Thursday, April 17, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Rabu 5 Maret 2025 Lengkap Renungan Harian, HARI RABU ABU Pantang dan Puasa Masa PraPaskah

Must Read
5/5 - (1 vote)

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Rabu 5 Maret 2025.

Kalender Liturgi hari buat Rabu 5 Maret 2025 merupakan HARI RABU ABU Pantang dan Puasa, Santo Yohanes Yosef, Pengaku Iman, Santo Eusebius dari Kremoana, Pengaku Iman, Gerasimos, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Ungu.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Rabu 5 Maret 2025:

Bacaan Pertama Yoel 2:12-18

“Sekarang juga, berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh.”

“Sekarang,” beginilah sabda Tuhan, “berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan mengaduh.” Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya.

Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, lalu meninggalkan berkat menjadi kurban sajian dan kurban curahan bagi Tuhan, Allahmu.

Tiuplah sangkakala di Sion, adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah bangsa ini, kuduskanlah jemaah, himpunkanlah orang-orang yang lanjut usia, kumpulkanlah anak-anak, bahkan anak-anak yang menyusu; baiklah pengantin laki-laki keluar dari kamarnya, dan pengantin perempuan dari kamar tidurnya.

Baiklah para imam, pelayan-pelayan Tuhan, menangis di antara balai depan mezbah, dan berkata, “Sayangilah, ya Tuhan, umat-Mu, dan janganlah biarkan milik-Mu sendiri menjadi cela, sehingga bangsa-bangsa menyindir kepada mereka.

Mengapa orang berkata di antara bangsa-bangsa: “Di mana Allah mereka?” Maka Tuhan menjadi cemburu karena tanah-Nya dan menaruh belas kasihan kepada umat-Nya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 51:3-6a.12-14-17

Ref. Kasihanilah kami, ya Allah, karena kami orang berdosa.

Atau Mohon ampun kami orang berdosa.

Atau Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.

Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu, hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku dan tahirkanlah aku dari dosaku!

Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.

Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam diriku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil Roh-Mu yang kudus dari padaku!

Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu!

Bacaan Kedua 2 Korintus 5:20-6:2

“Berilah dirimu didamaikan dengan Allah, sesungguhnya hari ini adalah hari penyelamatan.”

Saudara-saudara, kami ini adalah utusan-utusan Kristus; seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami. Dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: Berilah dirimu didamaikan dengan Allah.

Kristus yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. Sebab teman-teman sekerja, kami menasihati kamu supaya kamu jangan membuat sia-sia kasih karunia Allah yang telah kamu terima.

Sebab Allah berfirman, “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau.” Camkanlah, saat inilah saat perkenanan itu; hari inilah hari penyelamatan itu.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Bait Pengantar Injil PS 965

Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Pada hari ini kalau kamu mendengar suara Tuhan janganlah bertegar hati.

Bacaan Injil Matius 6:1-6.16-18

“Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan mengganjar engkau.”

Dalam khotbah di bukit Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Hati-hatilah, jangan sampai melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat. Karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di surga.

Jadi, apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong supaya dipuji orang.

Aku berkata kepadamu: Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik.

Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri di rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu, ‘Mereka sudah mendapat upahnya’.

Tetapi jika engkau berdoa masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu, dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.

Dan apabila kamu berpuasa janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu, ‘Mereka sudah mendapat upahnya’.

Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu supaya jangan dilihat orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Rabu 5 Maret 2025

Renungan Homili: Pertobatan yang Tulus, Hati yang Berbalik kepada Tuhan

Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus,

Hari ini kita diajak untuk masuk lebih dalam dalam perjalanan rohani kita, terutama dalam masa tobat. Bacaan pertama dari Nabi Yoel mengajak kita untuk “berbalik kepada Tuhan dengan segenap hati, dengan berpuasa, menangis, dan mengaduh.” Bacaan kedua dari Surat Paulus kepada Jemaat di Korintus menegaskan bahwa “hari ini adalah hari penyelamatan.” Sementara dalam Injil, Yesus mengingatkan kita tentang pentingnya keikhlasan dalam beribadah, dalam memberi sedekah, dalam berdoa, dan berpuasa.

Saudara-saudari, Sering kali, dalam kehidupan kita sehari-hari, kita terjebak dalam rutinitas dan kesibukan dunia. Kita sibuk dengan pekerjaan, dengan keluarga, dengan masalah hidup yang tiada henti. Tanpa sadar, kita mulai menjauh dari Tuhan. Mungkin kita tetap berdoa, tetap ke gereja, tetap berbuat baik, tetapi hati kita kosong. Kita menjalankan kewajiban agama hanya sebagai formalitas, bukan karena cinta yang mendalam kepada Tuhan.

Hari ini, Tuhan mengundang kita untuk “mengoyakkan hati, bukan pakaian.” Apa artinya? Dalam tradisi Yahudi, mengoyakkan pakaian adalah tanda berkabung dan pertobatan. Tetapi Tuhan menginginkan lebih dari sekadar simbol lahiriah. Dia ingin hati kita sungguh-sungguh bertobat, kembali kepada-Nya dengan kesadaran penuh, dengan kerinduan untuk hidup lebih baik.

Kita semua memiliki dosa, kelemahan, dan kegagalan. Mungkin kita merasa malu atau merasa sudah terlalu jauh dari Tuhan. Tetapi jangan takut! Nabi Yoel berkata bahwa Tuhan “pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia.” Tuhan tidak ingin menghukum kita, melainkan menunggu kita kembali kepada-Nya.

Saudara-saudari, St. Paulus mengingatkan kita bahwa “hari ini adalah hari penyelamatan.” Bukan besok, bukan nanti ketika kita sudah merasa cukup baik, tetapi sekarang! Jangan menunda pertobatan. Tuhan selalu siap menerima kita kapan pun kita mau kembali.

Yesus dalam Injil hari ini juga mengajarkan kita cara beribadah yang benar. Tuhan tidak menghendaki ibadah yang hanya untuk pamer atau mencari pujian manusia. Dia ingin kita memberi sedekah dalam keheningan, berdoa dengan hati yang tulus, dan berpuasa dengan sukacita. Mengapa? Karena iman bukan soal “dilihat orang,” tetapi soal hubungan pribadi kita dengan Tuhan.

Maka, mari kita bertanya pada diri kita sendiri:

  1. Apakah aku sudah benar-benar berbalik kepada Tuhan, ataukah aku hanya menjalankan iman secara dangkal?
  2. Apakah aku sering berdoa, tetapi tanpa hati yang sungguh terarah kepada-Nya?
  3. Apakah aku memberi kepada sesama dengan tulus, ataukah aku masih mengharapkan pujian dan penghargaan?

Saudara-saudari, Hari ini adalah kesempatan bagi kita untuk membangun kembali relasi yang mendalam dengan Tuhan. Mari kita berbalik kepada-Nya dengan segenap hati. Mari kita jalani pertobatan bukan sebagai beban, tetapi sebagai jalan menuju kebahagiaan sejati. Sebab Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang penuh kasih, yang siap mengampuni, dan yang selalu membuka pintu-Nya bagi kita.

Amin.

Doa Penutup

Tuhan yang Maha Pengasih, aku datang dengan hati terbuka. Bantulah aku untuk kembali kepada-Mu dengan tulus, menjauh dari kepalsuan, dan hidup dalam kasih serta keikhlasan. Bimbing aku dalam doa, sedekah, dan puasa agar semakin dekat dengan-Mu. Amin. 🙏

 

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Ucapan Penuh Makna Buat Ngucapin Hari Jumat Agung, Bukan Sekadar Duka Tapi Cinta yang Gak Pernah Gagal Menyentuh Hati

Hey gengs kece, Hari Jumat ini tuh bukan Jumat biasa, lho. Kita lagi ada di momen super penting buat...

More Articles Like This

Favorite Post