Thursday, March 6, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Jumat 7 Maret 2025 Lengkap Renungan Harian, Hari Jumat Biasa VIII

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Jumat 7 Maret 2025.

Kalender Liturgi hari buat Jumat 7 Maret 2025 merupakan Hari Jumat Biasa VIII, Peringatan fakultatif Santa Perpetua dan Filisitas, Martir, dengan Warna Liturgi Ungu.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Jumat 7 Maret 2025:

Bacaan Pertama Yesaya 58:1-9a

“Berpuasa yang Kukehendaki ialah engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman.”

Beginilah firman Tuhan Allah, “Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka, dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka! Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka untuk mengenal segala jalan-Ku.

Seperti bangsa yang berlaku benar dan tidak meninggalkan hukum Allahnya mereka menanyai Aku tentang hukum-hukum yang benar. Mereka suka mendekat menghadap Allah, dan bertanya, “Kami berpuasa, mengapa Engkau tidak memperhatikannya juga?” Kami merendahkan diri, mengapa Engkau tidak mengindahkan juga?”

Camkanlah! Pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu. Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi, serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena.

Dengan cara berpuasa seperti ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi. Inikah puasa yang Kukehendaki: Mengadakan hari merendahkan diri? Menundukkan kepala seperti gelagah?

Dan membentangkan kain sarung serta abu sebagai lapik tidur? Itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada Tuhan?

Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki ialah: Engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman dan melepaskan tali-tali kuk; membagi-bagikan rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah;

dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian, dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri! Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar, dan lukamu akan pulih dengan segera.

Kebenaran menjadi barisan depanmu, dan kemuliaan Tuhan barisan belakangmu. Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan Tuhan akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia berkata: Ini Aku!”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 51:3-4.5-6a.18-19

Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.

Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku.

Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.

Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur. Hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Bait Pengantar Injil Amos 5:14

Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup, dan Allah akan menyertai kamu.

Bacaan Injil Matius 9:14-15

“Mempelai itu akan diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.”

Sekali peristiwa datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus, dan berkata, “Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?”

Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka?

Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Jumat 7 Maret 2025

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,

Hari ini, Sabda Tuhan dalam Kitab Yesaya dan Injil Matius mengajak kita untuk merenungkan makna sejati dari puasa. Puasa bukan sekadar ritual atau formalitas keagamaan, melainkan panggilan untuk memperbarui hati dan hidup kita agar lebih berkenan di hadapan Tuhan.

Dalam bacaan pertama, Tuhan menegur umat-Nya yang menjalankan puasa secara lahiriah tetapi tetap melakukan ketidakadilan. Mereka berpuasa, tetapi masih menindas orang lain, masih menyimpan dendam, masih mengutamakan kepentingan sendiri. Tuhan menegaskan bahwa puasa yang dikehendaki-Nya adalah puasa yang membebaskan, yang membawa keadilan, yang mengasihi sesama. Puasa yang sejati adalah berbagi kepada yang lapar, menolong mereka yang tertindas, serta membawa terang bagi sesama.

Saudara-saudari, bukankah kita sering terjebak dalam sikap yang sama? Kita merasa sudah berbuat baik karena rajin berdoa, rajin ke gereja, bahkan mungkin juga berpuasa. Tetapi, apakah hidup kita benar-benar berubah? Apakah kita lebih sabar terhadap pasangan, lebih peduli terhadap orang tua, lebih tulus dalam pekerjaan, lebih jujur dalam pergaulan? Ataukah kita tetap menyimpan iri hati, kemarahan, dan kepentingan diri?

Dalam Injil hari ini, Yesus menegaskan bahwa puasa memiliki waktunya. Selama Dia ada bersama murid-murid-Nya, mereka tidak perlu berpuasa. Namun, ketika tiba saatnya Yesus diambil dari mereka, barulah mereka akan berpuasa. Artinya, puasa bukan sekadar aturan, tetapi ekspresi dari hati yang rindu akan Tuhan. Ketika hati kita merasa jauh dari Tuhan, saat itulah kita perlu berpuasa—bukan hanya dengan menahan makan dan minum, tetapi dengan membuang segala hal yang menjauhkan kita dari-Nya.

Maka, Saudara-saudari, marilah kita menjalani puasa yang benar. Bukan hanya menahan lapar, tetapi juga menahan amarah. Bukan hanya tidak makan daging, tetapi juga tidak menghakimi sesama. Bukan hanya menahan diri dari kesenangan, tetapi juga belajar berbagi kepada yang membutuhkan. Itulah puasa yang berkenan di hati Tuhan.

Semoga masa prapaskah ini menjadi kesempatan bagi kita untuk bertumbuh dalam kasih, dalam kepedulian, dan dalam kesalehan sejati. Tuhan menunggu hati yang remuk redam, hati yang sungguh bertobat, hati yang mau diubah oleh kasih-Nya.

Amin.

Doa Penutup

Tuhan yang Mahakasih, ajarilah aku berpuasa dengan hati yang tulus, bukan hanya menahan lapar, tetapi menahan amarah, iri, dan ego. Bimbing aku untuk berbagi, mengasihi, dan hidup dalam keadilan. Jadikanlah aku terang bagi sesama. Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Promo JSM Indomaret Weekend Ini Terbaru Periode 7-9 Maret 2025, Diskon Minyak Goreng dan Beras Murah

Yo, sobat hemat! Buat lo yang demen cari diskonan biar belanja makin cuan, nih ada kabar kece dari Indomaret!...

More Articles Like This

Favorite Post