Bacaan Injil Katolik Hari Ini Rabu 12 Februari 2025 Lengkap Renungan Harian, Hari Rabu Biasa V-Warna Liturgi Hijau

Injil Katolik 13 Juni 2024, Bacaan Liturgi Katolik Hari Kamis, Mazmur Tanggapan Katolik, Renungan Harian Katolik, Perayaan Wajib Santo Antonius dari Padua, Injil Matius 5:20-26, Renungan Katolik Harian, Bacaan Pertama 1Raj 18:41-46, Hari Kamis Biasa X, Warna Liturgi Putih, Refleksi Katolik Juni 2024, Mengatasi amarah dalam Injil, Hidup lebih baik menurut Yesus, Perbandingan kualitas hidup rohani, Doa penutup Katolik
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Rabu 12 Februari 2025.

Kalender Liturgi hari buat Rabu 12 Februari 2025 merupakan Hari Rabu Biasa V, Santo Gaudensius, Uskup dan Pengaku Iman, Santo Benediktus dari Anaine, Abbas, Santa Marina, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Hijau.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Rabu 12 Februari 2025:

Bacaan Pertama Kejadian 2:4b-9,15-17

“Tuhan Allah mengambil manusia dan menempatkannya di Taman Eden.”

Ketika Tuhan Allah menjadikan bumi dan langit, belum ada semak apa pun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apa pun di padang, sebab Tuhan Allah belum menurunkan hujan ke bumi dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah. Tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu.

Ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya. Demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. Selanjutnya Tuhan Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; di situlah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuknya itu.

Lalu Tuhan Allah menumbuhkan berbagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; Ia menumbuhkan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.

Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya di Taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.

Lalu Tuhan Allah memberi perintah ini kepada manusia, “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 104:1-2a,27-28,29bc-30

Ref. Pujilah Tuhan, hai jiwaku!

Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan, Allahku, Engkau sungguh besar! Engkau berpakaian keagungan dan semarak, berselimutkan terang ibarat mantol.

Semuanya menantikan Engkau, untuk mendapatkan makanan pada waktunya. Apabila Engkau memberikannya, mereka memungutnya; apabila Engkau membuka tangan-Mu, mereka kenyang oleh kebaikan.

Apabila Engkau mengambil roh mereka maitilah mereka dan kembali menjadi debu. Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka pun tercipta kembali dan Engkau membaharui muka bumi.

Bait Pengantar Injil Alleluya

Ref. Alleluya.

Sabda-Mu ya Tuhan, adalah kebenaran. Kuduskanlah kami dalam kebenaran. Alleluya.

Bacaan Injil Markus 7:14-23

“Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya.”

Pada suatu hari, Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka, “Dengarkanlah Aku, dan camkanlah ini! Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskan dia!

Tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya!” Barangsiapa bertelinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar! Sesudah itu Yesus masuk ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak.

Maka murid-murid bertanya kepada Yesus tentang arti perumpamaan itu. Yesus menjawab, “Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Camkanlah!

Segala sesuatu yang dari luar masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskan dia, karena tidak masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban!” dengan demikian Yesus menyatakan semua makanan halal.

Yesus berkata lagi, “Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya! Sebab dari dalam hati orang timbul segala pikiran jahat, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Rabu 12 Februari 2025

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,

Hari ini, kita mendengar Sabda Tuhan dari Kitab Kejadian dan Injil Markus yang mengajak kita untuk merenungkan sesuatu yang sangat dekat dengan hidup kita sehari-hari, yaitu hati kita sendiri.

Dalam Bacaan Pertama dari Kitab Kejadian, kita melihat bagaimana Allah menciptakan manusia dengan penuh kasih. Ia menempatkan manusia di Taman Eden, memberikan segala sesuatu yang diperlukan, tetapi juga memberi satu perintah: jangan makan dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Ini menunjukkan bahwa sejak awal, Tuhan menghendaki manusia hidup dalam kebebasan, tetapi juga dalam ketaatan. Manusia diberi tanggung jawab untuk menjaga dan mengusahakan taman, namun juga harus memahami batasannya. Namun, kita tahu bagaimana manusia pertama gagal dalam ketaatan itu, dan itulah awal dari dosa masuk ke dalam dunia.

Lalu, dalam Injil Markus, Yesus menegaskan bahwa yang membuat manusia menjadi najis bukanlah apa yang masuk ke dalam dirinya, melainkan apa yang keluar dari hatinya. Perkataan Yesus ini sangat relevan bagi kita hari ini. Dunia sering kali sibuk mengatur aturan-aturan lahiriah—apa yang boleh dan tidak boleh dimakan, bagaimana seseorang harus terlihat, bagaimana aturan-aturan agama dijalankan—tetapi Yesus mengajak kita melihat lebih dalam: bagaimana kondisi hati kita?

Yesus mengatakan, dari dalam hati timbul pikiran jahat, keserakahan, iri hati, kesombongan, dan berbagai dosa lainnya. Ini berarti, kita perlu terus-menerus memeriksa isi hati kita sendiri. Apakah kita hidup dengan kasih? Atau justru hati kita penuh dengan kemarahan dan kebencian? Apakah kita mudah menghakimi orang lain tetapi lupa melihat kelemahan diri sendiri? Apakah kita sering membicarakan keburukan orang lain tanpa menyadari bahwa kata-kata kita bisa menyakiti dan menajiskan diri kita sendiri?

Saudara-saudari, kita sering terjebak dalam menghakimi orang lain berdasarkan penampilan atau aturan-aturan lahiriah, tetapi Yesus mengajak kita untuk lebih fokus pada kebersihan hati. Seperti dalam kisah penciptaan, Tuhan memberikan kebebasan kepada manusia untuk memilih, tetapi kebebasan itu harus disertai tanggung jawab. Kebebasan berbicara, misalnya, bukan berarti bebas mengatakan apa saja yang menyakitkan orang lain. Kebebasan bertindak bukan berarti kita boleh melakukan sesuatu yang merugikan sesama.

Maka, marilah kita bertanya kepada diri kita masing-masing: apa yang keluar dari hati kita selama ini? Apakah kita sudah memancarkan kasih, pengampunan, dan kebaikan? Ataukah masih ada iri hati, dendam, dan kesombongan yang kita pelihara? Mari kita mohon rahmat Tuhan agar hati kita dibersihkan dan diperbarui, sehingga yang keluar dari diri kita adalah hal-hal yang memuliakan Tuhan dan membawa damai bagi sesama.

Semoga Tuhan senantiasa menuntun kita dalam perjalanan hidup ini, agar kita semakin bertumbuh dalam kasih dan kebaikan. Amin.

Doa Penutup

Tuhan yang Maha Kasih, sucikanlah hatiku dari iri, kesombongan, dan kebencian. Ajarku berbicara dengan kasih, berpikir dengan jernih, dan bertindak dengan tulus. Bimbing aku agar apa yang keluar dari diriku membawa damai dan kebaikan bagi sesama. Amin.

------

Info GENDIS.id Viral ada di Channel WHATSAPP kami atau di Google News