Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Jumat 17 Januari 2025.
Kalender Liturgi hari buat Jumat 17 Januari 2025 merupakan Hari Jumat Biasa I, Peringatan Wajib Santo Antonius Abbas, Beata Rosaline Villeneuve, Pengaku Iman, Santo Sulpisius, Uskup dan Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Putih.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Jumat 17 Januari 2025:
Bacaan Pertama Ibrani 4:1-5.11
“Baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam istirahat Allah.”
Saudara-saudara, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih berlaku.
Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya.
Sebab kita yang beriman, akan masuk ke tempat perhentian seperti yang Ia katakan: “Sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku,” sekalipun pekerjaan-Nya sudah selesai sejak dunia dijadikan.
Sebab tentang hari ketujuh pernah dikatakan di dalam suatu nas: “Dan Allah berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaan-Nya.” Dan dalam nas itu kita baca: “Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku.”
Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorangpun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 78:3.4bc.6c-7.8
Ref. Semoga karya Allah jangan dilupakan selama-lamanya.
Karya Allah telah kami dengar dan kami ketahui, dan diceritakan kepada kami oleh para leluhur. Kami meneruskannya kepada angkatan yang kemudian: puji-pujian kepada Tuhan dan kekuatan-Nya, serta perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya.
Supaya anak cucu mereka menceritakannya pula kepada anak turunan mereka; supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Allah dan tidak melupakan perbuatan-perbuatan Allah, tetapi memegang teguh perintah-perintah-Nya.
Jangan sampai seperti nenek moyangnya, mereka menjadi angkatan pendurhaka dan pemberontak, angkatan yang tidak lurus hati, dan jiwanya tidak setia kepada Allah.
Bait Pengantar Injil Alleluya
Ref. Alleluya.
Seorang nabi agung telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya. Alleluya.
Bacaan Injil Markus 2:1-12
“Di dunia ini Anak Manusia memiliki kuasa pengampunan dosa.”
Selang beberapa hari sesudah Yesus datang ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah. Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintu pun tidak.
Sementara Yesus memberitakan sabda kepada mereka, beberapa orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. Tetapi mereka tidak dapat membawanya ke hadapan Yesus karena orang banyak itu.
Maka mereka membuka atap yang di atas Yesus. Sesudah atap terbuka, mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. Melihat iman mereka, berkatalah Yesus kepada orang lumpuh itu, “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!” Tetapi di situ duduk juga beberapa ahli Taurat.
Mereka berpikir dalam hati, “Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah! Siapa yang dapat mengampuni dosa selain Allah sendiri?” Tetapi Yesus langsung tahu dalam hati-Nya bahwa mereka berpikir demikian; maka Ia berkata kepada mereka, “Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu?
Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh itu ‘Dosamu sudah diampuni’ atau mengatakan ‘Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah’? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa.”
lalu berkatalah Yesus kepada orang lumpuh itu – : “Kepadamu Kukatakan: Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu, dan pulanglah ke rumahmu!” Dan orang itu pun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya, dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu. Mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya, “Yang seperti ini belum pernah kita lihat!”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Jumat 17 Januari 2025
Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus,
Hari ini, kita mendengarkan dua bacaan yang mengajarkan kita tentang kuasa pengampunan Yesus dan bagaimana kita diundang untuk memasuki perhentian-Nya. Dalam Injil Markus, kita melihat bagaimana Yesus mengampuni dosa seorang lumpuh sebelum menyembuhkan tubuhnya. Sedangkan dalam Surat kepada Orang Ibrani, kita diajak untuk berusaha masuk ke dalam istirahat Allah, yang merupakan tempat kedamaian dan keselamatan sejati.
Kisah dalam Injil Markus menggambarkan momen yang sangat kuat dan penuh makna. Seorang pria lumpuh dibawa oleh empat orang temannya kepada Yesus. Mereka berusaha keras, bahkan membuka atap rumah untuk memastikan teman mereka bisa sampai di hadapan Yesus. Tindakan ini menunjukkan betapa besar iman mereka. Tetapi apa yang Yesus katakan? “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni.” Ini adalah perkataan yang mengejutkan, karena sebelum menyembuhkan tubuhnya, Yesus lebih dahulu menyembuhkan jiwanya.
Mengapa Yesus mengutamakan pengampunan dosa sebelum kesembuhan fisik? Karena Yesus tahu bahwa luka-luka batin, dosa, dan beban yang kita bawa dalam hidup ini lebih berat daripada penyakit fisik. Dosa dapat membuat kita terpisah dari Allah, dan itu adalah penderitaan yang lebih besar. Yesus datang untuk membawa keselamatan, bukan hanya dalam bentuk penyembuhan fisik, tetapi yang terutama adalah pengampunan dosa.
Para ahli Taurat yang hadir pada saat itu tidak dapat menerima pernyataan Yesus. Mereka berpikir dalam hati, “Siapa yang bisa mengampuni dosa selain Allah?” Mereka terjebak dalam pemikiran yang sempit dan tidak bisa melihat bahwa Yesus adalah Allah yang hadir di tengah mereka. Tetapi Yesus, yang mengetahui pikiran mereka, menunjukkan bahwa Dia memiliki kuasa untuk mengampuni dosa. Bukan hanya kata-kata-Nya, tetapi juga tindakan-Nya yang membawa perubahan nyata pada kehidupan orang itu.
Saudara-saudari, kita sering kali berfokus pada masalah fisik atau material dalam hidup kita, tetapi Yesus mengajarkan kita bahwa yang lebih penting adalah penyembuhan jiwa kita. Apakah kita membawa segala dosa dan beban kita kepada Yesus? Apakah kita percaya bahwa Dia memiliki kuasa untuk mengampuni dan memulihkan kita, seperti Dia mengampuni orang lumpuh itu?
Bacaan pertama dari Surat kepada Orang Ibrani menegaskan hal ini dengan mengingatkan kita untuk berusaha memasuki perhentian Allah. Apa itu perhentian Allah? Itu adalah kedamaian yang datang dari Allah, tempat di mana kita bisa beristirahat dari kegelisahan dan kekhawatiran hidup. Perhentian ini bukan hanya soal fisik, tetapi sebuah kedamaian batin yang hanya bisa kita temukan dalam hubungan kita dengan Allah.
Namun, untuk masuk ke dalam perhentian ini, kita harus berusaha menjaga hati kita tetap percaya dan taat kepada Tuhan. Iman adalah kunci untuk memasuki kedamaian-Nya. Ketidaktaatan, keraguan, dan kerasnya hati bisa menjauhkan kita dari perhentian yang telah Tuhan siapkan.
Saudara-saudari, hidup ini penuh dengan tantangan, beban, dan kekhawatiran. Tetapi Yesus mengajak kita untuk datang kepada-Nya dengan iman yang tulus, membawa segala kelemahan dan dosa kita, dan menerima pengampunan-Nya. Dengan demikian, kita tidak hanya dibebaskan dari beban dosa, tetapi juga diberi kedamaian yang sejati.
Marilah kita berusaha untuk memasuki perhentian Allah, dengan hati yang percaya dan taat. Marilah kita membawa segala kelemahan kita kepada Yesus, yang dengan kasih-Nya yang besar siap menyembuhkan dan memberikan kedamaian bagi jiwa kita.
Amin.
Doa Penutup
Tuhan Yesus, aku datang kepada-Mu dengan hati yang penuh rasa syukur. Ampunilah dosa-dosaku dan bebaskan aku dari segala beban hidup. Berikanlah kedamaian dalam jiwaku dan kuatkanlah imanku untuk selalu percaya kepada kasih-Mu. Bimbing aku untuk selalu mencari perhentian dalam Engkau. Amin.