Tuesday, March 18, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Kamis 20 Maret 2025 Lengkap Renungan Harian, Hari Kamis Biasa Pekan II Prapaskah

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Kamis 20 Maret 2025.

Kalender Liturgi hari buat Kamis 20 Maret 2025 merupakan Hari Kamis Biasa Pekan II Prapaskah, Santo Fransiskus Maria dari Camporosso, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Ungu.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Kamis 20 Maret 2025:

Bacaan Pertama Yeremia 17:5-10

“Terkutuklah yang mengandalkan manusia. Diberkatilah yang mengandalkan Tuhan.”

Beginilah firman Tuhan, “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatan sendiri, dan yang hatinya menjauh dari Tuhan! Ia seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya hari baik; ia akan tinggal di tanah gersang di padang gurun, di padang asin yang tidak berpenduduk.

Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan! Ia seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air,

dan tidak mengalami datangnya panas terik; ia seperti pohon yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

Betapa liciknya hati, lebih licik daripada segala sesuatu! Hati yang sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya? Aku, Tuhan, yang menyelidiki hati dan menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan hasil perbuatannya.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 1:1-2.3.4.6

Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.

Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.

Ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya; daunnya tak pernah layu, dan apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Bukan demikianlah orang-orang fasik; mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil Lukas 8:15

Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Berbahagialah orang, yang setelah mendengar firman Tuhan, menyimpannya dalam hati yang baik dan menghasilkan buah dalam ketekunan.

Bacaan Injil Lukas 16:19-31

“Engkau telah menerima segala yang baik, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita.”

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok.

Ia berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilati boroknya.

Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Sementara menderita sengsara di alam maut, ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dengan Lazarus duduk di pangkuannya.

Lalu ia berseru, ‘Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini!’ Tetapi Abraham berkata, ‘Anakku, ingatlah! Engkau telah menerima segala yang baik semasa hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk.

Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita. Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, sehingga mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberangi!’

Kata orang itu, ‘Kalau demikian, aku minta kepadamu Bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingatkan mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka kelak jangan masuk ke dalam tempat penderitaan itu’.

Tetapi kata Abraham, ‘Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu. Jawab orang itu, ‘Tidak, Bapa Abraham! Tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat.’

Kata Abraham kepadanya, ‘Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati’.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Kamis 20 Maret 2025

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,

Hari ini, Sabda Tuhan mengajak kita untuk merenungkan di mana kita menaruh harapan dan pegangan hidup kita. Bacaan pertama dari kitab Yeremia mengingatkan kita bahwa “terkutuklah orang yang mengandalkan manusia” dan “diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan” (Yer 17:5-7). Sementara dalam Injil Lukas, kita mendengar kisah tentang orang kaya dan Lazarus (Luk 16:19-31), yang menggambarkan betapa besar perbedaan akhir hidup antara mereka yang hanya hidup untuk kekayaan duniawi dan mereka yang mengandalkan Tuhan.

Mengandalkan Tuhan, Bukan Sekadar Diri Sendiri

Banyak dari kita, dalam kehidupan sehari-hari, cenderung mengandalkan kekuatan sendiri, kemampuan, atau bahkan orang lain. Kita berpikir bahwa keberhasilan datang dari kerja keras semata, dari koneksi yang kuat, atau dari kepintaran yang kita miliki. Namun, Yeremia memperingatkan kita bahwa orang yang hanya bersandar pada kekuatan manusia itu ibarat semak di padang belantara, kering, tidak bertumbuh, dan akhirnya mati.

Sebaliknya, orang yang mengandalkan Tuhan digambarkan seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang tetap hijau dan berbuah di segala musim. Artinya, ketika kita meletakkan hidup kita dalam tangan Tuhan, meskipun tantangan dan kesulitan datang, kita tetap kuat dan berdaya karena akar hidup kita tertanam dalam iman kepada-Nya.

Pelajaran dari Lazarus dan Orang Kaya

Injil hari ini memberi kita gambaran nyata tentang apa yang terjadi ketika seseorang hanya berfokus pada dunia tanpa memperhatikan nilai-nilai rohani. Orang kaya dalam perumpamaan Yesus menikmati kemewahan, tetapi ia gagal melihat penderitaan Lazarus yang ada di depan pintunya. Ia hidup untuk dirinya sendiri, merasa aman dengan hartanya, tetapi pada akhirnya, ia mengalami penderitaan kekal karena hatinya tidak pernah terbuka bagi Tuhan dan sesama.

Kisah ini menjadi peringatan bagi kita semua. Hidup bukan hanya tentang mencari kenyamanan dan kesuksesan duniawi, tetapi juga tentang bagaimana kita menggunakan berkat yang Tuhan berikan untuk kebaikan orang lain. Kita bisa bertanya pada diri sendiri: Apakah saya sudah cukup peduli terhadap mereka yang membutuhkan? Apakah saya sudah berbagi berkat yang saya terima? Apakah saya lebih mengandalkan Tuhan daripada mengandalkan harta dan kekuatan sendiri?

Menjalani Hidup dalam Iman

Saudara-saudari, Tuhan tidak melarang kita untuk bekerja keras atau menjadi sukses. Namun, yang Tuhan inginkan adalah agar kita tidak terjebak dalam kesombongan, merasa bahwa semua keberhasilan adalah hasil usaha sendiri tanpa campur tangan-Nya. Jika kita hanya mengejar kenyamanan dunia tanpa membangun hubungan dengan Tuhan, kita seperti orang kaya dalam Injil yang akhirnya kehilangan segalanya.

Sebaliknya, jika kita hidup dalam iman, menaruh harapan pada Tuhan, dan peduli terhadap sesama, kita akan seperti pohon yang selalu hijau. Kita akan memiliki damai sejahtera, tidak mudah goyah oleh badai kehidupan, dan pada akhirnya menikmati kebahagiaan sejati dalam kerajaan-Nya.

Marilah kita bersama-sama belajar untuk semakin mengandalkan Tuhan dalam hidup kita. Ketika kita bekerja, berusaha, dan merencanakan masa depan, biarlah Tuhan selalu menjadi pusat dari segala yang kita lakukan. Jangan sampai kita menjadi buta terhadap orang-orang di sekitar kita yang membutuhkan kasih dan perhatian kita. Kiranya Tuhan menuntun kita agar hidup kita menghasilkan buah kebaikan dan kasih bagi sesama.

Amin.

Doa Penutup

Tuhan yang Maha Kasih, ajarilah aku untuk selalu mengandalkan-Mu, bukan hanya kekuatanku sendiri. Bukalah hatiku agar peka terhadap sesama yang membutuhkan. Bimbing aku menjalani hidup dengan iman, harapan, dan kasih, agar selalu berbuah dalam kebaikan. Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Cara Bikin Fake Pengumuman SNBP 2025, Ini Contoh Tampilan Fake Pengumuman SNBP

Gengs, siapa nih yang lagi dag-dig-dug nunggu pengumuman SNBP 2025? Tenang, lo nggak sendirian! Momen pengumuman SNBP emang bikin...

More Articles Like This

Favorite Post