Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Sabtu 25 Januari 2025.
Kalender Liturgi hari buat Sabtu 25 Januari 2025 merupakan Hari Sabtu Biasa II, Pesta Pertobatan Santo Paulus, Rasul, dengan Warna Liturgi Putih.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Sabtu 25 Januari 2025:
Bacaan Pertama Kisah Para Rasul 22:3-16
“Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan berserulah kepada nama Tuhan, maka dosa-dosamu dihapuskan.”
Pada waktu itu Paulus membela diri di hadapan orang-orang Yahudi, “Aku adalah orang Yahudi, lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan di kota ini.
Aku dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum nenek moyang kita, sehingga aku menjadi seorang yang giat bekerja bagi Allah sama seperti kamu semua pada waktu ini.
Aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara. Tentang hal itu baik Imam Agung maupun Majelis Tua-tua dapat memberi kesaksian.
Dari mereka aku telah membawa surat-surat untuk saudara-saudara di Damsyik, dan aku telah pergi ke sana untuk menangkap penganut-penganut Jalan Tuhan, yang ada di situ, dan membawa mereka ke Yerusalem untuk dihukum.
Tetapi dalam perjalananku ke sana, ketika aku sudah dekat Damsyik, yaitu waktu tengah hari, tiba-tiba memancarlah dari langit cahaya yang menyilaukan mengelilingi aku. Maka rebahlah aku ke tanah, dan aku mendengar suatu suara yang berkata kepadaku: Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?
Jawabku: Siapakah Engkau, Tuhan? Kata-Nya: Akulah Yesus, orang Nazaret, yang kauaniaya itu. Mereka yang menyertai aku, memang melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidaklah mereka dengar.
Maka kataku: Tuhan, apakah yang harus kuperbuat? Kata Tuhan kepadaku: Bangkitlah dan pergilah ke Damsyik. Di sana akan diberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu.
Sebab aku tidak dapat melihat oleh karena cahaya yang menyilaukan mata itu, maka kawan-kawan seperjalananku memegang tanganku dan menuntun aku ke Damsyik.
Di situ ada seorang bernama Ananias, seorang saleh yang hidup menurut hukum Taurat dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang ada di situ.
Ia datang berdiri di dekatku dan berkata: Saulus, saudaraku, bukalah matamu dan melihatlah! Dan seketika itu juga aku melihat kembali dan menatap dia.
Lalu katanya: Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar, dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya.
Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang tentang apa yang kaulihat dan kaudengar. Sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu?
Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan berserulah kepada nama Tuhan, maka dosa-dosamu dihapuskan.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm. 117:1,2
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil!
Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil Yohanes 15:16
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.
Bacaan Injil Markus 16:15-18
“Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil.”
Sekali peristiwa Yesus yang bangkit dari antara orang mati menampakkan diri kepada kesebelas murid, dan berkata kepada mereka, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Sabtu 25 Januari 2025
Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus,
Hari ini, kita mendengarkan panggilan besar yang diberikan Yesus kepada para rasul-Nya setelah kebangkitan-Nya: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.” Panggilan ini bukan hanya untuk para rasul pada masa itu, tetapi juga untuk kita semua. Yesus memanggil kita untuk menjadi saksi-Nya, untuk mengabarkan kabar baik kepada dunia yang penuh dengan keputusasaan, kekosongan, dan kegelapan.
Ketika Yesus mengatakan “Pergilah ke seluruh dunia,” ini bukan sekadar perintah, tetapi sebuah ajakan yang mengandung kasih dan pengharapan. Ia tahu betapa dunia membutuhkan terang-Nya. Namun, dunia ini juga penuh tantangan. Ada ketakutan, keraguan, dan perlawanan terhadap pesan yang dibawa oleh orang-orang yang percaya. Tetapi Yesus berjanji bahwa mereka yang percaya kepada-Nya akan diberkati dengan kuasa untuk melakukan tanda-tanda yang luar biasa: mengusir setan, berbicara dalam bahasa baru, menyembuhkan orang sakit, bahkan terlindung dari bahaya maut. Semua itu bukan karena kekuatan kita sendiri, tetapi karena kuasa Roh Kudus yang bekerja dalam kita.
Saudara-saudari, ketika kita menerima panggilan untuk memberitakan Injil, kita diingatkan bahwa kita bukanlah pelaku utama dalam karya keselamatan. Kita hanyalah alat di tangan Tuhan. Pemberitaan Injil tidak selalu berarti kita harus berbicara di depan banyak orang atau menjadi seorang misionaris. Pemberitaan Injil juga bisa dilakukan lewat tindakan sehari-hari, lewat kasih yang kita tunjukkan, lewat cara kita mengampuni, dan lewat kebaikan yang kita sebarkan. Ketika kita hidup dalam kasih, kita sudah memberitakan Injil dengan cara yang sangat nyata.
Bacaan Pertama hari ini juga mengajak kita untuk merenungkan perjalanan hidup seorang rasul yang luar biasa, yaitu Rasul Paulus. Paulus, yang pada awalnya dikenal sebagai Saulus, adalah seorang yang sangat keras dalam membela hukum Taurat dan menganiaya pengikut-pengikut Yesus. Ia bahkan berusaha menangkap dan membawa mereka untuk dihukum mati. Tetapi segala sesuatu berubah ketika Saulus mengalami perjumpaan yang mengubah hidupnya di jalan menuju Damsyik. Sebuah cahaya yang menyilaukan muncul dan suara Tuhan terdengar, “Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku?”
Pernahkah kita merasa seperti Saulus? Mungkin kita tidak menganiaya orang lain secara fisik, tetapi bisa jadi kita menganiaya orang lain dengan kata-kata kita, dengan sikap kita yang keras hati, atau dengan cara kita menilai orang tanpa kasih. Allah tahu hati kita, dan seperti Saulus, kita juga dipanggil untuk mengalami perubahan yang sejati. Pertobatan adalah bagian dari perjalanan hidup kita sebagai pengikut Kristus. Tuhan tidak pernah menutup pintu-Nya bagi kita, bahkan saat kita jauh dari-Nya.
Saulus, yang sebelumnya penuh kebencian, dipilih oleh Tuhan untuk menjadi saksi-Nya kepada bangsa-bangsa. Allah yang penuh kasih tidak hanya mengampuni dosa Saulus, tetapi memberi tugas besar untuk memberitakan Injil kepada seluruh dunia. Inilah yang Tuhan ingin lakukan dalam hidup kita: mengubah kita dari orang yang penuh kebencian menjadi pembawa damai, dari orang yang egois menjadi orang yang rela mengasihi sesama. Tidak ada yang terlalu terlambat untuk bertobat dan memulai kembali, karena Tuhan selalu memberikan kesempatan baru.
Di dalam kisah ini, kita juga melihat peran seorang hamba Tuhan bernama Ananias yang dengan setia mengikuti panggilan Tuhan untuk menyampaikan pesan pengampunan kepada Saulus. Ananias tidak ragu untuk melangkah meskipun dia tahu siapa Saulus dan apa yang telah dilakukannya. Ini mengingatkan kita bahwa setiap kita dipanggil untuk menjadi saluran berkat bagi orang lain, meskipun mungkin kita merasa takut atau ragu. Tuhan selalu memberi kita kekuatan dan keberanian untuk melangkah dalam iman.
Saudara-saudari yang terkasih, mari kita buka hati kita untuk menerima panggilan Tuhan dalam hidup kita. Jangan takut untuk bertobat dan mengalami perubahan seperti Saulus. Tuhan memanggil kita untuk menjadi saksi kasih-Nya, untuk memberitakan Injil dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita dipanggil untuk menunjukkan wajah Tuhan yang penuh kasih kepada dunia, agar dunia bisa melihat Kristus dalam diri kita.
Semoga dengan kekuatan Roh Kudus, kita semakin berani dan penuh kasih dalam menjalani misi besar ini. Jangan ragu untuk bangkit, karena Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah. Amin.
Doa Penutup
Tuhan Yesus, bantulah aku untuk hidup dalam kasih, mengampuni, dan membawa damai. Berikanlah keberanian untuk menjalani misi-Mu di dunia ini, agar setiap tindakan dan kata-kataku mencerminkan kasih-Mu. Amin.