Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Senin 13 Januari 2025.
Kalender Liturgi hari buat Senin 13 Januari 2025 merupakan Hari Senin Biasa Perayaan fakultatif Santo Hilarius, Uskup dan Pujangga Gereja, dengan Warna Liturgi Hijau.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Senin 13 Januari 2025:
Bacaan Pertama Ibr 1:1-6
Allah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya.
Saudara-saudara, pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi. Tetapi pada zaman akhir ini Allah telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya.
Anak-Nya itulah yang ditetapkan-Nya sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dialah Allah telah menjadikan alam semesta. Dialah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah. Dialah yang menopang segala yang ada dengan sabda-Nya yang penuh kekuasaan.
Dan setelah selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi. Ia jauh lebih tinggi daripada malaikat-malaikat, sebagaimana nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah daripada nama mereka. Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu Allah pernah berkata,
“Anak-Ku Engkau! Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan.” ataupun: “Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia menjadi Anak-Ku.” Lagi pula, ketika mengantar pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata, “Semua malaikat Allah harus menyembah Dia.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 97:1.2b.6.7c.9
Ref: Hendaklah semua malaikat sujud menyembah Allah.
Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
Langit memberitakan keadilan-Nya, dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya. Segala dewata sujud menyembah Allah.
Sebab, ya Tuhan, Engkaulah Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi, Engkau sangat dimuliakan di atas segala dewata.
Bait Pengantar Injil Mrk 1:15
Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.
Bacaan Injil Mrk 1:14-20
Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.
Sesudah Yohanes Pembaptis ditangkap, datanglah Yesus ke Galilea, memberitakan Injil Allah. Yesus memberitakan, “Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!” Ketika Yesus sedang berjalan menyusur Danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon.
Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka, “Mari, ikutlah Aku, dan kalian akan Kujadikan penjala manusia.” Mereka segera meninggalkan jalanya, dan mengikuti Yesus.
Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, dalam perahu bersama orang-orang upahannya. Lalu mereka mengikuti Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Senin 13 Januari 2025
Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus,
Pada hari ini, kita mendengarkan dua bacaan yang luar biasa, yang mengajak kita untuk merenungkan panggilan Allah dalam hidup kita dan bagaimana kita merespons-Nya. Bacaan Injil dari Markus menggambarkan panggilan Yesus kepada para rasul pertama-Nya: Simon, Andreas, Yakobus, dan Yohanes. Mereka adalah orang-orang biasa, para nelayan yang sedang menjalani hidup mereka sehari-hari. Namun, ketika Yesus memanggil mereka, mereka tidak ragu untuk meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti-Nya.
Ini adalah panggilan yang begitu mendalam, yang mengingatkan kita bahwa Yesus tidak datang untuk memanggil orang-orang yang sempurna atau yang memiliki kehidupan yang sudah teratur. Yesus memanggil kita dalam keadaan kita yang sederhana, biasa, bahkan terkadang terluka oleh kehidupan. Dia memanggil kita untuk meninggalkan kebiasaan yang tidak membawa kita lebih dekat kepada Allah dan mengikuti-Nya dalam jalan yang baru, jalan yang penuh dengan kasih dan keselamatan.
Tentu saja, mengikuti Yesus tidaklah mudah. Dalam Injil, Yesus mengajak kita untuk bertobat dan percaya kepada Injil—yaitu memperbarui hidup kita, meninggalkan cara hidup lama yang penuh dosa dan kekhawatiran, dan membuka hati kita untuk menerima kabar baik yang datang dari Tuhan. Bertobat berarti kita mau berubah, kita mau hidup dengan cara yang berbeda, sesuai dengan kehendak Allah. Itu adalah keputusan besar yang membutuhkan komitmen dan keberanian, seperti yang dicontohkan oleh para rasul yang langsung meninggalkan pekerjaan mereka dan mengikuti Yesus.
Bacaan pertama dari Kitab Ibrani mengingatkan kita bahwa Allah telah berbicara kepada kita melalui Anak-Nya, yaitu Yesus Kristus. Yesus bukan hanya utusan Allah, tetapi Dia adalah Sabda yang hidup, yang mengungkapkan kasih Allah kepada umat manusia. Dalam diri-Nya, kita menemukan terang yang membawa kita keluar dari kegelapan dan dosa. Dengan Yesus, kita menemukan jalan yang benar, yang membawa kita kepada kebahagiaan abadi.
Bertobat dan mengikuti Yesus berarti membuka hati kita terhadap kasih yang tak terhingga dari Allah. Ketika kita mengikuti Yesus, kita bukan hanya berjalan dalam jejak-Nya, tetapi kita juga mengalami kedamaian dan sukacita yang datang dari-Nya. Ini bukanlah perjalanan yang mudah, karena sering kali kita harus melepaskan hal-hal yang kita anggap penting dalam hidup ini. Namun, dengan iman dan kepercayaan kepada Tuhan, kita tahu bahwa apa yang kita lepaskan untuk mengikuti-Nya, akan digantikan dengan berkat yang jauh lebih besar.
Saudara-saudari yang terkasih, mari kita merenungkan panggilan Tuhan dalam hidup kita. Apakah kita siap untuk bertobat, untuk mengubah hidup kita dan mengikuti Yesus dalam segala aspek kehidupan kita? Apakah kita siap untuk meninggalkan kebiasaan lama yang tidak membawa kita lebih dekat kepada Tuhan dan memulai perjalanan baru yang penuh dengan iman, harapan, dan kasih?
Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan panggilan Tuhan, seperti para rasul yang dengan penuh keyakinan mengikuti Yesus. Dalam mengikuti-Nya, kita akan menemukan kehidupan yang lebih bermakna, kehidupan yang penuh dengan kedamaian dan kasih Allah. Semoga kita diberi kekuatan dan keberanian untuk mengikutinya dengan setia, hingga akhir hayat kita.
Tuhan memberkati kita semua.
Amin.
Doa Penutup
Tuhan Yesus, aku bersyukur atas panggilan-Mu dalam hidupku. Berikanlah aku kekuatan untuk bertobat, meninggalkan kebiasaan lama, dan mengikuti jejak-Mu dengan hati yang terbuka. Semoga aku hidup dalam kasih-Mu dan membawa terang bagi sesama. Amin.