Saturday, December 28, 2024

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Jumat 27 Desember 2024 Lengkap Renungan Harian, Bacaan Pertama, Mazmur Tanggapan, Bait Pengantar Injil, Doa Penutup

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Jumat 27 Desember 2024.

Kalender Liturgi hari buat Jumat 27 Desember 2024 merupakan Pesta Santo Yohanes, Rasul dan Pengarang Injil, dengan Warna Liturgi Putih.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Jumat 27 Desember 2024:

Bacaan Pertama 1 Yohanes 1:1-4

“Apa yang telah kami lihat dan kami dengar, itulah yang kami tuliskan kepada kamu.”

Saudara-saudara terkasih, apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar dan kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan, dan kami raba dengan tangan kami; yakni firman hidup, itulah yang kami tuliskan kepada kamu.

Hidup telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya! Dan sekarang kami bersaksi serta memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa, dan yang telah dinyatakan kepada kami.

Apa yang telah kami lihat dan kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, yakni Yesus Kristus. Semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 97:1-2.5-6.11-12

Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.

Tuhan adalah Raja, biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita. Awan dan kekelaman ada di sekeliling-Nya, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.

Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.

Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.

Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan, kepada-Mu paduan para rasul bersyukur.

Bacaan Injil Yohanes 20:2-8

“Murid yang lain itu berlari lebih cepat daripada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur.”

Pada hari Minggu Paskah, setelah mendapati makam Yesus kosong, Maria Magdalena berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus. Ia berkata kepada mereka, “Tuhan telah diambil orang dari kuburnya, dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan.”

Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat daripada Petrus, sehingga ia lebih dahulu sampai di kubur.

Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; tetapi ia tidak masuk ke dalam. Maka tibalah Simon menyusul dia, dan masuk ke dalam kubur itu.

Ia melihat kain kapan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain, dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu; ia melihatnya dan percaya.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Jumat 27 Desember 2024

Pada pagi Paskah yang penuh kejutan itu, Maria Magdalena berlari-lari mencari para murid, membawa berita yang menggetarkan hati: makam Yesus kosong. Reaksi Simon Petrus dan murid yang lain begitu manusiawi—mereka bergegas, berlari, ingin memastikan sendiri apa yang terjadi. Dalam kebingungan, mereka tetap bergerak, tidak tinggal diam.

Kisah ini mencerminkan perjalanan hidup kita. Ada saat-saat ketika kita merasa kehilangan arah, seperti Maria yang merasa Tuhan telah “diambil” dari hidupnya. Mungkin kita pernah berada dalam situasi di mana doa kita terasa hampa, atau ketika masalah datang bertubi-tubi, dan kita bertanya-tanya: “Di mana Engkau, Tuhan?” Namun, justru di saat seperti itu, kita diajak untuk tidak berhenti mencari. Berlari kepada Tuhan, meski dengan hati yang lelah dan pikiran yang penuh pertanyaan, adalah langkah iman yang mendalam.

Ketika Petrus dan murid yang lain tiba di makam, mereka melihat tanda-tanda: kain kapan yang terlipat, makam yang kosong, tetapi rapi. Bagi Yohanes, ini cukup untuk percaya. Ia belum melihat Yesus yang bangkit, tetapi ia memahami maknanya melalui tanda-tanda kecil. Inilah panggilan bagi kita juga—untuk memperhatikan tanda-tanda Tuhan dalam hidup kita. Mungkin itu berupa doa yang dijawab, orang-orang yang dikirimkan untuk mendukung kita, atau bahkan kedamaian yang tiba-tiba hadir di tengah badai masalah. Tuhan selalu memberi tanda, dan iman kita bertumbuh ketika kita mau mengenalinya.

Dalam suratnya, Santo Yohanes mengungkapkan sukacita besar karena ia telah melihat dan mendengar firman kehidupan. Sukacita itu ia bagikan, bukan untuk dirinya sendiri, tetapi agar orang lain pun merasakan kebahagiaan yang sama. Hidup rohani yang sejati adalah hidup yang berbuah dalam persekutuan—dengan Tuhan dan sesama. Kita dipanggil bukan hanya untuk percaya, tetapi juga untuk berbagi.

Kadang-kadang, berbagi pengalaman iman tidak memerlukan kata-kata besar atau tindakan luar biasa. Mungkin itu berupa mendengarkan dengan hati, berdoa bersama seseorang yang sedang berjuang, atau menunjukkan kebaikan kecil yang memancarkan kasih Tuhan. Dalam hal-hal sederhana itulah, persekutuan iman terbangun, dan sukacita menjadi nyata.

Maka, dari kisah kebangkitan ini, kita belajar untuk terus mencari Tuhan, memperhatikan tanda kehadiran-Nya, dan membagikan sukacita perjumpaan dengan-Nya. Dalam setiap langkah, bahkan ketika terasa berat, Tuhan selalu berjalan di depan kita, menunggu di tempat tujuan, dan memanggil kita untuk percaya. Kebangkitan-Nya adalah undangan untuk melihat hidup dengan mata baru—penuh harapan dan kasih yang tak pernah habis.

Doa Penutup

Tuhan Yesus, di saat hati penuh kebingungan, ajarilah aku untuk terus mencari-Mu. Bantu aku mengenali tanda kehadiran-Mu dalam hidupku. Teguhkan imanku dan mampukan aku berbagi sukacita kebangkitan-Mu kepada sesama dengan kasih yang tulus. Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

CEK LIST GUYS! Sertifikat yang Gak DiPake Buat SNBP 2025, Simak Ketentuannya Biar Gak Salah Jalan

Hey sobat-sobat kece! Udah tahu belum kalau ada beberapa sertifikat yang nggak bakal diterima buat daftar SNBP 2025? Yuk...

More Articles Like This

Favorite Post