Tuesday, February 11, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Kamis 13 Februari 2025 Lengkap Renungan Harian, Bacaan Pertama, Mazmur Tanggapan, Bait Pengantar Injil, Doa Penutup

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Kamis 13 Februari 2025.

Kalender Liturgi hari buat Kamis 13 Februari 2025 merupakan Hari Kamis Biasa V, Santo Yulianus dari Antiokhia, Martir, Santa Kristina dari Spoleto, Janda, dengan Warna Liturgi Hijau.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Kamis 13 Februari 2025:

Bacaan Pertama Kejadian 2:18-25

“Tuhan membawa Hawa kepada Adam, dan keduanya menjadi satu daging.”

Tuhan Allah bersabda, “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja! Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Maka, Tuhan Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara.

Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana manusia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu.

Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia.

Lalu Tuhan Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, Tuhan Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil Tuhan Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.

Lalu berkatalah manusia itu, “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.”

Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 128:1-2,3,4-5

Ref. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan

Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!

Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di sekeliling mejamu!

Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion; boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.

Bait Pengantar Injil Alleluya

Ref. Alleluya.

Terimalah dengan lemah lembut sabda Allah yang tertanam dalam hatimu, sebab sabda itu berkuasa menyelamatkan kamu.

Bacaan Injil Markus 7:24-30

“Anjing-anjing pun makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak.”

Pada waktu itu Yesus meninggalkan daerah Galilea dan berangkat ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya. Tetapi, kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan.

Malah di situ ada seorang ibu, yang anak perempuannya kerasukan roh jahat. Begitu mendengar tentang Yesus. Ibu itu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya. Ibu itu seorang Yunani berkebangsaan Siro-Fenisia.

Ia mohon kepada Yesus supaya mengusir setan dari anaknya. Yesus lalu berkata kepadanya, “Biarlah anak-anak kenyang dahulu! Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.”

Tetapi ibu itu menjawab, “Benar, Tuhan! Tetapi anjing di bawah meja pun makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak.” Lalu Yesus berkata kepada ibu itu, “Karena kata-katamu itu, pulanglah, sebab setan itu sudah keluar dari anakmu.”

Ibu itu pulang ke rumah dan mendapati anaknya terbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Kamis 13 Februari 2025

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,

Hari ini kita merenungkan dua bacaan yang begitu indah dan mendalam. Bacaan pertama dari Kitab Kejadian berbicara tentang penciptaan perempuan sebagai pendamping laki-laki, tanda bahwa manusia diciptakan untuk hidup dalam relasi, dalam kasih yang saling melengkapi. Sementara dalam Injil Markus, kita bertemu dengan seorang ibu yang begitu besar imannya, yang memohon belas kasih Yesus untuk kesembuhan anaknya. Dua bacaan ini berbicara tentang relasi: relasi antara manusia dengan sesamanya, dan relasi manusia dengan Tuhan.

1. Allah Menciptakan Kita untuk Hidup dalam Kasih dan Relasi
Dalam Bacaan Pertama, Tuhan berkata, “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja!” Ini menunjukkan bahwa kita memang diciptakan untuk hidup dalam kebersamaan, bukan hanya dalam konteks pernikahan, tetapi juga dalam kehidupan sosial kita sehari-hari. Kita membutuhkan satu sama lain, kita butuh sahabat, keluarga, dan komunitas. Namun, sering kali kita justru menarik diri, menutup hati, dan merasa cukup dengan diri sendiri. Kita lupa bahwa kasih sejati tidak tumbuh dalam kesendirian, tetapi dalam hubungan yang saling memberi dan menerima.

Mari kita bertanya pada diri sendiri: sudahkah kita menjadi pribadi yang terbuka, yang peduli pada orang lain, yang mau berbagi dan mendengarkan? Atau justru kita lebih sering terjebak dalam egoisme, hanya memikirkan kepentingan sendiri?

2. Iman yang Gigih dan Rendah Hati
Dalam Injil, kita melihat seorang ibu yang sangat luar biasa. Ia adalah seorang perempuan asing, bukan orang Yahudi, tetapi ia percaya bahwa Yesus memiliki kuasa untuk menyembuhkan anaknya. Bahkan ketika Yesus seolah-olah menolaknya dengan perkataan yang cukup keras, perempuan itu tidak tersinggung, tidak menyerah, tetapi justru dengan rendah hati tetap berharap pada belas kasih Tuhan.

Saudara-saudari, sering kali kita juga menghadapi situasi sulit dalam hidup. Kita berdoa, kita memohon, tetapi jawaban Tuhan seakan-akan belum datang. Lalu, apakah kita menyerah begitu saja? Apakah kita berpikir bahwa Tuhan tidak peduli? Atau justru kita tetap bertekun seperti ibu dalam Injil hari ini?

Iman sejati bukan hanya soal percaya saat keadaan baik, tetapi tetap berharap meskipun keadaan terasa sulit. Tuhan ingin melihat ketekunan kita, Tuhan ingin melihat apakah kita benar-benar percaya atau hanya berharap saat keadaan menguntungkan. Perempuan Siro-Fenisia ini menunjukkan kepada kita bahwa iman yang gigih dan rendah hati akan membawa belas kasih Tuhan turun atas hidup kita.

3. Belajar dari Perempuan Siro-Fenisia: Jangan Mudah Menyerah
Perempuan ini bisa saja merasa minder karena ia bukan bagian dari bangsa terpilih. Namun, ia tidak membiarkan rasa rendah diri atau situasi sulit membuatnya menyerah. Ia tetap maju, tetap meminta, tetap percaya. Begitu pula dalam kehidupan kita. Mungkin kita merasa tidak cukup baik, merasa tidak layak di hadapan Tuhan. Namun, Tuhan melihat hati kita, bukan hanya latar belakang kita.

Kita semua memiliki doa-doa yang belum terjawab, perjuangan yang terasa berat, dan harapan yang belum menjadi kenyataan. Namun, mari kita meneladani ibu dalam Injil ini: tetap percaya, tetap berharap, dan tetap bersandar pada Tuhan. Tuhan tidak pernah menutup mata terhadap iman kita.

Saudara-saudari, dua bacaan hari ini mengajarkan kita dua hal penting: pertama, bahwa kita diciptakan untuk hidup dalam kasih dan relasi, bukan dalam kesendirian. Dan kedua, bahwa iman yang gigih dan rendah hati akan menggerakkan belas kasih Tuhan. Mari kita jalani hidup dengan lebih terbuka kepada sesama, lebih percaya kepada Tuhan, dan lebih berani menghadapi tantangan dengan penuh iman.

Semoga Tuhan selalu meneguhkan langkah kita. Amin.

Doa Penutup

Tuhan yang Maha Pengasih, ajarilah aku untuk tidak menyerah dalam menghadapi kesulitan. Ketika doa-doaku belum terjawab, beri aku ketekunan untuk tetap percaya pada rencana-Mu. Amin. 🙏

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Info Lokasi dan Jadwal Razia Operasi Keselamatan Lodaya 2025 di Bandung, Bogor, Cimahi Biar Nggak Kena Tilang

Buat kalian yang sering wara-wiri di jalanan Bandung, Bogor, dan Cimahi, siap-siap ya! Operasi Keselamatan Lodaya 2025 bakal digelar...

More Articles Like This

Favorite Post