Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Kamis 9 Januari 2025.
Kalender Liturgi hari buat Kamis 9 Januari 2025 merupakan Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan, Warna Liturgi Putih
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Kamis 9 Januari 2025:
Bacaan Pertama: 1 Yohanes 4:19-5:4
“Barangsiapa mengasihi Allah, Ia harus juga mengasihi saudaranya.”
SAUDARA-saudaraku terkasih, kita harus mengasihi Allah, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. Jikalau seorang berkata, “Aku mengasihi Allah,” tetapi membenci saudaranya, ia adalah seorang pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang ia lihat, tidak mungkin ia mengasihi Allah yang tidak ia lihat.
Dan inilah perintah yang kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya. Setiap orang yang percaya bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga dia yang lahir dari pada-Nya. Inilah tandanya bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya.
Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu bahwa kita meuruti perintah-perintah-Nya. Dan perintah-perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: yakni iman kita.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 72:1-2.14.15bc.17
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
- Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum.
- Ia akan menebus nyawa mereka dari penindasan dan kekerasan; darah mereka mahal di matanya. Kiranya ia didoakan senantiasa, dan diberkati sepanjang hari.
- Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari. Kiranya segala bangsa saling memberkati dengan namanya, dan menyebut dia berbahagia.
Bait Pengantar Injil: Lukas 4:18
Ref. Alleluya
Tuhan mengutus Aku menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin, dan memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan.
Bacaan Injil: Lukas 4:14-22a
“Pada hari ini digenapilah Kitab Suci.”
SESUDAH dicobai Iblis di padang gurun, dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu. Selama di situ Ia mengajar di rumah-rumah ibadat di situ, dan semua orang memuji Dia. Lalu Ia datang ke Nazaret, tempat Ia dibesarkan.
Dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. Kepada-Nya diberikan kitab Nabi Yesaya, dan setelah membukanya, Ia menemukan nas di mana ada tertulis: Roh Tuhan ada pada-Ku oleh sebab Ia telah mengurapi Aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan oang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang. Kemudian Yesus menutup kitab itu, mengembalikannya kepada pejabat, lalu Ia duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya.
Lalu Yesus mulai mengajar mereka, kata-Nya, “Pada hari ini genaplah nas tadi sewaktu kamu mendengarnya!” Semua orang itu membenarkan Dia, dan mereka heran akan kata-kata indah yang diucapkan-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Kamis 9 Januari 2025
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,
Bacaan Injil hari ini mengisahkan Yesus yang kembali ke Galilea setelah dicobai di padang gurun. Ia masuk ke sinagoga di Nazaret, kota tempat Ia dibesarkan. Di sana, Yesus membacakan kitab Nabi Yesaya yang berbicara tentang pembebasan, penglihatan, dan kabar baik bagi mereka yang tertindas. Dan dengan keberanian luar biasa, Ia menyatakan, “Pada hari ini genaplah nas tadi sewaktu kamu mendengarnya!”
Pernyataan ini adalah deklarasi yang sangat mendalam. Yesus menyatakan bahwa Dia adalah pemenuhan nubuat tersebut. Dengan kata lain, Yesus adalah kabar baik itu. Ia adalah pembebasan bagi yang terbelenggu dosa, Ia adalah terang bagi yang hidup dalam kegelapan.
Tetapi, mari kita renungkan: Apa arti pernyataan Yesus ini bagi kita secara pribadi?
Ketika Yesus berkata, “Pada hari ini digenapilah Kitab Suci,” Ia mengingatkan kita bahwa sabda Tuhan tidak hanya ada di masa lalu. Sabda itu hidup dan bekerja dalam hidup kita hari ini. Pernyataan ini menjadi ajakan bagi kita untuk tidak hanya mendengar Sabda Tuhan, tetapi menghidupinya dalam kehidupan sehari-hari.
Saudara-saudari, pernahkah kita merasa hidup ini penuh beban, seperti orang-orang tawanan atau tertindas yang disebutkan Yesaya? Mungkin kita terjebak dalam rutinitas yang membosankan, terluka oleh hubungan yang rusak, atau bahkan merasa tertekan oleh dosa dan rasa bersalah.
Yesus datang untuk membebaskan kita. Ia menawarkan pengampunan, pemulihan, dan damai sejahtera. Namun, pembebasan ini membutuhkan respon dari kita: mempercayai Sabda-Nya dan melibatkan diri dalam misi-Nya.
Bacaan pertama dari surat Yohanes memberikan pesan yang sangat praktis: kasih kepada Allah tidak terpisahkan dari kasih kepada sesama. Yohanes bahkan dengan tegas berkata, “Barangsiapa berkata ‘Aku mengasihi Allah’ tetapi membenci saudaranya, ia adalah pendusta.”
Pernyataan ini bisa terasa keras, tetapi sangat relevan. Kita mungkin merasa diri kita orang beriman yang rajin ke gereja, berdoa, atau aktif dalam pelayanan. Tetapi bagaimana sikap kita terhadap orang-orang di sekitar kita? Apakah kita sabar terhadap keluarga yang sering kali berbeda pandangan? Apakah kita peduli pada tetangga yang membutuhkan?
Kasih kepada Allah diwujudkan dalam tindakan konkret. Kasih itu terlihat ketika kita memberikan waktu untuk mendengarkan orang lain, mengampuni kesalahan, atau membantu mereka yang kekurangan. Seperti Yesus, kita dipanggil untuk menjadi kabar baik bagi sesama.
Saudara-saudari, mari kita lihat ke dalam diri kita. Apakah kita sudah membuka diri untuk sabda Tuhan yang hidup hari ini? Apakah kita sudah menghidupi kasih Allah dengan kasih yang nyata kepada sesama?
Injil hari ini juga mengundang kita untuk bertanya: Apa misi yang Tuhan percayakan kepada saya?
Yesus tahu misi-Nya, dan Ia melakukannya dengan penuh keyakinan. Kita juga dipanggil untuk melanjutkan misi itu. Mungkin misi kita adalah menjadi pendamai di tengah konflik keluarga. Mungkin misi kita adalah menjadi penghibur bagi teman yang sedang berjuang. Mungkin misi kita adalah membangun keadilan di tempat kerja kita.
Kuncinya adalah membuka hati kepada Roh Kudus, seperti Yesus yang melangkah dalam kuasa Roh. Jika kita percaya dan berjalan bersama Roh Kudus, kita dapat mengalahkan dunia, seperti dikatakan dalam bacaan pertama: “Inilah kemenangan yang mengalahkan dunia, yakni iman kita.”
Saudara-saudari terkasih, mari kita bawa Sabda Tuhan hari ini dalam hidup kita. Mari kita menjadi kabar baik bagi sesama. Mari kita hidup dalam kasih yang nyata, karena melalui kasih itulah kita benar-benar memuliakan Allah. Amin.
Doa Penutup
Ya Tuhan, mampukan aku menghidupi Sabda-Mu dalam kasih dan perbuatan. Jadikan aku pembawa kabar baik, pengampunan, dan damai bagi sesama. Bimbinglah hatiku untuk setia mengasihi-Mu dengan mengasihi mereka yang Kau tempatkan di hidupku. Amin.