bahkan dari mereka yang kita anggap lebih rendah. Apakah kita cukup rendah hati untuk mendengarkan mereka?

Kedua, ketika sampai di rumah Elisa, Naaman kecewa. Ia membayangkan nabi akan melakukan sesuatu yang spektakuler, tetapi Elisa hanya menyuruhnya mandi tujuh kali di sungai Yordan. Naaman sempat marah karena merasa sungai-sungai di negerinya lebih baik. Tetapi, ketika akhirnya ia mau taat dan merendahkan dirinya, mukjizat pun terjadi.

Saudara-saudariku, sering kali kita pun bersikap seperti Naaman. Kita mengharapkan Tuhan bekerja dengan cara yang luar biasa, tetapi sering kali Tuhan meminta kita untuk taat dalam hal-hal yang sederhana. Tuhan tidak selalu berbicara melalui kejadian luar biasa, tetapi dalam keseharian: dalam doa yang rutin, dalam sikap sabar, dalam kasih kepada sesama, dalam kejujuran dalam pekerjaan, dalam kesederhanaan hidup. Apakah kita mau taat dalam hal-hal kecil ini?

Bacaan Injil hari ini juga mengingatkan kita akan kebebasan kasih Tuhan. Yesus mengingatkan bahwa mukjizat Tuhan tidak terbatas hanya pada bangsa pilihan, tetapi juga diberikan kepada siapa saja yang percaya dan terbuka terhadap-Nya. Hal ini membuat orang-orang di Nazaret marah, karena mereka merasa Tuhan hanya milik mereka. Bukankah sering kali kita juga demikian? Kita merasa lebih layak mendapat berkat daripada orang lain, kita menilai orang berdasarkan latar belakangnya, atau bahkan merasa lebih benar daripada sesama kita. Namun, Tuhan menunjukkan bahwa kasih dan rahmat-Nya tersedia bagi semua orang yang mau merendahkan diri di hadapan-Nya.

Saudara-saudariku yang terkasih, marilah kita belajar dari Naaman untuk percaya dan taat kepada Tuhan, bahkan dalam hal-hal kecil yang mungkin tidak sesuai dengan harapan kita. Marilah kita juga belajar untuk tidak membatasi kasih Tuhan hanya pada diri kita sendiri, tetapi menyadari bahwa Tuhan ingin hadir dan berkarya dalam hidup semua orang, tanpa terkecuali.

Semoga kita semakin mampu menerima kehendak Tuhan dengan rendah hati dan membuka hati kita untuk kasih-Nya yang tak terbatas. Amin.

Doa Penutup

Tuhan yang Maha Kasih, ajarilah aku untuk rendah hati mendengar suara-Mu, taat dalam hal-hal kecil, dan percaya pada rencana-Mu. Bukalah hatiku untuk menerima kasih-Mu dan membagikannya kepada sesama tanpa batas. Bimbing aku selalu dalam iman dan kesetiaan. Amin.

 

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Promo Alfamart Periode 1-15 April 2025, Edisi Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446H

Yo, gengs! Idul Fitri 1446H udah di depan mata nih, dan Alfamart nggak mau ketinggalan kasih kejutan spesial buat...

More Articles Like This

Favorite Post