Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Selasa 14 Januari 2025.
Kalender Liturgi hari buat Selasa 14 Januari 2025 merupakan Hari Selasa Biasa Pekan I, Santo Feliks dari Nola, Martir, Santa Makrina Tua, Pengaku Iman, Santo Sava, Uskup dan Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Hijau.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Selasa 14 Januari 2025:
Bacaan Pertama Ibrani 2:5-12
“Yang disempurnakan dengan penderitaan.”
Saudara-saudara, dunia yang akan datang, yang sedang kita bicarakan, ditaklukkan oleh Allah bukan kepada malaikat-malaikat. Sebab ada orang yang pernah memberi kesaksian dalam Kitab Suci, “Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Atau apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
Namun untuk waktu yang singkat Engkau telah membuatnya hampir setara dengan Allah, dan memahkotai dia dengan kemuliaan dan semarak; segala-galanya telah Kautundukkan di bawah kakinya.”
Sebab dalam menaklukkan segala sesuatu kepada Yesus, tidak ada sesuatu pun yang dikecualikan-Nya, artinya yang tidak ditaklukkan kepada Yesus. Tetapi sekarang ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan kepada-Nya.
Yang kita lihat ialah bahwa untuk waktu yang singkat Yesus telah direndahkan sedikit di bawah malaikat-malaikat, tetapi oleh derita kematian-Nya Ia telah dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat.
Dan berkat kasih karunia Allah Yesus mengalami maut bagi semua orang. Memang Allah menjadikan segala sesuatu bagi diri-Nya dan mengantar banyak orang kepada kemuliaan.
Maka sudah sepatutnya Ia pun menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan. Sebab Dia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan semua berasal dari Yang Satu.
Itulah sebabnya Yesus tidak malu menyebut mereka saudara, ketika Ia berkata, “Aku akan memberitakan nama-Mu kepada saudara-saudara-Ku, dan memuji Engkau di tengah-tengah umat.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm. 8:2a,5,6-7,8-9
Ref. Engkau membuat Anak-Mu berkuasa atas segala buatan tangan-Mu.
Ya Tuhan, Allah kami, betapa mulia nama-Mu di seluruh bumi! Apakah manusia sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
Kauciptakan dia hampir setara dengan Allah, Kaumahkotai dengan kemuliaan dan semarak. Kauberi dia kuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kautundukkan di bawah kakinya.
Domba, sapi, dan ternak semuanya, hewan di padang dan margasatwa; burung di udara dan ikan di laut, dan semua yang melintasi arus lautan.
Bait Pengantar Injil Alleluya
Ref. Alleluya, alleluya.
Sambutlah sabda Tuhan, bukan sebagai perkataan manusia, melainkan sebagaimana sebenarnya, sebagai Sabda Allah.
Bacaan Injil Markus 1:21b-28
“Yesus mengajar sebagai orang yang berkuasa.”
Pada suatu malam Sabat Yesus masuk ke dalam rumah ibadat di Kota Kapernaum dan mengajar di sana. Orang-orang takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat.
Dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak, “Apa urusanmu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: yakni Yang Kudus dari Allah.”
Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: “Diam, keluarlah dari padanya!” Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari padanya.
Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya, “Apa ini? Suatu ajaran baru? Guru ini berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun Ia perintah, dan mereka taat kepada-Nya. Lalu tersebarlah dengan cepat kabar tentang Yesus ke segala penjuru di seluruh daerah Galilea.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Selasa 14 Januari 2025
Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus,
Pada hari ini, kita diajak untuk merenungkan dua bacaan yang penuh makna dan memberikan kita pemahaman yang dalam tentang siapa Yesus bagi kita, serta bagaimana kita harus menghadapinya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam Bacaan Injil, kita mendengar kisah tentang Yesus yang mengajar di rumah ibadat di Kapernaum. Ada sesuatu yang istimewa dalam cara Yesus mengajar, yakni dengan kuasa yang luar biasa. Orang-orang terheran-heran dan takjub, karena pengajaran-Nya bukanlah pengajaran yang biasa. Ia berbicara dengan kewibawaan, bukan seperti para ahli Taurat. Bahkan roh-roh jahat pun tak bisa melawan kuasa-Nya. Begitu Yesus memerintahkan mereka untuk diam dan keluar, mereka pun segera taat.
Yesus mengajar dengan kuasa karena Dia bukan hanya seorang guru biasa. Dia adalah Sang Mesias, Yang Kudus dari Allah, yang datang untuk menyelamatkan umat-Nya. Pengajaran-Nya bukan sekadar kata-kata, melainkan kuasa yang membawa perubahan, yang mengusir segala sesuatu yang jahat dan mengembalikan kedamaian.
Saudara-saudari yang terkasih, begitulah seharusnya kita merespons Yesus dalam kehidupan kita. Apakah kita benar-benar menyadari kuasa-Nya yang hadir dalam hidup kita? Mungkin kita sering kali merasa rapuh, tertekan, dan terbelenggu oleh masalah hidup. Tetapi Yesus datang untuk memberi kita kuasa, bukan hanya melalui kata-kata-Nya, tetapi melalui kasih dan pengorbanan-Nya. Seperti yang kita baca dalam Bacaan Pertama, Yesus menyempurnakan karya keselamatan-Nya melalui penderitaan, yang pada akhirnya memahkotai-Nya dengan kemuliaan. Ia yang adalah Anak Allah, rela mengalami penderitaan demi kita semua. Ini adalah tindakan cinta yang luar biasa, yang menunjukkan betapa dalamnya kasih-Nya kepada setiap kita.
Apa yang dapat kita pelajari dari kedua bacaan ini? Pertama, Yesus mengajar kita untuk hidup dengan kuasa-Nya, yaitu kuasa kasih dan pengampunan. Sebagai umat yang telah dibaptis, kita juga dipanggil untuk menghidupi kuasa-Nya dalam kehidupan kita sehari-hari. Apakah kita sudah menjadi saksi kuasa-Nya di tengah dunia ini? Apakah kita hidup dengan kasih yang memberi harapan, dengan pengampunan yang membebaskan, dan dengan iman yang penuh percaya kepada kuasa-Nya?
Kedua, kita diajak untuk tidak takut akan penderitaan. Dalam Bacaan Ibrani, kita mendengar bahwa Yesus, meskipun sebagai Anak Allah, tidak malu untuk menyebut kita sebagai saudara-Nya. Ia yang sudah mengalami penderitaan, mengajak kita untuk bersatu dengan-Nya dalam penderitaan kita, karena melalui penderitaan itulah kita disucikan dan disiapkan untuk kemuliaan yang kekal.
Saudara-saudari, dalam hidup kita sering kali ada tantangan, penderitaan, dan beban yang berat. Tetapi janganlah kita takut, karena Yesus sudah lebih dahulu berjalan melalui jalan penderitaan itu. Dan melalui penderitaan-Nya, kita mendapat keselamatan dan kehidupan yang kekal. Marilah kita belajar untuk menyerahkan semua penderitaan kita kepada-Nya, karena Dia yang menguduskan kita, dan Dia yang juga menyertai kita dalam setiap langkah kehidupan kita.
Mari kita berdoa, agar kita semakin mampu menghidupi kuasa pengajaran Yesus, yang membawa kedamaian dan keselamatan bagi kita. Semoga kita selalu berani mengikut Dia, tidak hanya dalam sukacita, tetapi juga dalam penderitaan, dengan penuh iman dan pengharapan. Amin.
Doa Penutup
Tuhan Yesus, terima kasih atas kuasa-Mu yang menyelamatkan dan memberi kedamaian. Bimbinglah aku untuk hidup dalam kasih dan pengampunan-Mu. Kuatkan imanku, agar aku berani menghadap penderitaan dengan harapan dan menyerahkan segala beban kepada-Mu. Amin.