Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Senin 10 Februari 2025.
Kalender Liturgi hari buat Senin 10 Februari 2025 merupakan Hari Senin Biasa V, Peringatan Wajib Santa Skolastika, Perawan, Santo Zenon, Pertapa, dengan Warna Liturgi Putih.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Senin 10 Februari 2025
Bacaan Pertama Kejadian 1:1-19
“Allah bersabda dan terjadilah demikian.”
Pada awal mula Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan masih kosong. Gelap gulita meliputi samudera raya. Dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
Allah bersabda, “Jadilah terang!” Maka jadilah terang. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nya dari gelap. Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Maka jadilah petang dan pagi: hari pertama.
Allah bersabda, “Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air.” Maka Allah menjadikan cakrawala, dan Ia memisahkan air di bawah cakrawala dari air di atasnya. Dan jadilah demikian. Allah menamai cakrawala itu langit. Maka jadilah petang dan pagi: hari kedua.
Allah bersabda, “Hendaklah segala air di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering.” Dan jadilah demikian. Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu laut.
Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Allah bersabda, “Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi.” Dan jadilah demikian.
Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Maka jadilah petang dan pagi: hari ketiga.
Allah bersabda, “Jadilah benda-benda penerang di cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap, menunjukkan hari dan tahun; dan sebagai penerang pada cakrawala, biarlah benda-benda itu menerangi bumi.”
Dan jadilah demikian. Maka Allah menjadikan dua benda penerang yang besar, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang kecil untuk menguasai malam; dan Allah menjadikan juga bintang-bintang.
Semuanya itu ditaruh Allah di cakrawala untuk menerangi bumi, dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Maka jadilah petang dan pagi: hari keempat.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm. 104:1-2a.5-6.10.12.24.35c
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
atau Semoga Tuhan bersukacita atas karya-Nya.
Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan, Allahku, Engkau sungguh besar! Engkau berpakaian keagungan dan semarak berselimutkan terang ibarat mantol.
Engkau telah mendasarkan bumi di atas tumpuannya, sehingga takkan goyah untuk selama-lamanya. Dengan samudera raya bumi ini Kauselubungi, air telah naik melampaui gunung-gunung.
Di lembah-lembah Engkau membualkan mata air yang mengalir di antara gunung-gunung, burung-burung di udara bersarang di dekatnya, bersiul-siul dari antara dedaunan.
Betapa banyak karya-Mu, ya Tuhan, semuanya Kaubuat dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu. Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
Bait Pengantar Injil PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Yesus mewartakan Kerajaan Allah, dan menyembuhkan semua orang sakit. Alleluya.
Bacaan Injil Markus 6:53-56
“Semua orang yang menjamah Yesus, menjadi sembuh.”
Pada suatu hari Yesus dan murud-murid-Nya mendarat di Genesaret dan berlabuh di situ. Ketika mereka keluar dari perahu, orang segera mengenal Yesus. Maka berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada.
Ke mana pun Yesus pergi, – ke desa-desa, ke kota-kota atau ke kampung-kampung, – orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamahnya menjadi sembuh.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Senin 10 Februari 2025
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,
Hari ini, kita merenungkan dua bacaan yang begitu kaya makna dan dekat dengan kehidupan kita. Bacaan pertama dari Kitab Kejadian mengingatkan kita tentang kuasa sabda Tuhan dalam mencipta. “Allah bersabda dan terjadilah demikian.” Segala sesuatu yang ada di dunia ini berasal dari sabda Tuhan, dari kehendak-Nya yang penuh kasih. Ia menciptakan terang, langit, daratan, tumbuhan, matahari, bulan, dan bintang—semuanya baik adanya. Kita diingatkan bahwa Tuhan adalah sumber kehidupan dan segala yang diciptakan-Nya membawa kebaikan.
Sementara itu, dalam Injil Markus, kita melihat kuasa Yesus yang menyembuhkan. “Semua orang yang menjamah Yesus, menjadi sembuh.” Orang-orang berlari kepada-Nya, membawa sanak saudara mereka yang sakit dengan harapan dan iman yang besar. Mereka percaya bahwa hanya dengan menjamah jumbai jubah-Nya, mereka bisa mendapatkan kesembuhan.
Saudara-saudari terkasih, apakah kita memiliki iman seperti orang-orang di Genesaret? Apakah kita sungguh percaya bahwa Tuhan bisa menyembuhkan kita—bukan hanya sakit fisik, tetapi juga luka-luka batin kita? Banyak dari kita hari ini tidak hanya menderita karena sakit tubuh, tetapi juga karena kekhawatiran, beban hidup, luka hati, dan berbagai pergumulan. Kadang kita merasa tidak sanggup menghadapi hidup ini. Namun, firman Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa ada harapan. Yesus hadir untuk menyembuhkan, menguatkan, dan memberikan kelegaan bagi kita yang datang kepada-Nya dengan iman.
Penyembuhan dari Tuhan tidak selalu dalam bentuk yang langsung terlihat. Kadang kita ingin mujizat yang instan—seketika sembuh, seketika masalah selesai. Tetapi Tuhan bekerja dalam cara-Nya sendiri, dalam waktu-Nya sendiri. Ia mengundang kita untuk tetap percaya, untuk datang kepada-Nya, dan untuk terus hidup dalam kasih-Nya.
Bagaimana kita bisa “menjamah” Yesus dalam kehidupan sehari-hari? Salah satu cara yang paling nyata adalah dengan mendekat kepada-Nya dalam doa, dalam Ekaristi, dalam Sabda-Nya, dan dalam perbuatan kasih kepada sesama. Ketika kita berbicara dengan-Nya dalam doa, kita sedang menjamah jubah-Nya. Ketika kita menerima Tubuh dan Darah-Nya dalam Ekaristi, kita sedang menyambut-Nya dalam diri kita. Ketika kita menolong sesama yang membutuhkan, kita sedang menghadirkan kasih-Nya di dunia ini.
Saudara-saudari, marilah kita belajar dari bacaan hari ini untuk semakin mempercayakan hidup kita kepada Tuhan. Kita diingatkan bahwa Tuhan menciptakan dunia ini dengan kasih-Nya, dan Yesus datang ke dunia untuk menyembuhkan dan menyelamatkan kita. Datanglah kepada-Nya dengan iman, peganglah janji-Nya, dan biarkan Dia menyentuh serta menyembuhkan hidup kita. Amin.
Doa Penutup
Tuhan yang penuh kasih, aku datang kepada-Mu dengan iman. Sembuhkanlah luka hatiku, kuatkanlah langkahku, dan tuntunlah aku dalam kasih-Mu. Ajarku percaya pada rencana-Mu, berserah dalam doa, dan menghadirkan kasih bagi sesama. Dalam nama Yesus, aku berdoa. Amin.