Saturday, January 18, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Senin 20 Januari 2025 Lengkap Renungan Harian, Hari Senin Biasa II, Hari ke-3 Pekan Doa Sedunia

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Senin 20 Januari 2025.

Kalender Liturgi hari buat Senin 20 Januari 2025 merupakan Hari Senin Biasa II, Hari ke-3 Pekan Doa Sedunia, Perayaan fakultatif Santo Fabianus, Paus, Sebastianus, Martir, Santo Euitimos Agung, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Hijau.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Senin 20 Januari 2025:

Bacaan Pertama Ibrani 5:1-10

“Yesus belajar menjadi taat, sekalipun ia Anak Allah.”

Saudara-saudara, setiap imam agung, yang dipilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa. Seorang imam agung harus dapat memahami orang-orang yang jahil dan orang-orang yang sesat, karena ia sendiri penuh dengan kelemahan.

Karena itu ia harus mempersembahkan korban pelunas dosa, bukan saja bagi umat, tetapi juga bagi dirinya sendiri. Tidak ada seorang pun yang mengambil kehormatan itu bagi dirinya sendiri! Sebab setiap imam agung dipanggil untuk itu oleh Allah, seperti yang telah terjadi dengan Harun.

Demikian pula Kristus! Ia tidak mengangkat diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Agung, tetapi diangkat oleh Dia yang bersabda kepada-Nya, “Anak-Kulah Engkau. Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan.”

Atau di bagian lain dalam Kitab Suci Ia bersabda, “Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut tata imamat Melkisedek.” Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Kristus telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut; dan karena kesalehan-Nya, Ia telah didengarkan.

Akan tetapi sekalipun Anak, Kristus telah belajar menjadi taat; ini ternyata dari apa yang telah diderita-Nya! Dan sesudah mencapai kesempurnaan, Ia menjadi pokok keselamatan abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya, dan Ia dipanggil menjadi Imam Agung oleh Allah, menurut tata imamat Melkisedek.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 110:1,2,3,4

Ref. Engkaulah imam untuk selama-lamanya menurut Melkisedek.

Beginilah firman Tuhan kepada tuanku, “Duduklah di sebelah kanan-Ku,sampai musuh-musuhmu Kubuat menjadi tumpuan kakimu!”

Tongkat kuasamu akan diulurkan Tuhan dari Sion; berkuasalah Engkau di antara musuhmu!

Engkau meraja di atas gunung yang suci sejak hari kelahiranmu, sejak fajar masa mudamu.

Tuhan telah bersumpah dan tidak akan menyesal: “Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek”.

Bait Pengantar Injil Alleluya

Ref. Alleluya

Sabda Allah itu hidup dan kuat. Sabda itu menguji segala pikiran dan maksud hati.

Bacaan Injil Markus 2:18-22

“Pengantin itu sedang bersama mereka.”

Waktu itu, murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa. Pada suatu hari datanglah orang-orang kepada Yesus dan berkata, “Murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, mengapa murid-murid-Mu tidak?”

Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat pengantin pria berpuasa selagi pengantin itu bersama mereka? Selama pengantin itu ada bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa.

Tetapi waktunya akan datang pengantin itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang sudah tua, karena jika demikian, kain penambal itu akan mencabiknya; yang baru mencabik yang tua, sehingga makin besarlah koyaknya.

Demikian juga tak seorang pun mengisikan anggur baru ke dalam kantong kulit yang sudah tua, karena jika demikian anggur tersebut akan mengoyakkan kantong itu, sehingga baik anggur maupun kantongnya akan terbuang. Jadi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Senin 20 Januari 2025

Renungan Hari Ini: Mengenal Yesus sebagai Pengantin yang Menghadirkan Pembaruan

Saudara-saudari yang terkasih, hari ini kita mendengarkan dua bacaan yang saling terkait dan mengajak kita untuk merenungkan panggilan kita sebagai umat Kristiani, yang hidup dalam persekutuan dengan Allah dan sesama. Dalam Bacaan Injil, kita diajak untuk memahami perbedaan antara “peraturan” dan “relasi”, sedangkan Bacaan Pertama mengungkapkan bagaimana Yesus sebagai Imam Agung yang penuh kasih, rela belajar taat dan membawa keselamatan bagi kita semua.

1. Yesus, Pengantin yang Membawa Sukacita

Di dalam Injil Markus, kita mendengar sebuah perumpamaan yang sederhana namun mendalam: “Dapatkah sahabat-sahabat pengantin pria berpuasa selagi pengantin itu bersama mereka?” Yesus menjelaskan bahwa selama Ia berada di tengah murid-murid-Nya, waktu itu adalah waktu sukacita, bukan waktu berduka. Yesus diibaratkan sebagai Pengantin, yang hadir di tengah umat-Nya dengan cinta dan kasih yang menyegarkan.

Apa artinya bagi kita? Pengantin membawa kebahagiaan, kedekatan, dan kehangatan. Dalam hidup kita sehari-hari, kita sering terjebak dalam rutinitas yang penuh beban dan kesulitan. Ada saat-saat kita merasa tertekan, kecewa, atau bahkan kelelahan dalam menjalani hidup ini. Tetapi Yesus mengingatkan kita, bahwa kehadiran-Nya dalam hidup kita bukanlah untuk membebani kita, melainkan untuk membawa sukacita. Jika kita berfokus pada relasi kita dengan-Nya, kita akan merasakan kehadiran-Nya yang menguatkan.

Namun, Yesus juga menyinggung waktu ketika “Pengantin itu diambil dari mereka”—sebuah pengingat bahwa kita tidak selalu akan merasakan kedekatan itu dengan cara yang sama. Ada saat-saat dalam hidup kita, ketika kita merasa jauh dari Allah, ketika kita menghadapi tantangan yang terasa berat. Inilah saat di mana kita diajak untuk tetap bertekun, berdoa, dan mempercayakan diri kepada-Nya. Karena meskipun kita merasa “ditinggalkan,” Allah tetap setia.

2. Membuka Diri bagi Pembaruan

Yesus tidak hanya berbicara tentang sukacita, tetapi juga tentang pembaruan. Perumpamaan mengenai kain baru dan kantong kulit baru mengajarkan kita bahwa kita tidak bisa menerima yang baru tanpa melepaskan yang lama. Ada hal-hal dalam hidup kita yang perlu diperbarui—pikiran, sikap, dan cara hidup kita. Ketika kita membuka hati untuk menerima Yesus, kita harus siap melepaskan kebiasaan lama yang tidak lagi membawa kita lebih dekat kepada-Nya.

Kita sering kali terjebak dalam kebiasaan atau pola pikir yang lama, seperti seorang petani yang terus memakai kantong kulit tua yang sudah robek. Tetapi Yesus mengajak kita untuk “menjadi kantong baru,” siap menampung anggur baru yang menyegarkan hidup kita. Apakah kita siap menerima perubahan itu dalam hidup kita?

3. Yesus, Imam Agung yang Penuh Kasih

Di Bacaan Pertama dari Surat kepada Ibrani, kita mendengarkan bagaimana Yesus, meskipun Anak Allah, rela belajar menjadi taat dan menderita untuk kita. Ia memahami kelemahan kita dan menjadi pengantara kita kepada Allah. Yesus tidak menganggap diri-Nya lebih tinggi dari kita, tetapi dengan rendah hati, Ia menanggung segala penderitaan demi keselamatan kita.

Yesus, sebagai Imam Agung, mengajarkan kita arti kesabaran dan ketekunan dalam hidup. Sebagai umat-Nya, kita dipanggil untuk meneladani sikap-Nya: tidak mencari keuntungan pribadi, tetapi selalu berusaha menolong, memahami, dan mengasihi sesama dengan tulus. Ketika kita menghadapi ujian hidup, kita diingatkan untuk belajar dari penderitaan-Nya, agar kita semakin taat dan setia kepada-Nya, seperti yang Dia lakukan.

Panggilan untuk Hidup Baru dalam Kasih

Saudara-saudari yang terkasih, kehidupan kita sebagai pengikut Kristus adalah perjalanan menuju pembaruan dan kesetiaan. Hari ini, mari kita merenungkan apakah kita sudah membuka hati kita untuk menerima Yesus yang datang membawa sukacita dan pembaruan. Apakah kita siap menjadi kantong baru yang menampung kasih-Nya, dan siap menerima-Nya dalam setiap langkah hidup kita?

Dalam segala suka dan duka, Yesus adalah Pengantin yang selalu hadir di tengah kita, mengundang kita untuk merayakan hidup dalam persekutuan dengan-Nya. Semoga kita selalu setia, belajar dari-Nya, dan menjadikan kasih-Nya sebagai pedoman dalam hidup sehari-hari. Tuhan memberkati kita semua. Amin.

Doa Penutup

Tuhan Yesus, terima kasih atas kehadiran-Mu yang membawa sukacita dan pembaruan. Bantu kami untuk selalu membuka hati, melepaskan kebiasaan lama, dan menerima kasih-Mu yang baru. Ajari kami taat dan setia dalam setiap langkah hidup kami bersama-Mu. Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Katalog Promo JSM Superindo Terbaru 17-19 Januari 2025, Diskon Gila Hingga 45% Beli 2 Lebih Hemat Lagi

Yo, guys! Ada kabar keren buat kalian yang pengen belanja hemat di akhir pekan ini! Jadi, buat kalian yang...

More Articles Like This

Favorite Post